
ENAM keluarga kurang mampu di Desa Buduran Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo tersenyum lega, karena akhirnya punya sambungan listrik sendiri di rumahnya tanpa biaya pemasangan.
Selama bertahun-tahun rumah mereka mengandalkan aliran listrik 'nyalur' atau 'nebeng' dari rumah kerabat atau tetangga, dengan daya yang tentu saja sangat terbatas. Kegembiraan tersebut dirasakan enam keluarga di Desa Buduran, tepatnya di RT 1 dan RT 2 RW 1.
Mereka mendapatkan pemasangan sambungan listrik gratis 900 VA lewat program Light Up The Dream dari PLN. Masing-masing adalah keluarga Joko Slamet, Sugiarsih, Sutinah, Ganesha, Kristina dan Zainul. Mereka tinggal berdekatan di gang sempit. Rumah mereka terlihat sederhana di tengah pemukiman padat.
"Kami sangat senang, terima kasih kepada PLN. Saya selama ini nyalur listrik dari rumah kakak," kata Joko Slamet, 45, Selasa (21/10).
Selama nebeng, Joko hanya bisa memanfaatkan listrik untuk penerangan dalam dan luar rumah. Lantaran daya listrik di rumah saudaranya juga hanya 900 VA. Pria berkaca mata ini ikut patungan membayar tagihan listrik setiap bulannya.
"Kalau mau pakai untuk hal lain, tahu sendiri mas, MCB (Miniature Circuit Breaker) pasti turun dan listrik padam," kata Joko sambil tersenyum.
Hal senada dirasakan keluarga lain yang mendapatkan pemasangan listrik gratis. Selama bertahun-tahun mereka 'nebeng' aliran listrik dari tetangga terdekat. Kondisi rumah tangga tanpa sambungan listrik di wilayah Buduran ini tentu saja memprihatinkan.
Lantaran lokasi wilayah tersebut hanya 2,3 kilometer dari alun-alun pusat pemerintahan yang bisa ditempuh hanya empat menit menggunakan sepeda motor.
"Program penyalaan gratis dinamai Light Up The Dream ini merupakan donasi atau sumbangan dari para pegawai PLN untuk meringankan atau membantu keluarga kurang mampu sehingga bisa menikmati listrik bersama," kata Manager PLN UP3 Sidoarjo Imam Mahdi.
Imam tidak bisa menyebutkan secara spesifik kuota pemasangan listrik gratis itu. Hal tersebut dikarenakan program itu suka rela dari donasi pegawai PLN yang sifatnya sedekah. Tapi Imam Mahdi menyebutkan average-nya minimal seminggu sekali atau sebulan empat kali. "Ini masih berjalan, harapannya sampai tidak ada lagi warga yang tidak teraliri listrik, " kata Imam Mahdi.
Biaya pemasangan sambungan listrik baru untuk daya 900 VA sekitar Rp900 ribu. Angka tersebut mungkin berat bagi keluarga kurang mampu apabila harus membayar. Sementara tagihan biaya listrik bulanan tergantung pemakaian. Mesin AC, penanak nasi, mesin pompa air, dan setrika adalah contoh barang yang mengonsumsi banyak listrik. Namun apabila pemakaian normal, biaya rata-rata diperkirakan di bawah Rp300 ribu setiap bulannya.
Ketua RT 2 RW 1 Desa Buduran Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo, Sunan Rohman, 52, mengatakan, info awal pasang listrik gratis diperoleh dari pemerintah desa. Lalu Rohman meneruskan info tersebut ke seluruh warga, dan di wilayahnya didapati ada satu keluarga kurang mampu yang rumahnya belum memiliki sambungan listrik.
Warganya itu mendapatkan fasilitas listrik dengan cara nyalur dari rumah tetangga terdekat.
"Setelah saya kasih surat pengantar untuk pemasangan gratis itu, selanjutnya yang mengurus adalah pihak pemerintah desa," kata Rohman.
Pihak keluarga yang mengajukan permohonan pemasangan gratis, kata Rohman, diminta menyertakan foto kopi KTP dan kartu keluarga. Selain itu juga akta kelahiran serta foto kondisi rumah warga yang mengajukan permohonan pemasangan listrik gratis. (HS/E-4)