
PULUHAN titik ruas jalur mudik di Jawa Tengah rawan bencana seperti banjir dan longsor serta rawan kemacetan (trouble spot), sehingga diminta para pemudik lebaran untuk mewadahi daerah rawan bencana tersebut.
Pemantauan Media Indonesia Jumat (14/3) jumlah instansi seperti kepolisian, dinas perhubungan, penanggungjawab tol dan lainnya, mulai mempersiapkan pelaksanaan arus mudik lebaran yang diperkirakan akan mulai berlangsung akhir pekan depan Sabtu (22/3) bersamaan dimulainya masa liburan sekolah, baik itu armada angkutan lebaran hingga kesiapan jalur mudik di Jawa Tengah.
Cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung di Jawa Tengah juga menjadi perhatian serius, karena berdampak kerawanan lalulintas akibat ruas jalur mudik yang terganggu bencana seperti banjir, tanah longsor hingga rawan kemacetan, sehingga mengganggu perjalanan kendaraan pemudik yang diperkirakan mencapai 1 juta unit
"Mengingat arus mudik bersamaan musim hujan, tim preservasi sudah menyiapkan tim 24 jam sebagai antisipasi munculnya lubang akibat hujan dan menyiapkan pompa mobile saat terjadi genangan," kata Direktur Utama PT Jasamarga Semarang-Batang Nasrullah.
Direktur Lalulintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Sonny Irawan mengatakan berdasarkan pemetaan di jalur mudik di Jawa Tengah terdapat 18 lokasi yang rawan banjir, beberapa titik rawan longsor dan sejumlah titik lainnya daerah black spot dan trouble spot yaitu wilayah yang memiliki potensi kemacetan tinggi seperti adanya aktivitas seperti pasar tumpah.
Belasan titik jalur mudik rawan banjir tersebut, ungkap Sonny Irawan, perlu mendapatkan perhatian serius berada di halte Pantura Jawa Tengah yakni di Kabupaten Dengan dan Grobogan baik itu akibat tingginya intensitas hujan maupun air laut pasang (rob) hingga tanggul jebol, sehingga sebagai antisipasi terganggunya arus mudik telah disiapkan jalur alternatif dan penempatan personil di lokasi rawan banjir tersebut.
"Selain itu sejumlah jalur mudik rawan longsor terdapat di kawasan pegunungan di daerah Jawa Tengah bagian selatan juga mendapat perhatian khusus, maka dilakukan koordinasi dengan sejumlah instansi untuk menyiapkan alat berat," ujar Sonny Irawan.
Sedangkan daerah black spot dan trouble spot memiliki potensi kemacetan tinggi, menurut Sonny Irawan, seperti seperti keramaian kota dan pasar tumpah pada umumnya berada di jalur Pantura yakni Pejagan, Dermoleng dan Bumi Ayu di Kabupaten Brebes, Klonengan di Kabupaten Tegal dan Ajibarang di Kabupaten Banyumas. "Jalur sempit dan banyak UMKM, kami minta dinas terkait untuk lakukan penertiban," imbuhnya.
Menyangkut jumlah kendaraan melintas di jalur mudik di Jawa Tengah, Sonny Irawan mengungkapkan untuk kendaraan arus mudik dan balik di Jawa Tengah diperkirakan mencapai satu juta unit tersebut berfokus pada tiga prioritas yakni jalur tol, jalur Pantura dan jalur selatan.
Khusus pada ruas jalan tolvdi Jawa Tengah, demikian Sonny Irawan, terbagi menjadi tiga kluster yakni kluster Pejagan (Kabupaten Brebes), Kalikangkung (Kota Semarang) dan Tol Solo-Jogja. ""70 persen dari kendaraan yang masuk ke Cikampek Utama menuju ke Trans Jawa lewat Pejagan dan Kalikangkung," tambahnya.
Menurut Sonny Irawan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB)Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, Korlantas Polri, dan Dirjen Bina Marga, tentang aturan operasional angkutan barang selama Mudik Lebaran 2025, mulai 24 Maret-8 April 2025 diatur pelarangan truk sumbu tiga dan melintas di jalur arteri maupun tol, kecuali truk pengangkut BBM, sembako, kebutuhan pokok, mengangkut kendaraan pemudik (H-1)