Pemkot Kupang Hadirkan Dua Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Kasih

3 hours ago 1
Pemkot Kupang Hadirkan Dua Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Kasih Ilustrasi(Pemkot Kupang)

PEMERINTAH Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, menghadirkan dua terobosan kemanusiaan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat: menyelamatkan nyawa tanpa syarat dan menjaga martabat perempuan dengan kasih.

Dua program unggulan ini menandai komitmen kuat Pemerintah Kota Kupang dalam membangun pelayanan publik yang berlandaskan empati, keberpihakan, dan kemanusiaan.

MENYELAMATKAN NYAWA TANPA SYARAT

Bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-15 RSUD S.K. Lerik, Wali Kota Kupang Christian Widodo meluncurkan program Dana Pengaman Kesehatan untuk Layanan Kegawatdaruratan.

Program ini memastikan setiap warga yang datang dalam kondisi gawat darurat tetap mendapat pelayanan medis meski tanpa kartu BPJS, identitas diri, atau dokumen administrasi lengkap.

"Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang hanya karena persoalan kartu BPJS atau KTP. Penyelamatan nyawa harus jadi prioritas utama,” tegas Christian.

Program ini tertuang dalam Peraturan Wali Kota Kupang Nomor 18 Tahun 2025 dan telah menolong 22 warga sejak peluncurannya. Pemerintah Kota menyiapkan anggaran Rp3 miliar per tahun melalui pos Belanja Tidak Terduga (BTT) dengan mekanisme klaim dan verifikasi akuntabel oleh Inspektorat, serta pencairan melalui Badan Keuangan Daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati, menyebut program ini hadir bagi kelompok rentan yang merupakan  korban kekerasan, pasien tanpa identitas, atau warga telantar.

“Ini bukan sekadar layanan kesehatan, tapi bukti kasih nyata pemerintah terhadap warganya,” ujarnya.

Kebijakan tersebut mendapat apresiasi luas, termasuk dari Ombudsman RI Perwakilan NTT yang menilai program ini solutif dan berpihak pada rakyat kecil.

“Dulu kami kerepotan membantu pasien tanpa jaminan. Sekarang cukup koordinasi, pasien bisa langsung ditangani. Ini terobosan yang berpihak pada kemanusiaan,” kata Kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton.

INA KASIH

Tak berhenti pada sektor kesehatan, kasih juga hadir di ruang keluarga. Melalui program Ina Kasih (Intervensi Peduli Akses Pembalut Gratis bagi Perempuan Pra-Sejahtera), Pemerintah Kota Kupang menjawab persoalan yang selama ini luput dari perhatian: kemiskinan menstruasi (menstrual poverty).

Diluncurkan oleh Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, di Taman Nostalgia Kupang, program ini memberikan pembalut gratis bagi 1.275 perempuan prasejahtera berusia 10-45 tahun.

“Ina berarti perempuan, dan Kasih adalah identitas Kota Kupang. Program ini adalah wujud cinta dan empati pemerintah kepada perempuan,” ujar Serena.

Ia menegaskan, harga pembalut yang rata-rata Rp26.000 per pax dapat menjadi beban bagi keluarga berpenghasilan rendah.

“Bagi keluarga dengan pendapatan Rp800 ribu per bulan, kebutuhan pembalut bisa menghabiskan hingga 13% penghasilan. Pemerintah tidak boleh menutup mata,” tambahnya.

Lebih dari sekadar bantuan, Ina Kasih juga membuka ruang edukasi publik tentang kesehatan reproduksi dan mendorong masyarakat untuk menghapus stigma seputar menstruasi. 

“Menstruasi bukan pilihan, tapi bagaimana kita meresponsnya adalah pilihan. Dengan Ina Kasih, kami ingin menjaga martabat perempuan sekaligus martabat kemanusiaan,” tegas Serena.

Program ini disambut haru oleh para penerima manfaat. "Terima kasih untuk perhatian pemerintah. Program ini benar-benar membantu kami,” ungkap Mirna, warga Kelurahan Lasiana.

Melalui dua inovasi sosial tersebut, Pemerintah Kota Kupang menampilkan wajah baru birokrasi: pemerintahan yang melayani dengan hati, berpihak pada kemanusiaan, dan berorientasi pada solusi nyata. 

Dengan semangat to govern is to serve (memerintah adalah melayani), Kupang tidak hanya membangun kota, tetapi juga membangun kemanusiaan dan menjadikan kasih sebagai fondasi setiap kebijakan publik. Menyelamatkan nyawa. Menjaga martabat. Membangun kemanusiaan. Karena di Kota Kasih, setiap kebijakan lahir dari hati. (PO/E-4)

Read Entire Article
Global Food