Perempuan Mimika Diharapkan Bisa Gencarkan Budaya Antikorupsi

3 hours ago 1
Perempuan Mimika Diharapkan Bisa Gencarkan Budaya Antikorupsi Pj Bupati Mimika Yonathan Demme Tangdilintin.(Dok. Youtube Diskominfo Mimika)

PEREMPUAN Mimika diharapkan dapat menjadi penggerak dalam menciptakan, membentuk, mengembangkan serta merawat budaya dan ekosistem antikorupsi. Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Mimika Yonathan Demme Tangdilintin dalam peringatan International Women's Day (IWD) 2025 atau Hari Perempuan Internasional.

"Semoga kaum Hawa Mimika menjadi trigger pergerakan global perempuan dalam menciptakan, membentuk, menumbuhkembangkan serta merawat budaya dan ekosistem antikorupsi di dunia, khususnya di Indonesia, tanah air tercinta," ujar Yonathan, melalui keterangannya, Senin (10/3).

Yonathan mengatakan, tema "For All Women and Girls: Rights, Equality, Empowerment" yang diusung PBB sebagai tema besar peringatan Hari Perempuan Internasional 2025, seharusnya menyadarkan kembali serta menggerakkan umat manusia untuk bersama-sama mewujudkan hak, kesetaraan, dan kesempatan yang sama bagi perempuan.

"Peran dan andil besar perempuan dalam menentukan arah, tujuan, kebijakan dan masa depan suatu bangsa, khususnya di Kabupaten Mimika, tidak dapat dinafikan mengingat dari rahim kaum Hawa lah, terlahir calon-calon generasi penerus masa depan daerah penghasil emas terbesar di republik ini," jelasnya.

Peran sentral perempuan dalam proses asah, asih dan asuh buah hati, sangat menentukan kualitas generasi penerus masa depan Mimika yang sehat dan cerdas, serta memiliki karakter dalam menjaga moral, etika, budaya serta nilai-nilai kejujuran.

Yonathan mengatakan, nilai-nilai agama dan kejujuran yang senantiasa disemai, ditanamkan serta di rawat baik sejak dini oleh kaum hawa, tentunya akan membentuk mental dan spiritual anak-anak Mimika menjadi sosok sederhana, yang memiliki karakter kuat, sebagai pribadi antikorupsi.

Generasi muda dengan sosok pribadi sederhana antikorupsi inilah, yang sesungguhnya menjadi harapan terbentuknya pandangan serta kultur atau budaya baru antikorupsi, di mana setiap individu di Mimika akan membiasakan diri dengan yang benar atau kejujuran, bukan lagi membenarkan kebiasaan KKN dalam setiap tarikan napasnya di bumi Papua.

"Namun juga tidak dapat kita dipungkiri, bahwasanya masih ada segelintir oknum perempuan yang menjadi pemantik bahkan terlibat aktif dalam pusaran tindak pidana korupsi," tuturnya.

Yonathan mengajak semua perempuan di Mimika untuk turut serta menjadi agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang diinisiasi Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI). Agen-agen SPAK, terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, buruh, aktivis, guru, hingga perempuan yang berkarier di pemerintahan dan swasta, serta istri-istri pejabat maupun penyelenggara negara yang suaminya sangat rentan terlibat tindak pidana korupsi.

"Menanamkan budaya antikorupsi dan berperilaku jujur yang dimulai dari diri sendiri, lalu 'menular' ke keluarga, saudara, teman atau sahabat, tentunya akan membentuk dan memperluas ekosistem budaya antikorupsi di Mimika," katanya.

"Jika budaya antikorupsi dapat mengakar kuat di tanah Papua, saya dan kita semua tentunya yakin, Kabupaten Mimika dapat segera keluar dari angka/garis kemiskinan, 14,18% pada tahun 2024," imbuhnya.

Menurutnya, apabila kultur antikorupsi yang sarat dengan nilai-nilai kejujuran di dalamnya dapat 'mengental' di bumi Cendrawasih, semua pastinya tidak akan lagi melihat pemandangan mirisnya kondisi masyarakat Mimika, di mana mereka berdiri di atas emas namun masih berjalan tanpa alas.

Hanya dengan pribadi-pribadi jujur dan ekosistem serta budaya antikorupsi lah, menurutnya APBD Mimika tahun 2025 sebesar Rp6,3 triliun, dapat teralokasi dengan benar dan tepat sasaran. Ia berharap agar dana ini benar-benar bisa dipergunakan sepenuhnya untuk meningkatkan taraf hidup setiap jiwa di Mimika.

"Terakhir, kami mengucapkan selamat memperingati dan merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) 2025," tandas Yonathan. (H-3)

Read Entire Article
Global Food