Keutamaan Doa Tahiyat Akhir dalam Shalat

19 hours ago 1
Update Informasi News Tepat
Keutamaan Doa Tahiyat Akhir dalam Shalat Jemaah menunaikan Shalat Tarawih perdana di Masjid Istiqlal, Jakarta(MI/Susanto)

DALAM khazanah ibadah umat Muslim, shalat menduduki posisi sentral sebagai tiang agama dan sarana komunikasi langsung dengan Sang Pencipta. Di antara rukun dan sunnah shalat, terdapat momen istimewa yang sarat makna, yaitu tahiyat akhir.

Pada fase ini, seorang hamba merendahkan diri sepenuhnya di hadapan Allah SWT, melantunkan pujian, shalawat, dan doa-doa permohonan. Keutamaan doa tahiyat akhir dalam shalat begitu besar, menjanjikan keberkahan, ampunan, dan perlindungan dari berbagai macam keburukan.

Kedudukan Tahiyat Akhir dalam Shalat

Tahiyat akhir merupakan bagian integral dari shalat, menjadi penutup rangkaian gerakan dan bacaan yang telah dilakukan. Para ulama sepakat bahwa tahiyat akhir hukumnya wajib, sehingga shalat tidak sah jika ditinggalkan dengan sengaja.

Dalam posisi ini, seorang Muslim duduk dengan tawadhu', meletakkan tangan di atas paha, dan menghadapkan pandangan ke arah tempat sujud. Lidahnya kemudian berdzikir, memuji Allah, bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan memanjatkan doa-doa yang diajarkan.

Lebih dari sekadar bacaan rutin, tahiyat akhir adalah momen kontemplasi dan refleksi diri. Seorang hamba merenungkan segala nikmat yang telah diterimanya, mengakui segala kekurangan dan dosa yang telah diperbuat, serta memohon ampunan dan petunjuk dari Allah SWT.

Dalam suasana khusyuk dan penuh harap, doa-doa yang dipanjatkan memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menembus langit dan dikabulkan oleh Sang Maha Pengasih.

Posisi duduk tawarruk, yaitu duduk dengan bertumpu pada paha kiri dan kaki kanan ditegakkan, menjadi ciri khas tahiyat akhir. Posisi ini melambangkan kerendahan hati dan kepasrahan seorang hamba di hadapan Tuhannya.

Dengan merendahkan diri secara fisik, seorang Muslim juga diharapkan merendahkan hatinya, menghilangkan kesombongan dan keangkuhan yang dapat menghalangi terkabulnya doa.

Lafadz Tahiyat Akhir yang Dianjurkan

Terdapat beberapa versi lafadz tahiyat akhir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, masing-masing memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri.

Salah satu lafadz yang paling populer dan sering dibaca adalah:

Attahiyyaatu lillaahi wassalawaatu wattayyibaat. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahis saalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhuu warasuuluh.

Artinya: Segala penghormatan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Setelah membaca tahiyat, seorang Muslim dianjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Shalawat merupakan ungkapan cinta dan penghormatan kepada Rasulullah, serta menjadi salah satu sebab dikabulkannya doa.

Lafadz shalawat yang sering dibaca adalah:

Allahumma shalli 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim, wa 'alaa aali Ibraahiim. Innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa Ibraahiim, wa 'alaa aali Ibraahiim. Innaka hamiidum majiid.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Setelah membaca tahiyat dan shalawat, seorang Muslim dapat memanjatkan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW atau doa-doa yang diinginkannya. Doa-doa yang dipanjatkan pada tahiyat akhir memiliki keutamaan yang besar, karena diucapkan dalam kondisi yang khusyuk dan penuh harap.

Keutamaan Doa Tahiyat Akhir yang Luar Biasa

Doa yang dipanjatkan pada tahiyat akhir memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadits Rasulullah SAW. Di antara keutamaan-keutamaan tersebut adalah:

1. Dikabulkan oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya di dalam shalat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba Muslim memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, melainkan Allah pasti akan memberinya. (HR. Muslim)

Para ulama menjelaskan bahwa waktu yang dimaksud dalam hadits ini adalah waktu tahiyat akhir, ketika seorang hamba berada dalam kondisi yang paling dekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, doa-doa yang dipanjatkan pada waktu ini memiliki peluang yang besar untuk dikabulkan.

2. Mendapatkan ampunan dosa.

Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian shalat dua rakaat dengan khusyuk, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim)

Shalat yang dilakukan dengan khusyuk, termasuk tahiyat akhir yang diucapkan dengan penuh penghayatan, dapat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Ampunan dosa merupakan anugerah yang sangat besar dari Allah SWT, karena dapat menghapus catatan buruk kita di dunia dan akhirat.

3. Dilindungi dari siksa kubur dan siksa neraka.

Rasulullah SAW mengajarkan doa yang dibaca pada tahiyat akhir untuk memohon perlindungan dari siksa kubur dan siksa neraka. Doa tersebut adalah:

Allahumma inni a'udzubika min 'adzabil qabri, wa min 'adzabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.

Dengan membaca doa ini, seorang Muslim memohon kepada Allah SWT agar dilindungi dari berbagai macam siksaan dan fitnah yang dapat menimpanya di dunia dan akhirat. Perlindungan dari siksa kubur dan siksa neraka merupakan nikmat yang sangat besar, karena dapat menyelamatkan kita dari azab yang pedih.

4. Mendapatkan syafaat Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. (HR. Muslim)

Shalawat yang dibaca pada tahiyat akhir merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW dan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Syafaat Rasulullah SAW merupakan pertolongan yang sangat berharga, karena dapat meringankan beban kita di akhirat dan memasukkan kita ke dalam surga.

5. Mendapatkan keberkahan dalam hidup.

Doa-doa yang dipanjatkan pada tahiyat akhir dapat menjadi sebab datangnya keberkahan dalam hidup kita. Keberkahan berarti bertambahnya kebaikan dan manfaat dalam segala aspek kehidupan, baik dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

Dengan memohon kepada Allah SWT pada tahiyat akhir, kita berharap agar diberikan keberkahan dalam rezeki, kesehatan, keluarga, pekerjaan, dan segala urusan lainnya. Keberkahan merupakan kunci kebahagiaan dan kesuksesan yang hakiki.

Adab dalam Berdoa pada Tahiyat Akhir

Agar doa yang dipanjatkan pada tahiyat akhir lebih mustajab, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan, di antaranya:

1. Menghadirkan hati dan pikiran.

Saat membaca tahiyat dan berdoa, usahakan untuk menghadirkan hati dan pikiran sepenuhnya kepada Allah SWT. Hindari melamun atau memikirkan hal-hal duniawi yang dapat mengganggu kekhusyukan.

2. Memahami makna bacaan.

Berusahalah untuk memahami makna dari setiap kata yang diucapkan dalam tahiyat dan doa. Dengan memahami maknanya, kita dapat lebih menghayati dan meresapi setiap kalimat yang kita ucapkan.

3. Mengangkat tangan saat berdoa.

Mengangkat tangan saat berdoa merupakan salah satu adab yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dengan mengangkat tangan, kita menunjukkan kerendahan hati dan kepasrahan kita di hadapan Allah SWT.

4. Berdoa dengan suara yang lembut.

Berdoalah dengan suara yang lembut dan tidak terlalu keras. Hindari berteriak atau mengeluarkan suara yang berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu kekhusyukan orang lain.

5. Bersungguh-sungguh dalam berdoa.

Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa kita. Jangan ragu atau bimbang dalam memohon kepada-Nya.

6. Memilih waktu-waktu yang mustajab.

Selain tahiyat akhir, ada beberapa waktu lain yang dianggap mustajab untuk berdoa, seperti sepertiga malam terakhir, antara adzan dan iqamah, dan saat hujan turun. Manfaatkan waktu-waktu tersebut untuk memanjatkan doa-doa kita.

Doa-Doa yang Dianjurkan Dibaca pada Tahiyat Akhir

Selain doa perlindungan dari siksa kubur dan siksa neraka, ada beberapa doa lain yang dianjurkan untuk dibaca pada tahiyat akhir, di antaranya:

1. Doa memohon kebaikan dunia dan akhirat.

Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.

2. Doa memohon ampunan dosa.

Allahumma inni zhalamtu nafsi zhulman katsiira, wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta, faghfirlii maghfiratan min 'indika, warhamnii, innaka antal ghafuurur rahiim.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. Doa memohon ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.

Allahumma inni as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.

4. Doa memohon petunjuk dan ketakwaan.

Allahumma inni as'alukal hudaa wat tuqaa wal 'afaafa wal ghinaa.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri, dan kekayaan.

Selain doa-doa di atas, seorang Muslim juga dapat memanjatkan doa-doa lain yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Yang terpenting adalah berdoa dengan hati yang tulus dan penuh harap kepada Allah SWT.

Kesimpulan

Doa tahiyat akhir dalam shalat memiliki keutamaan yang sangat besar, menjanjikan keberkahan, ampunan, dan perlindungan dari berbagai macam keburukan.

Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga kualitas shalat kita, khususnya pada saat tahiyat akhir, dengan membaca tahiyat dan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan khusyuk dan penuh penghayatan.

Semoga Allah SWT mengabulkan doa-doa kita dan memberikan kita kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan memahami keutamaan dan adab berdoa pada tahiyat akhir, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah shalat kita dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Shalat yang berkualitas akan membawa dampak positif dalam kehidupan kita sehari-hari, menjadikan kita pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih syukur, dan lebih bermanfaat bagi orang lain.

Mari kita jadikan shalat sebagai sarana komunikasi yang efektif dengan Allah SWT, tempat kita mencurahkan segala keluh kesah, memohon pertolongan, dan mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.

Dengan shalat yang khusyuk dan berkualitas, kita akan merasakan ketenangan hati, kedamaian jiwa, dan kebahagiaan yang hakiki. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat meningkatkan semangat kita dalam beribadah kepada Allah SWT. Aamiin. (Z-4)

Read Entire Article
Global Food