Safari Ramadan Da'i Polri Menyemai Kedamaian di Parigi Moutong

8 hours ago 2
Safari Ramadan Da'i Polri Menyemai Kedamaian di Parigi Moutong Ilustrasi(MI/M Taufan SP Bustan)

SENJA mulai merayap di langit Kelurahan Bantaya. Alunan adzan isya mengalun merdu dari menara Masjid Babussalam, memanggil warga untuk menunaikan ibadah. 

Malam itu bukan sekedar malam biasa. Ada yang berbeda dari rutinitas Ramadan di masjid sederhana di Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tersebut.

Empat pria berseragam tampak memasuki pelataran masjid. Mereka bukan jamaah biasa. 

Aiptu Erwin L, Aiptu Irwan, Aiptu Zulham, dan Aiptu Arwin Ab adalah anggota Da'i Polri Polda Sulteng yang datang membawa misi khusus, yakni Safari Ramadan.

"Kami ingin lebih dekat dengan masyarakat, terutama di bulan suci seperti ini," aku Aiptu Erwin sambil mengangguk ramah pada beberapa jamaah yang menyalaminya.

Malam semakin larut, solat isya selesai dilaksanakan. Jamaah tidak beranjak pulang. Mereka dengan khidmat menyiapkan diri untuk menunaikan solat tarawih berjamaah. 

Suasana masjid yang semula hening mulai ramai dengan bisikan-bisikan takbir.

Seusai tarawih, Aiptu Erwin melangkah ke mimbar. Ia tidak membawa senjata atau borgol - simbol penegakan hukum yang biasa melekat pada identitasnya. Malam itu, ia membawa pesan-pesan kebaikan dan kedamaian.

"Menjaga keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tugas kita bersama," ucap Erwin memulai ceramahnya. 

Suaranya yang lantang menggema di ruangan masjid, namun terdengar lembut dan mengayomi. Jamaah mendengarkan dengan seksama.

Erwin tidak hanya berbicara tentang keamanan lingkungan. Ia juga menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. 

"Perbedaan adalah rahmat, bukan alasan untuk berselisih," tambahnya.

Di tengah khusyuknya bulan puasa, tim Da'i Polri juga menyisipkan pesan kewaspadaan terhadap paham radikalisme yang bisa mengancam persatuan. 

"Radikalisme sering kali masuk dengan mengatasnamakan agama. Mari kita jadi benteng pertama untuk menangkalnya," pesan Erwin.

Menariknya, para polisi berdakwah ini juga menyinggung masalah yang kerap menjadi keluhan masyarakat. 

Salah satunya, knalpot bising yang mengganggu ketenangan, terutama saat Ramadan. "Menghormati orang yang sedang beribadah adalah bagian dari akhlak mulia," tegas Erwin. 

Imam Masjid Babussalam, ustad Talib tidak menyembunyikan kegembiraannya menerima kunjungan istimewa ini. 

"Kehadiran Da'i Polri memberi warna berbeda bagi Ramadan kami. Kami merasa lebih dekat dengan aparat keamanan," ungkapnya.

Di akhir acara, jamaah tampak enggan beranjak. Beberapa masih mengajukan pertanyaan dan berbincang akrab dengan tim Da'i Polri. 

Malam itu, sekat antara polisi dan masyarakat seolah luruh. Yang ada hanyalah kebersamaan dalam menjalankan ibadah dan menjaga kedamaian.

"Ini bukan kunjungan terakhir kami," janji Erwin sebelum berpamitan. "Safari Ramadhan akan terus berlanjut ke masjid-masjid lain,” tutupnya. 

Saat rombongan Da'i Polri meninggalkan Masjid Babussalam, bulan telah tinggi di langit Parigi Moutong. 

Namun semangat kebersamaan dan pesan kedamaian yang mereka tinggalkan, tetap hangat di hati para jemaah. (H-2)

Read Entire Article
Global Food