PKS Rangkul Kementerian Pertanian Dukung Pengembangan Kentang di Garut

9 hours ago 2
PKS Rangkul Kementerian Pertanian Dukung Pengembangan Kentang di Garut PKS bersama Kementerian Pertanian meluncurkan Pojok Kentang di Agrowisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut.(ISTIMEWA)

PEMBINAAN petani dan pertanian di Kabupaten Garut mendapat perhatian sejumlah pihak. Salah satunya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bersama Kementerian Pertanian (Kementan), PKS meluncurkan Potato Corner atau Pojok Kentang di Agrowisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam hilirisasi kentang, sebuah upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian tersebut.

Ketua Majelis Syuro PKS, Muhammad Sohibul Iman, menjelaskan pihaknya ingin kentang menjadi salah satu produk unggulan yang diolah lebih lanjut, sehingga memberi manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.

“Kita ingin kentang menjadi salah satu unggulan untuk dilakukan hilirisasi dengan berbagai produk guna meningkatkan nilai tambah,” ujarnya, Selasa (21/10).

Selain itu, menurut dia, kehadiran Potato Corner di agrowisata ini juga diharapkan dapat menambah daya tarik wisata sekaligus mengajak masyarakat sekitar untuk aktif terlibat dalam pengelolaan pangan.

“Dengan cara seperti ini mudah-mudahan masyarakat di sini mau terlibat di dalam aktivitas bertani pengelolaan pangan di sini,” tuturnya.

Sohibul menegaskan, PKS akan terus melakukan advokasi agar pengembangan hilirisasi kentang berjalan optimal, termasuk mengupayakan bantuan yang diperlukan.

“Kami tentu akan men-scanning, melihat berbagai bantuan yang mungkin bisa disalurkan di sini. Tentu ke depannya bukan hanya kentang saja, kita ingin produk-produk di sini bisa kita olah lebih jauh,” jelasnya.

Dari pengamatan langsung bersama kepala desa setempat, dia memastikan akses pasar bagi petani kentang di Garut tidak menjadi masalah. Bahkan, sudah ada perusahaan besar yang siap menjalin kontrak dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk produk kentang.

“Tentu tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Dengan nilai tambah produksi berarti masyarakat yang terlibat semakin banyak,” pungkasnya.


Potensi besar

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Muhammad Agung Sanusi, menilai Kabupaten Garut sebagai salah satu penghasil kentang terbesar kedua di Indonesia dengan potensi besar untuk pengembangan.

Pengembangan kentang, menurutnya, akan didukung dengan penerapan teknologi pertanian, seperti klinik tanaman yang berperan dalam pengendalian hama dan perawatan tanaman.

“Klinik tanaman penting dan akan kita perkuat karena rata-rata kentang ini membutuhkan penanaman, pengendalian organisme penganggu tanaman (OPT), dan pemeliharaan yang luar biasa. Ini tentunya akan kita perkuat,” kata dia.

Selain itu, Agung menegaskan pentingnya fasilitas Bangsal Pascapanen untuk menunjang hilirisasi kentang, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan bahwa produk pertanian harus memiliki nilai tambah sebelum dipasarkan.

“Target Menteri Pertanian hilirisasi ini adalah hal mutlak dilakukan. Kita tidak dianjurkan langsung mengekspor atau menjual dalam bentuk bahan baku. Tapi ada nilai tambah yang diharapkan dari produk kentang ini,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Fraksi PKS, Iwan Suryawan, menambahkan bahwa perhatian khusus dari Kementerian dan DPP PKS terhadap sektor pertanian harus diimbangi dengan peran aktif pemerintah provinsi.

“Kementerian memberikan perhatian khusus kepada sektor pertanian, kemudian DPP juga sama memperhatikan itu. Provinsi harusnya lebih banyak lagi hadir untuk masyarakat di bidang pertanian ini,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kebijakan harus terus mendorong pengembangan pertanian tidak hanya di Garut, tapi juga di daerah lain sesuai potensi masing-masing.

“Insya Allah dari segi kebijakan kita harus dorong ke pertanian, Tidak Garut saja, yang lain juga sesuai dengan potensi di wilayah masing-masing,” pungkasnya.

Read Entire Article
Global Food