KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perubahan susunan Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (4/11). Terdapat nama Mochamad Iriawan, yang dikenal sebagai Iwan Bule, sebagai Komisaris Utama (Komut).
Pihak Pertamina menyatakan pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses yang normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan di balik penunjukan Iwan Bule menggantikan Simon Aloysius Mantiri. Simon sendiri ditunjuk sebagai Direktur Utama menempati kursi yang sudah enam tahun dimiliki Nicke Widyawati.
”Pak Iriawan kita pilih untuk memperkuat pengawasan dan pencegahan Pertamina dari kebocoran dan keborosan yang selama ini terjadi. Bukan boros karena korupsi, tetapi lebih ke penyaluran subsidi energi agar lebih tepat sasaran,” ujar Erick perihal alasan tersebut, dalam keterangannya, Selasa (5/11).
Penunjukan Iwan Bule sontak memantik perhatian. Jam terbangnya di kepolisian dan mengurus sepak bola mempertegas sosoknya sebagai jenderal yang sarat pengalaman dalam manajemen dan keamanan.
Sebagai komisaris utama Pertamina, Iwan dituntut melaksanakan fungsi pengawasan sekaligus mendukung transformasi energi nasional yang menjadi prioritas pemerintah. Selain itu, sinergi antara Pertamina dan BUMN lain, utamanya di sektor energi, diharapkan akan semakin kuat.
Kedekatan personal Iwan Bule--juga Simon Aloysius Mantiri--dengan Presiden Prabowo Subianto justru menuai sentimen positif dari berbagai kalangan.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, meyakini duo Simon dan Iwan tentu sangat memahami visi Presiden. Utamanya dalam menugaskan Pertamina sebagai pemain garda depan menuju swasembada energi.
”Enggak soal mereka kader partai, karena keduanya memenuhi kualifikasi profesional. Lebih penting, kedekatan dengan Presiden akan menjamin terselenggaranya kepemimpinan solid yang diperlukan untuk membangun kepastian ketahanan energi nasional,” ucap Jerry, Selasa (5/11).
Karier
Di dunia sepak bola, ketika nama Iwan Bule pertama kali muncul sebagai Ketua Umum PSSI pada 2019, banyak yang mengernyitkan dahi. Apa yang bisa ditawarkan seorang jenderal polisi pada dunia sepak bola. Iwan Bule menanggapi berbagai kritikan dengan tenang.
Iwan Bule terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 2 November 2019. Iwan Bule terpilih menjadi ketua umum PSSI lewat mekanisme voting. Ia unggul mutlak dari dua calon ketum lainnya. Iwan meraih 82 suara dari total 85 suara voters.
Di kalangan wartawan olahraga ia dikenal sebagai sosok yang penuh dengan guyonan segar yang berjuang keras memajukan sepak bola nasional.
”Sampai main di liga kampung pun saya pantau,” cetusnya suatu ketika, menegaskan perhatian ekstra pada sepak bola akar rumput. Sikapnya membuatnya dekat di hati para penggemar bola.
Selama menjabat Ketum PSSI (2019-2023), Iwan memimpin reformasi PSSI dalam situasi menantang, lantaran bersamaan dengan pandemi Covid-19. ”Ibarat sebuah kapal, selama pelayaran yang saya nakhodai, PSSI tidak selalu mengarungi lautan dengan ombak yang tenang,” tutur Iwan.
Iwan Bule adalah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) lulusan 1984. Pria kelahiran Jakarta, 31 Maret 1962, ini memiliki darah Jerman dadi ibunya, Laila Solihaty binti Hermann Karel Schneider.
Di korps baju cokelat, rekam jejak penugasan Iwan Bule terbilang lempang. Menikahi Novita Ariyanti, yang memberinya lima anak, Iwan Bule tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting. Di antaranya, menjadi Kapolda di tiga daerah berbeda. Yakni, Kapolda Nusa Tenggara Barat (2012), Kapolda Jawa Barat (2013), dan Kapolda Metro Jaya (2017).
Mochamad Iriawan juga pernah mengemban jabatan Kepala Divisi Hukum Polri (2015), serta Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri pada 2016 – dua posisi yang ia duduki sebelum dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya.
Tahun 2017, Iwan sempat menjadi Asisten Operasi Kapolri. Tetapi kemudian dirotasi menjadi Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) pada 2018. Tahun yang sama, pada 18 Juni 2018, Mendagri Tjahjo Kumolo melantik Iwan menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat, menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018.
Iwan adalah akademisi peraih gelar Sarjana (S1) dan Doktor (S3) di bidang hukum, serta Magister (S2) di bidang Manajemen. Iwan juga menyelesaikan pendidikan di PPSA Lemhannas pada 2012, yang semakin memperdalam pengetahuannya dalam bidang strategi dan keamanan.
Iwan Bule memutuskan bergabung ke Partai Gerindra setelah pensiun dari dinas Polri. Ia adalah purnawirawan jenderal polisi pertama yang bergabung dengan partai besutan Prabowo tersebut.
”Ini pilihan hidup. Bergabung ke partai politik, karena saya ingin berdedikasi kepada rakyat dan negara,” cetus Iwan, usai diumumkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina, di kediaman Kertanegara, 27 April 2023.
Iwan menjelaskan, ia mengagumi sosok Prabowo yang patriotik. ”Selain berjiwa patriot, Pak Prabowo tidak pantang menyerah, pemberani, dan selalu mengedepankan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan pribadi,” ucap Iwan. (I-2)