Jakarta Fokus Pembangunan Berkelanjutan

6 hours ago 2
Jakarta Fokus Pembangunan Berkelanjutan Aktivtas para pekerja tengah memasang girder jalur layang dan pengecoran slab deck pada proyek LRT Jakarta Fase 1B di Jalan Pramuka Raya, Jakarta, Rabu (8/10/2025)( MI/Usman Iskandar)

Upaya Kota Jakarta membangun sistem transportasi hijau dan terintegrasi kembali mendapat pengakuan dunia. Program lintas wilayah TransJabodetabek yang diinisiasi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung  berhasil menjadi perhatian dunia. 
Kebijakan Pramono tersebut menembus babak final ajang internasional Bloomberg Philanthropies Local Leaders Awards 2025. Program tersebut masuk dalam kategori Clean, Reliable Transportation: Moving People and Goods on Dependable, Low-Emission Networks, bersaing dengan sejumlah kota besar dunia seperti Oslo (Norwegia), São Paulo dan Belo Horizonte (Brasil), serta Belize City (Belize). 
Menanggapi hal itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyebut capaian ini sebagai bukti nyata bahwa transformasi Jakarta menuju kota berkelanjutan mulai diakui secara global.
“Melalui TransJabodetabek, Jakarta tidak hanya memperluas layanan publik ke wilayah sekitarnya, tetapi juga menunjukkan komitmen kuat terhadap mobilitas hijau yang terintegrasi dan rendah emisi,” ujarnya melalui keterangannya, Kamis (16/10). 
Ia menegaskan, TransJabodetabek menjadi simbol kolaborasi lintas daerah dalam membangun konektivitas metropolitan yang efisien. Program ini memperluas layanan Transjakarta hingga ke kawasan penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.  "Ini bagian dari transformasi Jakarta menuju kota global yang berkelanjutan,” kata Suharini.
Ia menjelaskan, sejak 2023, Jakarta telah mengoperasikan 100 bus listrik yang menjadi bagian dari peta jalan elektrifikasi transportasi publik dan target 500 unit beroperasi pada 2025.
Di bawah kepemimpinan Pramono yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, ibu kota terus memperkuat langkah menuju kota yang layak huni, tangguh, dan berdaya saing global.

Hunian vertikal
Tidak sampai di situ, Jakarta juga tengah berbenah dalam mentransformasikan pasar menjadi kawasan hunian bagi warga dengan konsep hunian vertikal. 
Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan, menyebut langkah ini sebagai wujud integrasi antara fungsi ekonomi dan kebutuhan hunian, sejalan dengan visi Jakarta menuju kota global yang modern dan berkelanjutan.
Proyek perdana hunian vertikal di Rusun Pasar Rumput kini telah terisi 85 persen, mayoritas dihuni milenial, ASN, dan pekerja swasta.  Skema kepemilikan menggunakan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) dengan masa berlaku 60 tahun. 
"Hunian di atas pasar menjadi solusi urban yang efisien warga bisa tinggal, bekerja, dan beraktivitas ekonomi di lokasi yang sama,” ujar Agus.
Pasar Jaya tengah menyiapkan lima lokasi strategis lain untuk proyek serupa, antara lain di Pasar Senen, Pasar Minggu, dan Jembatan Besi. Konsep ini juga diharapkan dapat mendorong efisiensi lahan sekaligus menghidupkan kembali pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi perkotaan yang terhubung langsung dengan fasilitas publik dan transportasi massal.

Kota bahagia
Capaian Jakarta yang menempati peringkat ke-18 dari 20 kota paling bahagia di dunia versi majalah Time Out disambut positif oleh sejumlah warga.  Salah satunya Dita, 30, pekerja swasta asal Morotai, Nusa Tenggara Timur, yang sudah tinggal di Jakarta sejak 2011.
Menurut Dita, kabar tersebut menjadi hal yang membahagiakan sekaligus mengejutkan, mengingat ritme hidup masyarakat Jakarta yang sangat cepat dan padat. 
"Itu hasil yang sangat baik dan membahagiakan. Jakarta kan orang-orangnya sibuk banget, pergerakannya cepat. Jadi waktu dengar Jakarta masuk daftar kota paling bahagia, saya senang banget,” ujarnya.
Ia menilai, faktor fasilitas dan infrastruktur menjadi salah satu penyebab warga Jakarta merasa lebih nyaman dan bahagia. 
Gubernur DKI Pramono Anung menyebut capaian itu sejalan dengan visi yang terus ia dorong sejak awal menjabat, yaitu menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman, nyaman, dan membahagiakan bagi warganya.
Politikus PDIP itu mengatakan hasil survei dipengaruhi salah satunya karena Gubernur juga memiliki karakter ceria. 

Asta Cita
Pemprov DKI pun memastikan seluruh arah kebijakan pembangunan daerah telah diselaraskan dengan visi besar nasional, Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. 
Integrasi itu dituangkan secara konkret dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 yang juga sinkron dengan RPJMN 2025–2029.
“Jakarta berperan penting sebagai lokomotif implementasi Asta Cita di level daerah. Prinsipnya, kami menerjemahkan visi nasional ke dalam kebijakan konkret, bukan hanya slogan,” ujar Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim.
Chico menjelaskan, fokus pembangunan Jakarta 2025 diarahkan pada lima pilar utama: lingkungan, infrastruktur, ekonomi, kesejahteraan, dan tata kelola pemerintahan. 
Dari total APBD 2025 sebesar Rp91,34 triliun, Pemprov mengalokasikan 24,3% atau sekitar Rp20 triliun untuk infrastruktur, serta 18,8% atau Rp15,48 triliun untuk program kesejahteraan masyarakat. 
Salah satu wujud nyata pemerataan ekonomi, lanjut Chico, adalah keberhasilan membentuk Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di seluruh kelurahan Jakarta. 
Jakarta juga mendukung program nasional 3 juta rumah melalui skema kredit perumahan dan kolaborasi dengan pengembang swasta. Upaya ini disebut turut menciptakan lapangan kerja baru dan menjaga daya beli masyarakat. 
"Hasilnya, ekonomi DKI tumbuh 4,95% pada triwulan I 2025, dengan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai 16,55%. Di saat bersamaan, bantuan sosial sebesar Rp19,56 triliun turut menekan kesenjangan, terlihat dari penurunan indeks Gini,” papar Chico.
Di bidang pembangunan manusia, Pemprov terus memperkuat akses pendidikan dan kesehatan. Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus 2025 telah menjangkau 43.502 siswa, sementara Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) memperluas kesempatan pendidikan tinggi. 
"Asta Cita bukan sekadar panduan nasional, tapi kompas moral bagi birokrasi daerah untuk bekerja lebih cepat, tepat, dan berpihak pada rakyat,” pungkasnya. (P-5)

Read Entire Article
Global Food