Penderita Diabetes Harus Waspadai Penyakit Arteri Perifer Sejak Dini

3 hours ago 1
Penderita Diabetes Harus Waspadai Penyakit Arteri Perifer Sejak Dini Ilustrasi.(freepik)

PENDERITA diabetes perlu mencegah penyakit arteri perifer agar terhindar dari risiko komplikasi serius. Penyakit arteri perifer merupakan kondisi ketika pembuluh darah arteri yang berfungsi memasok darah ke tungkai mengalami penyempitan akibat penumpukan plak.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri ketika berjalan dan lebih rentan dialami oleh penderita diabetes. Pencegahan arteri perifer bisa dilakukan dengan mengelola kondisi yang menjadi faktor risikonya, termasuk diabetes.

Dikutip dari World Journal of Diabetes tahun 2021, penderita diabetes memiliki kemungkinan lebih dari dua kali lipat untuk mengalami penyakit arteri perifer dibandingkan dengan populasi umum.

Risiko dan Komplikasi Serius pada Penderita Diabetes

Pada penderita diabetes, penyakit arteri perifer dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti luka kaki diabetik yang sulit disembuhkan. Gejala penyakit ini bisa berbeda-beda pada setiap individu, sehingga tidak dapat digeneralisasi.

Oleh karena itu, pengendalian kadar gula darah menjadi langkah utama untuk mencegah timbulnya komplikasi yang dapat berdampak serius, termasuk arteri perifer.

Selain kontrol gula darah, dilansir dari laman resmi Siloam Hospitals, ada sejumlah langkah lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit arteri perifer, seperti berhenti merokok dan menjaga pola makan yang sehat.

1. Berhenti Merokok

Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor risiko terbesar penyakit arteri perifer. Selain mempersempit pembuluh darah, merokok juga meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung dan strok.

Beberapa cara efektif untuk memulai program berhenti merokok di antaranya melalui perubahan perilaku, terapi pengganti nikotin, hingga penggunaan obat-obatan khusus sesuai resep dokter.

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan hari berhenti, misalnya memilih tanggal dalam tujuh hari ke depan sebagai target untuk berhenti merokok atau vaping.

Selanjutnya, beritahu orang terdekat agar mereka dapat memberikan dukungan positif. Setelah itu, pilih metode berhenti total pada hari yang ditentukan dengan mengurangi jumlah rokok per hari, mengurangi frekuensi vaping, atau mengurangi jumlah hisapan setiap 2–3 hari.

Persiapan lain yang penting adalah membuang seluruh perlengkapan merokok, seperti rokok, asbak, korek, atau produk tembakau lainnya. Sebagai gantinya, siapkan alternatif sehat seperti berjalan kaki, mengonsumsi permen mint, atau camilan sehat seperti wortel.

Menurut para ahli kesehatan, komitmen pribadi untuk benar-benar berhenti merokok demi kesehatan jangka panjang penting. 

2. Pola Makan Sehat 

Langkah pencegahan berikutnya adalah menerapkan pola makan yang sehat, karena gizi seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi antara lain sayur-mayur, buah-buahan, biji-bijian utuh, sumber protein sehat, serta kacang-kacangan.

Untuk buah-buahan, disarankan dikonsumsi dalam bentuk utuh tanpa tambahan gula. Adapun untuk biji-bijian, pilih makanan berbahan utama biji-bijian utuh.

Kemudian, sumber protein yang disarankan adalah protein nabati dan ikan berlemak yang tidak digoreng. Sementara, untuk produk susu, pilih yang rendah lemak atau berbasis nabati yang kaya kalsium serta vitamin A dan D.

3. Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Dengan mengetahui kadar porsi makanan yang tepat serta menjaga pola hidup sehat, penderita diabetes dapat menurunkan risiko penyakit arteri perifer secara signifikan.

Konsistensi dalam menerapkan pola makan sehat dan menghindari kebiasaan merokok terbukti memberikan manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang, sekaligus membantu mencegah berbagai penyakit kronis di kemudian hari. (H-4)

Read Entire Article
Global Food