
OPELLA resmi meraih sertifikasi B Corp di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMEA). Sertifikasi itu menjadikannya sebagai perusahaan kesehatan konsumen besar pertama yang mendapatkan sertifikasi di wilayah AMEA, termasuk Indonesia. Di kawasan ASEAN yang mencakup Indonesia, Opella Healthcare sendiri meraih capaian positif dengan mendapatkan skor penilaian 93,9 dari 100.
Head of AMEA Opella Carol-Ann Stewart mengatakan, mendapatkan sertifikasi B Corp merupakan bukti nyata dari dedikasi dan komitmen tim AMEA dalam membangun bisnis yang tidak hanya unggul, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Studi menunjukkan bahwa keberlanjutan kini menjadi salah satu perhatian utama bagi konsumen di Asia Pasifik. Bahkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan peningkatan kepedulian tertinggi terhadap isu keberlanjutan. Sertifikasi ini sekaligus memperkuat komitmen kami untuk menciptakan solusi kesehatan berkelanjutan bagi konsumen, masyarakat, dan planet ini," ucap Carol melalui keterangan resminya, Minggu (9/3).
Sebagai informasi, sertifikasi B Corp adalah sertifikasi global untuk organisasi atau perusahaan yang menerapkan standar tinggi dalam operasional bisnisnya yang mencakup aspek sosial, lingkungan, dan ketenagakerjaan. Perusahaan yang bersertifikasi juga harus menerapkan transparansi publik, memiliki akuntabilitas yang baik, serta menyeimbangkan keuntungan dengan tujuan sosial.
Sementara itu, Chief Sustainability Officer Opella Marissa Sarstsky mengungkapkan, sertifikasi B Corp bukan hanya pencapaian, tetapi juga komitmen jangka panjang Opella untuk menjalankan bisnis dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi.
"Proses sertifikasi ini mencakup evaluasi yang mendalam dan menyeluruh terhadap praktik sosial dan lingkungan kami, serta dampak perubahan yang terukur. Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah perjalanan yang harus terus ditingkatkan, dan kami berkomitmen untuk terus berkembang dalam memenuhi tanggung jawab ini," bebernya.
Upaya Opella AMEA dalam pilar keberlanjutan lingkungan dan masyarakat meliputi berbagai inisiatif. Di lokasi manufakturnya misalnya, pada 2025 Opella berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 65% dibanding 2019. Opella AMEA juga menggunakan 100% listrik dari sumber energi terbarukan dan berhasil mencapai 100% target zero waste ke tempat pembuangan akhir.
Selain itu, Opella AMEA menargetkan penggunaan 90% kemasan siap daur ulang pada 2030, dengan beberapa merek seperti Lactacyd yang telah beralih ke kemasan ramah lingkungan. Sedangkan dari sisi sosial, perusahaan menargetkan dampak positif bagi 2,2 juta penerima manfaat hingga 2030 melalui kemitraan dengan NGO/NPO, dengan 380.000 penerima manfaat telah tercapai sejak 2022.
Sementara di Indonesia, komitmen keberlanjutan diwujudkan Opella Healthcare Indonesia melalui kampanye #MakeAirFair oleh brand unggulannya Telfast, dengan melakukan penanaman 1.000 pohon di 10 sekolah yang tersebar di wilayah Jabodetabek pada 2024 lalu. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan melindungi generasi masa depan dari dampak buruk polusi udara. (Fal/E-1)