Mentan Amran dan Menkeu Purbaya Dinilai Memiliki Kinerja Memuaskan

5 hours ago 1
Mentan Amran dan Menkeu Purbaya Dinilai Memiliki Kinerja Memuaskan Menteri Pertanian Amran Sulaiman(ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masuk divisi I yang menjuarai tingkat kepuasan publik tertinggi atas kinerjanya dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kedua menteri nonparpol tersebut dipersepsi mayoritas publik memiliki kinerja sangat puas dan cukup puas paling tinggi. Menteri Amran Sulaiman meraih 83,6% dan Menteri Purbaya Sadewa mencapai 82,8%.
Demikian temuan data survei yang disampaikan Direktur Riset Lingkaran Strategis (Rilis) Arman Salam, Senin (20/10).

Survei dilakukan dari 11-16 Oktober 2025 di 6 provinsi se-Pulau Jawa yang meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

"Terkait alasan memilih 6 wilayah se-Pulau Jawa, karena jumlah penduduk di wilayah ini mencerminkan 70% pemilih nasional. Sehingga, pemenang Pilpres di Pulau Jawa sudah bisa dipastikan akan menjadi pemenang Pilpres nasional," katanya.

Survei menggunakan metode standar, multistage random sampling, dengan jumlah responden awal sebanyak 800 orang yang diwawancara secara tatap muka langsung, dengan margin of error plus minus 3,47%.

Arman menjelaskan karena banyaknya jumlah menteri dalam kabinet yang harus dipotret, hasil survei dikelompokan menjadi empat divisi tingkat kepuasan publik. Pertama, divisi I yang meraih angka kepuasan di atas 80%, divisi II yang di bawah 80%, divisi III yang memiliki tingkat kepuasan di bawah 70%, dan divisi IV kepuasan di bawah 60%.

“Dari data lembaga survei Rilis yang kami temukan, untuk sementara, Pak Andi Amran Sulaiman dan Pak Purbaya Sadewa masuk divisi I yang memperoleh tingkat kepuasan tertinggi atas kinerjanya,” katanya. 

Sementara itu, para menteri yang masuk kategori divisi II sebanyak 6 orang. Mereka adalah Menteri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya 78,8%, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono 72,4%, Menteri Agama Nasarudin Umar 72,1%, Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsoedin 70,6%, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi 70,2%, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita 70,1%.

Di bawahnya, Arman melanjutkan, ada divisi III. Mereka antara lain, Menlu Sugiono 69,5%, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono 68,1%, Menko Bidang Hukum dan HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 63,4%, Menteri Pendidikan Tinggi dan Iptek Brian Yuliarto 61,4%, Mendagri Tito Karnavian 61,3%, Menhub Dudy Purwagandhi 61,3%, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan 61,2%, Menpora Erick Thohir 61,2%, dan Menkes Budi Gunadi Sadikin 60,2%.

Selanjutnya, Arman menyebutkan sejumlah menteri yang masuk kategori divisi IV dengan tingkat kepuasan di bawah 60% antara lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 57,8%, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq 57,4%, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choirul Fauzi, dan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini.

"Selebihnya, ada juga para menteri yang tingkat kepuasaannya di bawah 50% seperti Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar 49,7%, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia 44,1% dan Menteri HAM Natalius Pigai 32,4%," ungkapnya.

Arman menjelaskan dari analisis kualitatif, Menteri Amran dan Purbaya dipersepsi positif sebagai menteri tegas, berani, jujur, bersih dan anti korupsi.

“Itu data kualitatif yang kami peroleh, bahwa di antara alasan paling menonjol karena kedua menteri itu dianggap bersih, berani, jujur dan tegas sebagai modal utama berhasil tidaknya kerja seorang menteri. Misalnya, Pak Amran tercitrakan sebagai mister clean,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, Amran juga dipersepsi mayoritas publik sebagai menteri yang berperan besar menjaga ketahanan pangan. Salah satunya dengan kebijakan tak lagi impor beras.

Begitu juga dengan Purbaya Sadewa yang dalam analisisnya, memiliki gebrakan fenomenal. Meski baru menjabat dan belum sampai satu tahun, Purbaya dianggap mengundang perhatian sekaligus harapan publik.

“Kedua menteri itu memang tampil dan hadir pada momen tepat saat mayoritas publik hari ini sedang merindukan sosok pejabat bersih, di tengah berbagai temuan praktik megakorupsi triliunan rupiah. Mereka tampil seperti menjawab kerinduan dan harapan publik itu,” ungkapnya.

Namun, kata Arman, kedua menteri itu masih harus diuji waktu, seberapa kuat bertahan dengan citra tersebut. Jika dalam sisa kurang lebih 3 tahun ke depan mampu menjaga citra dengan kinerja nyata, bukan mustahil pada saatnya mereka akan menjadi the next leader yang mewarnai kontestasi pada 2029.

“Pak Amran dan Pak Purbaya, keduanya memiliki tingkat pengenalan belum ideal, sekitar 51%. Namun, tingkat kesukaannya cukup tinggi, di atas 80%. Kalau di Pilkada atau Pilpres, biasanya masuk kategori barang bagus untuk dipilih," tandasnya.(H-2)

Read Entire Article
Global Food