Dinas Perhubungan DIY Uji Coba Pengaturan Lalu Lintas Lewat Plengkung Gading

4 hours ago 1
Dinas Perhubungan DIY Uji Coba Pengaturan Lalu Lintas Lewat Plengkung Gading Ilustrasi(MI/AGUS UTANTORO)

DINAS Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan uji coba pengaturan arus lalu lintas Plengkung Gading atau yang nama resminya dalah Plengkung Nirboyo. 

Plt. Kepala Dinas Perhubungan DIY Wiyos Santosa, Senin menjelaskan, untuk minggu pertama ini uji coba dilakukan dalam dua sesi masing-masing dua jam. "Sesi pagi dari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB dan sesi dua dari pukul 15.00 hingga pukul 17.00 WIB," kata Wiyos.

Dalam masa uji coba ini, ujarnya, kendaraan dilarang masuk plengkung dari arah selatan. Ia menyebutkan selama masa uji coba, arus lalu lintas yang melintas plengkung hanya dari arah utara atau dari arah dalam ke luar menuju perempatan Jalan MT Haryono - Jalan Sutoyo (arah barat - timur) dan Jalan D.I Panjaitan (ke arah selatan).

Wiyos mengemukakan, pelaksanaan uji coba minggu pertama ini akan berlangsung selama seminggu dan kemudian akan dilakukan analisia dan evaluasi. Selanjutnya akan dilakukan uji coba tahap kedua, dengan penutup selama 24 jam arus lalu lintas yang masuk ke arah plengkung. "Artinya alam uji coba tahap kedua ini juga dilakakukan pengaturan lalu lintas melintas Plengkung Gading se arah dari arah utara saja," katanya.

Menurut Wiyos Santosa lagi, uji coba ini memang dilakukan dengan menjadikan Plengkung Gading satu arah dari utara atau dari dalam ke selatan dan tidak membuka akses dari selatan masuk plengkung. Alasannya, kata Wiyos, arus lalu lintas dari arah utara yang keluar ini lebih banyak dibandingkan dengan arus lalu lintas yang masuk dari arah selatan, arah timur (Jalan Sutoyo) --- belok kanan  maupun dari arah barat (Jalan MT Haryono) -- belok ke kiri serta dari Jalan D.I Panjaitan atau lurus dari selatan. 

Menurut dia, dengan ketidakseimbangan arus melalui plengkung dengan beban lebih tinggi dari arah utara, maka pengaturan melintas plengkung juga hanya searah dari utara ke selatan.

Dikatakan, nantinya setelah masa uji coba selesai baru akan diputuskan penutupan se arah arus lalu llintas di Plengkung Gading. Ia menyebutkan, penutupan searah itu akan dilakukan setelah hasil kajian terhadap plengkung ditemukan kerusakan yang harus dicegah agar tidak mengalami kerusakan yang lebih berat.

Kerusakan yang ditemukan oleh tim dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, jelasnya, berupa retakan-retakan dan juga kemudian mengalami kerusakan akibat tersenggol kendaraan.

Selain pengaturan arus lalu lintas, jelasnya, ke depan juga akan dilakukan renovasi untuk menjaga kelestarian plengkung. Plengkung Gading adalah gerbang keraton Yogyakarta yang melengkung dan berwarna putih. Plengkung Gading juga dikenal sebagai Plengkung Nirbaya. 

Raja yang bertahta, tidak diizinkan melalui Plengkung Nirbaya. Hanya setelah mennggal dunia dan akan dibawa ke Kompleks Pemakaman Raja-raja Mataram di Imogiri saja, seorang raja boleh melintas atau ketika meloloskan diri ketika Kraton diduduki musuh.

Kraton Yogyakarta dahulu memiliki 5 plengkung. Yakni Plengkung Tarunasura, Plengkung Nirbaya, Plengkung Madyasura, Plengkung Jaga Surya dan Jagabaya. Diantara kelima plengkung tersebut yang paling terkenal ialah Plengkung Gading dan Plengkung Tarunasura atau Plengkung Wijilan. 

Di sisi timur Plengkung Gading hinbgga saat ini masih ditemukan adanya menara sirine yang dahulunya adalah sirine peringatan serangan udara dan kemudian difungsikan sebagai sirine penanda dimulainya jam malam dan berakhirnya jam malam. Namun kini sirine atau yang oleh masyarakat Yogyakarta disebut dengan "gauk" itu jarang dibunyikan. (H-2)

Read Entire Article
Global Food