Jemaah Umroh VIP Alami Pengalaman Buruk Akibat Masalah Teknis Saudia Airlines

16 hours ago 4
Portal Liputan Live 24 Jam Viral
Jemaah Umroh VIP Alami Pengalaman Buruk Akibat Masalah Teknis Saudia Airlines Penumpang Saudi Airlines dari rombongan VIP Jamaah Umroh Hype kecewa(Dok. Jamaah Umroh Hype)

ROMBONGAN private VIP Jamaah Umroh Hype mengalami serangkaian kejadian tidak menyenangkan saat menggunakan layanan Saudia Airlines dalam perjalanan kembali dari Madinah menuju Jakarta. Gangguan ini bermula dari masalah teknis pesawat yang berujung pada keterlambatan penerbangan, serta ketidaknyamanan akibat akomodasi yang tidak sesuai standar.

Insiden ini terjadi pada Kamis, 20 Februari 2025, pukul 16.20 waktu setempat, ketika rombongan telah berada di dalam pesawat Saudia Airlines yang seharusnya segera lepas landas. Namun, setelah menunggu hingga pukul 20.00, pihak maskapai mengumumkan bahwa pesawat mengalami kerusakan teknis dan semua penumpang harus turun. Sebagai kompensasi, maskapai berjanji menyediakan akomodasi hotel bagi para penumpang.

Namun, kenyataan di lapangan jauh dari yang dijanjikan. Rombongan private VIP Jamaah Umroh Hype menerima informasi bahwa mereka akan mendapatkan 10 kamar di Hotel How Inn Madinah untuk total 19 jemaah. Sayangnya, saat tiba di hotel, mereka hanya diberikan 7 kamar, membuat lima anggota rombongan tidak memiliki tempat tidur yang layak. Bahkan, salah satu jemaah, Mohamad Ridwan, ditempatkan di ruang kerja General Manager yang disulap menjadi kamar darurat dengan tiga kasur dan harus berbagi ruangan dengan orang asing di luar rombongan.

Lebih buruk lagi, seorang jemaah lainnya terpaksa menginap di lobi hotel setelah sebelumnya sempat diarahkan untuk bermalam di ruang gym. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan besar bagi para jemaah yang seharusnya mendapatkan fasilitas yang lebih layak.

Keesokan harinya, Jumat, 21 Februari 2025, ketidakjelasan kembali terjadi. Jemaah mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai jadwal keberangkatan pesawat. Beberapa anggota rombongan bahkan tidak menerima pemberitahuan resmi terkait waktu keberangkatan dari hotel ke bandara. Dengan waktu makan pagi yang hanya diberikan sekitar 20 menit, rombongan harus bergegas tanpa persiapan yang memadai.

“Kami sangat kecewa dengan pengalaman ini. Masalah yang kami hadapi bukan hanya tentang keterlambatan penerbangan, tetapi juga tentang ketidakpedulian dan kurangnya antisipasi dari Saudia Airlines dalam menangani situasi darurat,” ujar Mohamad Ridwan.

“Menginap di lobi hotel dan mendapatkan kamar yang tidak layak sungguh mengecewakan, terlebih bagi jemaah private VIP. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi Saudia Airlines agar meningkatkan standar pelayanannya," kata dia.

Jamaah private VIP Umroh Hype menyadari bahwa kendala operasional bisa terjadi, namun mereka menekankan bahwa Saudia Airlines telah gagal dalam memberikan solusi yang layak untuk para penumpangnya. Pengalaman menginap di lobi hotel serta kondisi kamar yang tidak memadai sama sekali tidak mencerminkan standar layanan maskapai internasional.

Atas kejadian ini, Jamaah private VIP Umroh Hype menuntut tanggapan resmi dari Saudia Airlines, termasuk permintaan maaf terbuka melalui media, kompensasi berupa voucher perjalanan, serta evaluasi menyeluruh terhadap layanan maskapai. Selain itu, mereka berharap adanya perbaikan dalam sistem penanganan situasi darurat agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Jika dalam waktu satu minggu Saudia Airlines tidak memberikan tanggapan, Jamaah private VIP Umroh Hype berencana menyebarluaskan informasi ini lebih luas melalui media nasional.

Read Entire Article
Global Food