Menteri Wihaji Tinjau Langsung Simulasi Makan Bergizi Gratis bagi Bumil, Busui, Balita Non PAUD

2 days ago 6

MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd bersama Deputi Promosi dan Kerjasama, Badan Gizi Nasional, Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, MM, meninjau langsung simulasi mekanisme penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) ke 35 sasaran bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita non PAUD di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampung Jongor Baru, Desa Serangmekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (18/2/2025).

“Memang awalnya perintah Presiden Makan Bergizi Gratis (MBG) ini untuk anak-anak sekolah. Tapi tahapan berikutnya perlu disimulasikan untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita. Karena di situ lah cikal bakal yang nantinya terlahir generasi penerus bangsa yang bebas stunting,” jelas Menteri Wihaji.

Peninjauan ini merupakan tindaklanjut dari MoU (Memorandum of Understanding) dan perjanjian kerja sama antara Kemendukbangga/BKKBN dengan BGN menjalin kolaborasi pendayagunaan tenaga lini lapangan dalam pemenuhan gizi untuk percepatan penurunan stunting.

“Tugas dari Kemendukbangga/BKKBN berkenaan dengan pendataan yang akan diusulkan ke BGN untuk intervensi, serta distribusi MBG khusus ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Karena tidak mungkin setiap hari mereka dikumpulin di posyandu. Karena itu kita pastikan kita punya namanya TPK (Tim Pendamping Keluarga) yang nanti salah satu tambahan tugasnya distribusi makanan bergizi langsung ke rumah sasaran,” terang Wihaji.

Nyoto Suwignyo, menyambut gembira inisiatif Kemendukbangga/BKKBN dalam kolaborasi ini. “Saat ini Program MBG baru menyentuh anak sekolah, tapi nantinya  sasaran khusus seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita perlu diintervensi secara bertahap. Skemanya untuk satu dapur 3.500 paket MBG untuk 14 sekolah. Sisanya untuk 200-an bumil, busui dan balita.”

Selepas dari simulasi distribusi MBG, Menteri Wihaji berkesempatan ngobrol bareng dengan para remaja yang tergabung dalam Generasi Berencana (GenRe), dan memberikan motivasi bagi mereka. Satu yang menarik perhatiannya adalah para remaja yang mempunyai keterbatasan, namun tetap semangat dalam mengedukasi sesamanya. 

Berdialog dengan remaja tuna rungu, Wihaji menjadi teman dengar bagi Alsa, Duta GenRe Inklusi Kecamatan Ciparay. Melalui perantara penerjemah bahasa isyarat, Iin Novianti, Menteri Wihaji menyimak permintaannya untuk lebih membuka ruang pengembangan lifeskill bagi remaja disabilitas.

“Duta GenRe ini harus semangat. Karena kalian akan menjadi contoh bagi sebaya di lingkungannya untuk tetap beraktivitas dengan baik, menjauhi berbagai bahaya yang mengintai masa depan remaja, seperti seks pra nikah, narkoba dan pernikahan usia dini,” ujar Wihaji.
   
Mengakhiri kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Menteri Wihaji menyempatkan untuk mengunjungi dan menyapa puluhan Lansia di Ciparay. Mereka nantinya akan menjadi bagian dari Program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN melalui SIDAYA (gerakan Lanjut Usia Berdaya). (H-1)

Read Entire Article
Global Food