Kue Apem Akan Jadi Oleh-Oleh Khas Sarkem

1 day ago 4
Kue Apem Akan Jadi Oleh-Oleh Khas Sarkem Ilustrasi(MI/ARDI TERISTI )

IMAGE negatif sering disematkan ketika mendengar Jalan Pasar Kembang (Sarkem), Yogyakarta, sebagai tempat lokalisasi. Namun, image negatif tersebut, dalam lima tahun terakhir, perlahan ingin diubah menjadi image positif dengan menyelenggarakan Sarkem Festival (Sarkem Fest).

Lewat Sarkem Fest, Warga Sosromenduran tengah mengusahakan agar Kue apem menjadi oleh-oleh khas Kota Yogyakarta, terutama Sarkem. "Kami ingin mengangkat apem sebagai oleh-oleh khas Sarkem, yang bisa sejajar dengan bakpia," terang Lurah Sosromenduran, Hendy Setiawan, Rabu (20/2) siang.
.
Ia menyebut, cita rasa apem buatan warga di Pasar Kembang dan sekitarnya sangat khas. Apem dari Sarkem diyakini bisa bersaing dengan oleh-oleh khas Yogyakarta yang sudah ada, seperti bakpia, bakpia kukus, geplak, kipho, hingga yangko.

Hendy menyebut, saat ini, di Sarkem memang belum ada UMKM yang secara khusus membuat apem untuk dijual secara harian. Namun, dalam dua tahun ini sudah ada pendampingan dari UGM untuk membuat agar apem bisa tahan lama tanpa bahan pengawet.

Dengan demikian, wilayahnya tidak hanya dikenal sebagai Kampung Wisata dengan ratusan homestay,  169 homestay yang terdaftar, tetapi juga kue Apem khas Sarkem. .

Ia menjelaskan.Sarkem Fest merupakan kolaborasi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dengan masyarakat di Kelurahan Sosromenduran. Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman mulai dari festival pembuatan apem, kirab gunungan seribu apem, hingga lomba pembuatan apem.

Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yurnelis Piliang mengatakan, Sarkem Fest  menjadi salah satu calender of event di Kota Yogyakarta yang diadakan setiap tahun menjelang ruwahan atau ramadan. “Festival ini bagian dari upaya kita untuk menunjukan Kota Yogyakarta memiliki keberagaman budaya yang harus kita lestarikan. Salah satunya adalah tradisi  apem,” terang Yurnelis.

"Pada 21 Februari, pengunjung bisa melihat prosesi ngublag jladren (membuat dan mengaduk adonan) apem di pagi hari yang menandai dimulainya festival pembuatan apem," terang dia. Pengunjung juga bisa menyaksikan pembuatan apem, kolak, dan ketan serta mencicipi secara gratis selama persediaan masih ada. 

Pada sore hari di hari yang sama, kirab gunungan apem akan digelar. Kirab budaya apem ruwahan Sarkem Fest diikuti sekitar 500 peserta, yang membawa gunungan 1.000 apem, ketan, dan kolak, 

Kirab dimulai dari Patra Hotel Malioboro, melewati Jalan Pasar Kembang dan Malioboro. Di samping itu ada kenduri ruwahan dengan menggelar tikar di sepanjang Jalan Sosrowijayan.

“Ada proses silaturahmi menyampaikan apem kepada hotel-hotel dan para tamu yang dilewati saat kirab. Itu simbol silaturahmi kepada hotel, selain apem juga diberikan kepada masyarakat maupun wisatawan di Malioboro,” terang Yurnelis.

Pada 22 Februari, Sarkem Fest menampilkan parade musik di tiga titik, yaitu di depan  Hotel Neo Malioboro, di depan Gapura Sosromenduran, dan di depan Plaza Malioboro.(H-2)

Read Entire Article
Global Food