
KAKEK dan nenek selama ini dikenal sebagai bagian penting dalam proses membesarkan anak. Namun di era digital, peran itu kini juga mencakup hal baru, layar dan teknologi. Dari menonton kartun, bermain gim, hingga menelusuri YouTube, para kakek-nenek kini ikut menentukan batasan dan kebiasaan anak dalam menggunakan gawai.
Sebuah studi baru menunjukkan, keputusan yang dibuat kakek-nenek terkait waktu layar dapat memengaruhi cara anak belajar, berpikir, dan menghabiskan waktu mereka.
Ikuti Arahan Orangtua
Penelitian yang dilakukan profesor dari Rutgers University dan Ben-Gurion University of the Negev, Israel, melibatkan 267 pasangan ibu dan nenek dari anak berusia empat hingga delapan tahun. Para nenek diwawancarai lewat telepon, sementara para ibu mengisi survei daring.
Hasilnya menunjukkan sebagian besar kakek-nenek tidak membuat aturan sendiri, melainkan mengikuti pedoman dari orangtua anak. Sebuah pendekatan yang disebut “secondary mediation”. Artinya, mereka menerapkan strategi yang telah ditetapkan orangtua, seperti membatasi waktu layar, menonton bersama, atau menghindari konten tertentu.
Namun, peneliti menemukan kakek-nenek lebih sering membimbing anak dalam penggunaan noninteraktif seperti menonton acara TV atau film. Dibandingkan penggunaan interaktif seperti bermain gim atau aktivitas daring yang membutuhkan partisipasi langsung.
Faktor Kedekatan dan Kenyamanan Teknologi
Seberapa ketat seorang nenek mematuhi aturan orangtua tergantung pada beberapa faktor, termasuk kedekatan hubungan, tingkat kepercayaan diri dalam menggunakan teknologi, frekuensi bertemu cucu, dan tingkat pendidikan.
Sebagian nenek mengikuti aturan dengan ketat, sementara lainnya lebih santai dan memberi kelonggaran. Dalam beberapa kasus, justru pandangan nenek berpengaruh besar dalam pembentukan aturan keluarga mengenai media.
“Selama ini banyak penelitian menyoroti bagaimana orang tua mengatur penggunaan media anak, tetapi sedikit yang membahas peran kakek-nenek,” ujar Dafna Lemish, salah satu peneliti. “Sebagai seorang nenek, saya merasa tertarik dengan pertanyaan ini, apakah kakek-nenek juga ikut menengahi penggunaan media, dan apakah mereka cenderung lebih longgar terhadap cucu-cucunya?”
Pilihan Kecil, Dampak Besar
Anak-anak tumbuh di dunia yang dipenuhi media. Cara mereka berinteraksi dengan layar dapat memengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif. Menurut para peneliti, kakek-nenek dapat membantu mengurangi dampak negatif seperti kekerasan, perundungan, atau stereotip, sekaligus mendorong manfaat positif seperti kreativitas, pembelajaran, dan pertumbuhan emosional.
Lemish menekankan pentingnya komunikasi antara generasi. “Orangtua dan kakek-nenek perlu memiliki pendekatan yang sejalan terhadap penggunaan media anak dan menghindari konflik internal,” katanya.
Ia menambahkan, “Diskusikan bersama pandangan tentang peran media dalam kehidupan anak, sepakati aturan, dan tentukan kapan mungkin ada pengecualian.” (Earth/Z-2)