
SEBAGAI pameran furnitur dan kerajinan terbesar di Indonesia dan kawasan regional, IFEX terus berperan penting dalam mendorong pertumbuhan industri furnitur nasional. Pameran internasional ini menjadi platform utama untuk promosi ekspor, ekspansi bisnis, dan inovasi teknologi, memperkuat reputasi Indonesia sebagai pusat manufaktur furnitur terkemuka.
Sektor furnitur memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan ekspor mencapai US$2,37 miliar tahun 2024, menunjukkan peningkatan yang stabil dari tahun-tahun sebelumnya. Sebagai ajang bertemunya pelaku industri dengan buyers internasional, IFEX menjadi wadah tepat untuk membuka jalan kemitraan dagang dan peluang investasi bagi pelaku industri.
Selama empat hari, ribuan pengunjung dan potential buyers dari berbagai negara menikmati produk-produk mebel dan kerajinan unggulan yang menampilkan desain furnitur inovatif, material berkelanjutan, dengan skill pengrajin terbaik. Pengunjung dapat mengeksplorasi berbagai kategori produk, termasuk furnitur indoor dan outdoor, dekorasi rumah, kerajinan, dan lain-lain.
“Melihat capaian selama empat hari ini, kami kembali menegaskan optimisme HIMKI dan pelaku industri akan masa depan industri mebel dan kerajinan Indonesia. Terlebih paska Covid-19 kemarin banyak pameran furnitur dunia yang tutup dan ini membuka peluang bagi kita untuk menjadi pameran yang ditunggu dan dicari oleh buyers internasional,” ujar Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur.
IFEX tahun ini menarik lebih banyak pengunjung dibanding tahun lalu. Tahun ini, tercatat 14.507 pengunjung yang hadir pada IFEX 2025, naik dibanding tahun lalu yang mencapai 13.000 pengunjung. Sementara asal negara didominasi oleh Uni Eropa di peringkat pertama diikuti Tiongkok, Amerika Serikat, Australia, dan India.
Hal menarik dari anomali baru ini adalah kehadiran buyers baru, termasuk yang untuk pertama kalinya datang ke Indonesia. Ini membuktikan bahwa IFEX berhasil membuka peluang pasar dan menciptakan potensi transaksi baru bagi para peserta.
Sementara untuk nilai transaksi, HIMKI mencatat transaksi on-the-spot yang terjadi sepanjang IFEX 2025 mencapai US$350 juta. Nilai transaksi IFEX secara keseluruhan diperkirakan juga akan mengalami peningkatan meski angka riil baru bisa didapatkan dalam beberapa bulan ke depan.
IFEX 2026: Venue Baru, Peluang Baru
Melanjutkan kesuksesan IFEX 2025, penyelenggara telah mengumumkan perkembangan baru yang menarik untuk IFEX 2026. Tahun depan, acara ini akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan akan venue yang lebih luas yang memungkinkan hadirnya lebih banyak peserta dan pengunjung. Perpindahan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman baik bagi peserta maupun pengunjung dengan fasilitas yang lebih baik, aksesibilitas yang lebih mudah, dan ruang pameran yang lebih besar.
“Seiring dengan pertumbuhan IFEX, kami berkomitmen untuk menyediakan platform kelas dunia bagi industri furnitur dan kerajinan. Berpindah ke venue baru di ICE BSD pada tahun 2026 akan memungkinkan kami meningkatkan pengalaman bagi peserta pameran dan buyers, sekaligus mendukung ekspansi industri yang berkelanjutan,” ujar Daswar Marpaung, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.
Dengan langkah strategis ini, IFEX 2026 diperkirakan akan menarik lebih banyak pembeli dan peserta pameran internasional, semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar furnitur global.
Untuk informasi lebih lanjut tentang IFEX kunjungi www.ifexindonesia.com. (RO/Z-2)