Sarah Ferguson Kehilangan Gelar Duchess of York di Tengah Skandal Epstein

5 hours ago 3
Sarah Ferguson Kehilangan Gelar Duchess of York di Tengah Skandal Epstein Sarah Ferguson resmi kehilangan gelar Duchess of York setelah skandal Epstein mengguncang keluarga kerajaan. Putri Beatrice dan Eugenie tetap pertahankan status sebagai putri kerajaan.(Media Sosial X)

PENCOPOTAN Pangeran Andrew dari sisa peran resminya di keluarga kerajaan Inggris tidak hanya mengubah masa depannya sendiri. Hal itu  juga berdampak besar bagi keluarganya.

Mantan istrinya, Sarah Ferguson, kini secara resmi kehilangan gelar ‘Duchess of York’. Ia hanya akan dikenal dengan nama lahirnya, Sarah Ferguson.

Putri mereka, Beatrice dan Eugenie, tetap menyandang gelar putri kerajaan. Meski reputasi kedua orang tua mereka tengah diselimuti kontroversi.

Pangeran Andrew sebelumnya kehilangan gelar Duke of York akibat keterkaitannya dengan pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein.

Kembalikan Nama Asli

Bagi Ferguson, perubahan ini menjadi yang paling terlihat. Selama bertahun-tahun, ia masih mempertahankan gelar kehormatan pasca perceraian, “Sarah, Duchess of York”. Kini, gelar itu resmi dicabut dan ia kembali menggunakan nama aslinya.

“Dia akan kehilangan sedikit gengsinya karena hal ini,” ujar komentator kerajaan Richard Palmer. “Ia memang sering menggunakan gelar itu, bahkan di bio Twitter-nya tertulis @SarahTheDuchess.”

Namun, hilangnya gelar kehormatan ini dinilai tak sebesar dampak skandal lain yang menjeratnya.

Bulan lalu, beberapa lembaga amal memutus hubungan dengan Ferguson setelah muncul surel tahun 2011. Email yang menunjukkan ia menyebut Epstein sebagai ‘teman utama’ dan meminta maaf atas kritik yang pernah ia lontarkan kepadanya.

“Sejauh menyangkut Sarah, kontroversi terbarunya yang melibatkan email yang dikatakan dikirimkannya kepada Epstein adalah hal yang paling berdampak baginya belakangan ini,” kata komentator kerajaan Victoria Murphy.

Badan Amal

Murphy menilai, berbagai kegiatan bisnis dan amal yang dijalankan Ferguson kemungkinan juga akan terdampak oleh kontroversi tersebut, bukan hanya karena hilangnya gelar.

Meski demikian, Ferguson dikenal sebagai sosok yang tangguh di lingkaran kerajaan. Ia tetap tinggal di kediaman Pangeran Andrew di Windsor dan terus menunjukkan dukungannya kepada mantan suaminya. Bahkan, ia sempat kembali hadir dalam perayaan Natal kerajaan di Sandringham untuk pertama kalinya setelah puluhan tahun.

“Dia adalah sosok penyintas sejati dan ahli dalam beradaptasi,” ujar penulis biografi kerajaan Katie Nicholls. “Bukan hanya publik yang kembali menerimanya, tetapi mendiang Ratu Elizabeth II juga telah membawanya kembali ke lingkaran kerajaan, dan Raja Charles juga sangat menyayanginya.”

Nicholls menambahkan, Ferguson telah melalui masa-masa yang jauh lebih sulit dan tidak akan terlalu terpengaruh oleh kehilangan gelarnya.

Tidak Ada Perubahan Status

Bagi kedua putrinya, Putri Beatrice, 37. dan Putri Eugenie, 35, tidak ada perubahan status resmi. Mereka tetap bergelar putri sejak lahir, dan tetap berada dalam garis suksesi kerajaan. Andrew di posisi kedelapan, disusul Beatrice di kesembilan dan Eugenie di ke-12.

Meski demikian, posisi mereka dianggap tidak signifikan terhadap masa depan monarki karena keduanya bukan anggota aktif kerajaan.

“Saya tidak pernah melihat kemungkinan bahwa mereka akan mengambil peran resmi dalam keluarga kerajaan, dan saya jelas tidak melihat itu sebagai pilihan,” kata Murphy.

Kedua putri Andrew itu disebut sebagai “korban paling tidak beruntung” dari skandal yang melibatkan orang tua mereka. “Mereka harus menanggungnya dalam diam dan tetap menunjukkan martabat mereka dalam kesunyian itu,” ujar Nicholls.

Sementara itu, bagi Pangeran Andrew sendiri, kehilangan gelar bangsawan dianggap sebagai pukulan paling berat. “Bagi pria yang selalu menyukai kemegahan dan simbol-simbol kerajaan, kehilangan gelar ini merupakan penghinaan yang sangat dalam,” ujar Palmer. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Global Food