
KANKER kolorektal atau kanker usus besar merupakan salah satu jenis kanker yang berawal dari polip di dinding usus besar. Dalam jangka waktu tertentu, polip ini dapat tumbuh menjadi ganas dan berkembang menjadi kanker.
Meskipun umumnya menyerang orang dewasa berusia lanjut, kanker kolorektal kini semakin sering ditemukan pada usia muda. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena peningkatan kasusnya terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Berikut berbagai penyebab yang bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal di usia muda:
-
Pola Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu faktor utama penyebab kanker kolorektal pada usia muda. Kebiasaan seperti jarang berolahraga, sering merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, serta kurang mengonsumsi makanan bergizi terbukti meningkatkan risiko penyakit ini.
Kanker kolorektal juga dikaitkan dengan tingginya konsumsi alkohol dan rokok. Karena itu, para ahli menyarankan untuk membatasi atau bahkan menghindari kedua kebiasaan tersebut. Selain itu, menyeimbangkan pola hidup dengan olahraga teratur dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker.
-
Mengalami Obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas juga berperan besar dalam meningkatkan risiko kanker kolorektal. Penelitian menunjukkan bahwa tingginya kadar lemak dalam tubuh dapat memicu peradangan kronis (inflamasi) yang memengaruhi sel usus besar dan meningkatkan potensi tumbuhnya sel kanker.
Kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun, namun kasusnya lebih banyak ditemukan pada pria. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan sehat dan berat badan ideal sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit ini.
-
Mengidap Diabetes Tipe 2
Penderita diabetes tipe 2 diketahui memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kolorektal, termasuk pada usia muda. Keduanya memiliki faktor penyebab yang serupa, seperti obesitas dan pola hidup yang buruk.
Kadar insulin yang tinggi pada penderita diabetes dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Selain itu, tubuh penderita obesitas yang kebal terhadap insulin menyebabkan produksi insulin berlebih, yang kemudian merangsang pertumbuhan jaringan abnormal di usus besar.
Para ahli juga menyebut bahwa penderita kanker kolorektal dengan diabetes cenderung mengalami perkembangan penyakit yang lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak mengidap diabetes.
-
Penyakit Radang Usus
Kondisi peradangan kronis pada usus besar, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, juga dapat menjadi faktor risiko kanker kolorektal. Kedua penyakit ini menyebabkan peradangan berkepanjangan pada dinding usus, yang berpotensi mengarah pada displasia, yaitu munculnya sel-sel abnormal di rektum dan usus besar.
Sel abnormal tersebut dapat bermutasi menjadi kanker seiring waktu. Karena itu, bagi pengidap penyakit radang usus, disarankan untuk melakukan skrining atau pemeriksaan rutin sejak usia muda guna mendeteksi adanya tanda-tanda awal kanker kolorektal.
-
Riwayat Keluarga dengan Kanker Kolorektal
Meski sebagian besar kasus kanker kolorektal tidak diturunkan, faktor genetik dan lingkungan keluarga juga dapat memengaruhi risiko seseorang.
Apabila ada anggota keluarga yang mengidap kanker kolorektal di bawah usia 50 tahun, atau lebih dari satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini, risiko anggota keluarga lainnya juga meningkat.
Selain itu, riwayat polip adenomatosa dalam keluarga juga diketahui berpotensi berkembang menjadi kanker. Oleh sebab itu, penting bagi individu dengan riwayat keluarga penderita kanker kolorektal untuk melakukan deteksi dini secara berkala
-
Pola Diet yang Tidak Seimbang
Pola makan juga berperan besar dalam perkembangan kanker kolorektal. Diet tinggi daging merah dan daging olahan seperti sosis, ham, atau daging asap dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Para ahli menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah seperti sapi, kambing, dan babi, serta memperbanyak asupan buah, sayur, dan makanan tinggi serat.
Pola makan yang kaya akan serat dapat membantu menjaga kesehatan usus besar, memperlancar pencernaan, dan menurunkan risiko terbentuknya polip yang dapat berkembang menjadi kanker.
Lebih lanjut, kanker kolorektal kini bukan lagi penyakit yang hanya menyerang usia lanjut. Peningkatan kasus di kalangan usia muda menjadi sinyal penting untuk menerapkan pola hidup sehat sejak dini.
Menjaga berat badan ideal, menghindari rokok dan alkohol, mengonsumsi makanan bergizi, serta rutin berolahraga dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat menjadi langkah nyata untuk menekan risiko kanker ini.
Deteksi dini tetap menjadi kunci utama, karena semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar pula peluang untuk sembuh sepenuhnya. (H-2)