
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ BKKBN mengadakan Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR dengan agenda membahas program 100 hari pembangunan Keluarga pada, Rabu (19/2).
“Indonesia saat ini berada dalam periode bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan usia non-produktif. Momentum ini harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Mendukbangga Wihaji.
Mendukbangga Wihaji menjelaskan bonus demografi hanya akan membawa dampak positif jika usia produktif memiliki akses yang luas terhadap lapangan kerja formal, sehingga berkontribusi terhadap perekonomian nasional serta penerimaan pajak negara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Indonesia memiliki 190,98 juta jiwa dalam kelompok usia produktif. Namun, dari data Kemenkeu tahun 2024, hanya 69,1 juta yang terdaftar sebagai wajib pajak individu. Selain itu, data BPS Tahun 2024 juga mengungkapkan bahwa angka partisipasi kerja formal masih menunjukkan kesenjangan, di mana hanya 36,32% perempuan yang bekerja dalam sektor formal dibandingkan dengan laki-laki sebesar 45,81%.
Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga meluncurkan lima program Quick Win sebagai langkah nyata untuk mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia dan memastikan keberlanjutan pembangunan keluarga yang berkualitas.
“Lima program Quick Win ini dirancang untuk memastikan bahwa bonus demografi dapat benar-benar menjadi keuntungan bagi pembangunan nasional,” jelas Wihaji.
Program ini mencakup Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan (GATE), Lansia Berdaya, Taman Asuh Anak (TAMASYA), serta integrasi layanan keluarga melalui SuperApps. Kelima inisiatif ini berorientasi pada perbaikan kualitas individu sejak dini, optimalisasi peran keluarga dalam pengasuhan, serta penguatan kelompok lansia yang masih memiliki potensi produktif. Implementasi lima program Quick Win ini diharapkan dapat mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini.
Program ini akan memastikan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik sejak dini, memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan, serta memberdayakan kelompok lansia. Program ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas kependudukan dan pembangunan keluarga.
“Lima Quick Win ini hadir sebagai jawaban atas berbagai fenomena kependudukan di Indonesia yang memerlukan kebijakan sebagai upaya negara hadir di tengah masyarakat. Pertama, program GENTING berupaya mendorong orangtua asuh memberikan bantuan berupa tambahan nutrisi, non nutrisi seperti perbaikan rumah layak huni, air bersih hingga edukasi pencegahan stunting. Kedua, program GATE bertujuan membentuk generasi yang lebih kuat dan tangguh serta menghindari dampak negatif akibat ketiadaan figur ayah dalam keluarga melalui konsorsium komunitas Ayah Teladan. Ketiga, program Lansia Berdaya berupaya menyediakan layanan homecare berbasis komunitas bagi lansia yang tidak mendapatkan perawatan oleh anak-anak mereka, bantuan layanan kesehatan gratis di puskesmas dan RSUD tanpa rujukan, serta pemberdayaan lansia sesuai kapasitas mereka di sektor pekerjaan yang relevan. Keempat, program TAMASYA berupa daycare unggul yang berstandar tinggi dengan kolaborasi antara lembaga pemerintah dan swasta agar orang tua yang bekerja tetap dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan pengasuhan berkualitas. Kelima, Layanan SuperApps AI menjadi terobosan dalam meningkatkan akses informasi dan layanan bagi masyarakat yang berfungsi untuk mengoptimalkan ketahanan keluarga serta mendukung kebijakan berbasis data yang lebih akurat dan efisien,” jelas Wihaji.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga berkomitmen untuk terus mengawal implementasi program ini agar berjalan secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Harapan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, komunitas, dan seluruh elemen masyarakat, Quick Win ini diharapkan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, dengan penduduk yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam kancah global. (H-1)