5 Hal yang Tidak Boleh Diceritakan ke Orang Lain Menurut Psikolog

3 days ago 2

Ilustrasi perempuan bersedih 5 Hal yang Tidak Boleh Diceritakan ke Orang Lain Menurut Psikolog/Foto: Pexels

Jakarta, Insertlive -

Dalam rutinitas sehari-hari, berbagi pengalaman dan cerita dengan orang lain sering dipandang sebagai cara yang efektif untuk menjalin hubungan. Namun, ada sejumlah hal yang sebaiknya disimpan untuk diri sendiri.

Dalam pandangan psikologi, beberapa informasi sebaiknya disimpan untuk diri sendiri karena sifatnya yang pribadi dan dapat memiliki efek buruk jika dibagikan. Mengacu pada Expert Editor, berikut adalah lima hal yang seharusnya tidak diceritakan kepada orang lain.

1. Kondisi Keuangan

Menceritakan tentang kondisi keuangan bisa menimbulkan penilaian dan perbandingan yang tidak perlu. Ini dapat menyebabkan ketegangan, kecemburuan, atau situasi canggung, meski niatnya baik.


Walaupun penting untuk berbicara tentang literasi keuangan, mengungkapkan informasi keuangan pribadi secara detail harus dilakukan dengan hati-hati.

2. Rahasia Pribadi

Psikologi menyatakan bahwa setelah sebuah rahasia dibongkar, rahasia itu tidak bisa dihapus. Tergantung pada jenis rahasia dan reaksi dari orang yang diberitahu, hal ini bisa menimbulkan perasaan menyesal, cemas, atau malu.

Membagikan rahasia pribadi juga dapat menjadi beban bagi orang yang diberi tahu. Mereka mungkin merasa terikat untuk menjaga rahasia tersebut, yang dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan.

3. Rasa Benci di Masa Lalu

Setiap orang pasti pernah mengalami luka dan kekecewaan di masa lalu, tetapi membagikan hal ini kepada orang lain bukanlah keputusan yang baik. Mengungkapkan perasaan benci terhadap pengalaman masa lalu akan membuat seseorang terlihat negatif dan seolah-olah masih terjebak dalam kenangan tersebut.

Ini bukan tentang mengabaikan kenyataan dari apa yang telah terjadi, melainkan lebih kepada fokus pada masa kini dan masa depan. Tak hanya itu, berbagi rasa kebencian yang ada di masa lalu bisa membuat seseorang dianggap suka mengeluh, yang dapat menjauhkan orang lain darinya.


4. Tindakan Positif

Mengungkapkan kebaikan yang telah dilakukan bisa menimbulkan kesan bahwa tindakan tersebut tidak tulus atau hanya untuk mendapatkan pengakuan.

Seseorang mungkin merasa bahwa kebaikan yang dilakukan bukan semata-mata untuk membantu orang lain, tetapi untuk meraih pengakuan. Kepuasan yang diperoleh dari berbuat baik biasanya bersumber dari kepuasan pribadi, bukan dari pujian eksternal.

5. Tujuan Hidup

Ketika seseorang menceritakan tujuan hidupnya kepada orang lain, hal ini dapat menimbulkan rasa pencapaian yang terlalu dini. Pujian dan pengakuan yang diterima atas ambisi tersebut dapat menipu pikiran, sehingga merasa seolah-olah telah mencapai tujuan tersebut.

Di sisi lain, berbagi tujuan hidup dapat menjadikan tujuan itu sebagai objek pengawasan dan penilaian dari orang lain, yang dapat menghalangi atau mengalihkan fokus dari jalur yang seharusnya.

(Zalsabila Natasya/fik)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Global Food