
PENYAKIT arteri perifer (PAP) merupakan gangguan pada pembuluh arteri yang tidak boleh dianggap sepele. Kondisi ini terjadi ketika arteri menyempit atau tersumbat, sehingga aliran darah ke berbagai bagian tubuh menjadi terganggu.
Penyebab utama PAP adalah penumpukan plak di dinding arteri. Plak ini terbentuk dari berbagai zat dalam darah, seperti lemak, kolesterol, dan kalsium.
Meskipun awalnya hanya berupa endapan kecil, penumpukan tersebut lama-kelamaan dapat mempersempit bahkan menutup jalur aliran darah secara total.
Penyakit arteri perifer umumnya menyerang arteri yang berada di kepala, perut, dan anggota gerak, terutama kaki. Hal ini menyebabkan pasokan darah ke bagian tubuh tersebut berkurang. Salah satu kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena PAP adalah penderita diabetes, karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah dan memperburuk aliran darah.
Selain pengidap diabetes, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami PAP, antara lain:
- Kebiasaan merokok
- Obesitas atau berat badan berlebih
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kadar kolesterol yang tinggi
- Usia lanjut, khususnya di atas 50 tahun
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung, stroke, atau PAP
- Kadar homosistein tinggi, yaitu komponen protein yang dapat memengaruhi kesehatan pembuluh darah
Gejala penyakit arteri perifer bervariasi pada tiap individu. Sebagian penderita mungkin tidak merasakan keluhan apa pun, sementara yang lain bisa mengalami nyeri kaki saat berjalan atau yang dikenal sebagai klaudikasio.
Selain klaudikasio, gejala lain yang dapat muncul adalah mati rasa atau kelemahan pada kaki, rasa dingin pada kaki, luka di bagian kaki dan sulit sembuh, perubahan warna kulit kaki, denyut nadi di kaki melemah atau tidak terasa, serta disfungsi ereksi pada pria.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, terutama bagi penderita diabetes atau yang berusia di atas 50 tahun, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini.
Cara mencegahnya
Meski demikian, penyakit arteri perifer dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang secara teratur
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Rutin berolahraga
- Menghindari atau menghentikan konsumsi alcohol
- Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat
- Mengikuti anjuran dokter untuk mengontrol tekanan darah tinggi, kolesterol, dan kadar gula darah
Kesimpulannya, penyakit arteri perifer merupakan gangguan serius pada pembuluh darah yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik.
Mengenali faktor risiko dan gejalanya sangat penting agar dapat dilakukan pencegahan dan pengobatan sejak dini. Dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin, risiko terjadinya penyakit ini setidaknya dapat dicegah. (halodoc.com/Z=1)