Setahun Pemerintahan Prabowo, Indonesia Dinilai Makin Proaktif di Panggung Dunia

5 hours ago 1
Setahun Pemerintahan Prabowo, Indonesia Dinilai Makin Proaktif di Panggung Dunia PAKAR Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah.(Dok. Antara)

PAKAR Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah menilai diplomasi Indonesia kini menunjukkan keseimbangan antara kepentingan domestik dan kiprah global, yang menempatkan Indonesia sebagai kekuatan yang semakin diperhitungkan pada satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Rezasyah, keberhasilan awal diplomasi Indonesia tidak lepas dari kemampuan Presiden Prabowo mengelola isu dalam negeri dan luar negeri secara bersamaan. “Presiden Prabowo benar-benar memerhatikan keterhubungan antara perkembangan di dalam negeri dan luar negeri. Karena itu, keduanya ditangani secara serentak,” ujar Rezasyah, melalui keterangannya, Senin (20/10).

Ia menjelaskan, kualitas manajemen dan kepemimpinan Presiden yang kuat, didukung birokrasi yang solid, membuat kebijakan luar negeri berjalan selaras dengan prioritas domestik. “Program seperti Makan Bergizi Gratis, Ketahanan Pangan, dan Ketahanan Energi, meski masih dalam proses dan menuai kritik, perlahan mendapat kepercayaan publik berkat stabilitas pemerintahan,” tambahnya.

Rezasyah menyebut ada tiga momen penting selama satu tahun terakhir yang menunjukkan efektivitas diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo. Pertama, keterlibatan Indonesia dalam jaringan BRICS di Beijing pada 3 September 2025. “Kehadiran Presiden Prabowo atas undangan khusus Presiden Xi Jinping menjadi langkah strategis, karena memungkinkan dialog langsung dengan pemimpin Rusia, China, dan Malaysia,” jelasnya.

Momen kedua terjadi dalam Sidang Majelis Umum PBB pada 23 September 2025. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan sikap Indonesia terhadap krisis Palestina dan menawarkan kontribusi 20.000 pasukan perdamaian jika dimandatkan oleh PBB. “Indonesia adalah salah satu negara yang berani mengajukan terobosan seperti ini. Dunia mengenal personel pasukan perdamaian Indonesia sebagai profesional dan berdisiplin tinggi,” ujar Rezasyah.

Sementara itu, momentum ketiga terjadi pada KTT Perdamaian Gaza di Mesir, 13 Oktober 2025. Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum tersebut dinilai memperkuat kredibilitas Indonesia di mata komunitas internasional. “Permintaan langsung dari Presiden Amerika Serikat dan Presiden Mesir untuk kehadiran Prabowo menunjukkan tingginya kepercayaan global terhadap Indonesia,” tutur Rezasyah.

Ia menambahkan, komunikasi Presiden Prabowo dengan Presiden Donald Trump dalam KTT tersebut turut memperkuat hubungan ekonomi dan diplomatik kedua negara. Selain itu, komitmen Indonesia yang terbuka terhadap pengakuan kemerdekaan Palestina dinilai mencerminkan posisi diplomatik yang tegas dan berprinsip.

Ke depan, Rezasyah berharap Indonesia dapat terus memainkan peran proaktif dalam mendorong reformasi Dewan Keamanan PBB agar lebih demokratis dan representatif. “Sudah waktunya Indonesia ikut memperkuat Dewan Keamanan PBB dengan menambah anggota baru berdasarkan perwakilan benua, peradaban, agama, dan kontribusi nyata terhadap perdamaian dunia,” pungkasnya. (H-3)

Read Entire Article
Global Food