
DALAM upaya mewujudkan komitmen meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Tanah Air, perusahaan rintisan tanda tangan elektronik tersertifikasi, Privy, akan menerapkan digitalisasi pada ijazah digital bagi perguruan tinggi di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini menjadi bagian dari efisiensi dalam penataan dokumen akademik sesuai Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) nomor 50 Tahun 2024.
“Penerapan autentikasi dokumen digital menjadi langkah penting dalam dunia pendidikan. Adalah suatu kebahagiaan dan kehormatan bagi kami untuk dapat berbagi informasi mengenai autentikasi dokumen digital,” ungkap CEO & Founder Privy, Marshall Pribadi melalui keterangan tertulis. Hingga saat ini, Privy telah memiliki lebih dari 57 juta pengguna individu dan lebih dari 4.500 pengguna korporasi di Indonesia.
Marshall mengatakan, melalui tanda tangan elektronik (TTE) tesertifikasi dapat membantu mencegah pemalsuan dokumen dengan prinsip kehati-hatian, akurasi dan legalitas. Penerapan autentikasi dokumen digital menggunakan TTE mengurangi waktu yang dibutuhkan administrasi akademik, meminimalisir risiko pemalsuan dokumen dan menjamin keaslian serta integritas dokumen yang memberikan kepastian hukum bagi semua pihak.
“Autentikasi dokumen menggunakan TTE sejalan dengan upaya transformasi digital di sektor pendidikan, mendorong terciptanya sistem yang lebih terintegrasi dan modern. Mengurangi penggunaan kertas dan tinta, sehingga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Selain itu menghilangkan biaya yang terkait dengan pencetakan, pengiriman, dan penyimpanan dokumen fisik,” ungkap Marshall.
Penerapan autentikasi dokumen akademis telah disosialisasikan pada seluruh perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, Senin (17/2/2025). Kegiatan ini dihadiri sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sulsel dan para Rektor serta pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Sulawesi Selatan.
Mengadopsi sistem ijazah digital yang dilengkapi dengan TTE adalah langkah tepat untuk peningkatan efektivitas dan keamanan dokumen akademik serta mendukung percepatan transformasi digital di dunia pendidikan. Dengan demikian, institusi pendidikan dapat memberikan layanan yang lebih baik, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan di era digital.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Fadjry Djufry yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Andi Iqbal Najamuddin mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung penuh implementasi ijazah digital dalam rangka mendorong percepatan transformasi digital di dunia pendidikan.
"Melalui sosialisasi ini, diharapkan seluruh perguruan tinggi di Sulsel dapat mengadopsi sistem ijazah digital. Penggunaan ijazah elektronik ini harus didukung dan perlu dimasif agar dapat memberikan layanan yang lebih baik dan transparan dalam transformasi digital di dunia pendidikan serta responsif terhadap kebutuhan di era digital,” ujar Andi. (H-1)