Indonesia-Tiongkok Dorong Perkuat Kemitraan Pariwisata, Perdagangan dan Investasi

5 hours ago 2
Indonesia-Tiongkok Dorong Perkuat Kemitraan Pariwisata, Perdagangan dan Investasi Delegasi Indonesia memberikan paparan.(Dok.Istimewa)

DALAM rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok dan 80 tahun HUT  Kemerdekaan RI, KBRI Beijing telah menyelenggarakan Forum Tourism, Trade, and Investment (TTI) bertema “The Next Chapter: Synergy for High-Quality Cooperation on Tourism, Trade, and Investment between Indonesia and China” pada 24 Oktober 2025 di Beijing.

Forum ini dihadiri sekitar 250 pelaku usaha Indonesia dan Tiongkok, menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kolaborasi di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata melalui kerja sama yang berkualitas, saling menguntungkan, dan berkelanjutan.

Dalam sambutan pembukaan Dubes RI untuk Beijing, Djauhari Oratmangun  menekankan  momentum peringatan 75 tahun hubungan diplomatik merupakan kesempatan penting untuk memperdalam kemitraan strategis kedua negara di berbagai bidang khususnya ekonomi.

"Indonesia dan Tiongkok sedang memasuki era baru kemitraan berkualitas tinggi, sebuah hubungan yang melampaui sekadar kuantitas menuju nilai, dan melampaui transaksi menuju transformasi. Tujuan bersama kita adalah membangun kerja sama yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada masa depan," kata Djauhari Oratmangun dalam keterangannya, Selasa (28/10).

Dubes Djauhari juga menyoroti pentingnya penguatan kolaborasi pada sektor-sektor strategis seperti transformasi industri, energi hijau, digitalisasi, kesehatan, infrastruktur serta peningkatan hubungan antar masyarakat (people-to-people connectivity).

KERJA SAMA BERKUALITAS 
Menurut Djauhari, kerja sama berkualitas tinggi bukan hanya tentang angka  namun upaya  menciptakan dampak nyata, memberdayakan masyarakat, memperkuat industri, dan menghubungkan generasi masa depan kita.

Deputi Bidang Koordinasi Pembangunan Perumahan dan Sarana Prasarana Permukiman Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Ronny Hutahayan, menegaskan pentingnya kerja sama investasi yang berlandaskan kepercayaan, tata kelola yang baik, dan keberlanjutan, sebagai pilar kemitraan ekonomi jangka panjang Indonesia–Tiongkok.

Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa, dalam sambutannya turut mempromosikan potensi pariwisata bahari, energi, dan perdagangan di Kepulauan Tanimbar, termasuk proyek strategis Masela, serta mengundang mitra Tiongkok untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur dan pariwisata berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

Sedangkan K.G.P.A.A. Mangkunegara X menyoroti pentingnya dimensi budaya dan kemanusiaan dalam memperkuat hubungan bilateral, seraya menegaskan filosofi Jawa “Urip iku urup” (hidup adalah memberi cahaya) dan pepatah Tiongkok yakni rén zhi chu, xìng ben shàn sebagai simbol keselarasan dan keharmonisan kedua bangsa.

DIALOG DAN DISKUSI
Dalam sesi dialog dan diskusi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Beijing, Yulian Wihantoro, memaparkan upaya penguatan konektivitas keuangan Indonesia–Tiongkok melalui implementasi Local Currency Transaction (LCT) dan QR Cross-Border Payment, guna memperlancar transaksi dagang dan investasi dengan biaya yang lebih efisien dan transparan. Inisiatif ini diharapkan menjadi pendorong utama konektivitas ekonomi kedua negara di era digital.

Untuk menunjukkan perkembangan kemitraan berkualitas Indonesia-Tiongkok, Gao Xuege, General Manager Risun Group’s Sulawesi Coking Industrial Park, menyampaikan keberhasilan investasi Risun di Indonesia yang berorientasi pada ekonomi hijau dan sirkular, dengan lebih dari 3.000 tenaga kerja lokal. Ia menegaskan bahwa Risun percaya pada prospek jangka panjang Indonesia dan berkomitmen untuk terus berinvestasi dengan prinsip “Vision, Win-win, and Confidence.”

Sedangkan Direktur Corporate Banking PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Riko Tasmaya menyoroti peran lembaga keuangan nasional dalam mendukung foreign direct investment (FDI) melalui layanan pembiayaan investasi, perdagangan, dan digital banking. BRI memperkenalkan platform korporasi QLola, yang memfasilitasi pelaku usaha global untuk mengelola rantai pasok, transaksi lintas negara, dan solusi pembiayaan ekspor–impor.

Hal tersebut diperkuat dengan presentasi Direktur IIPC Beijing, Rizaldi Indra Janu yang menekankan bahwa pemerintah Indonesia siap memberikan dukungan penuh melalui layanan One-Stop Service dan promosi Proyek Investasi Siap Tawar (IPRO) di sektor baru, industri pengolahan, pariwisata, dan manufaktur hijau. 

Wakil Ketua KIKT Kadin, Jona WIdhagdo Putri yang menyoroti potensi besar dalam kolaborasi ekonomi hijau-biru, digitalisasi, UMKM, dan industri kreatif, dengan menekankan pentingnya people-centered partnership sebagai dasar kemitraan jangka panjang.

SESI PROMOSI
Pada sesi promosi menampilkan dua kawasan industri yaitu Kawasan Industri Terpadu Batang dan Suryacipta Smartpolitan.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Djauhari menyerahkan Primaduta Award 2025 kepada Arifin Paparang, Direktur Mayora Group, sebagai Outstanding Promoter of Indonesian Products, penghargaan yang sebelumnya diumumkan pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.

Forum kemudian dilanjutkan dengan Coaching Clinic dan One-on-One Business Matching dengan partisipasi sekitar 20 perusahaan Tiongkok, memberikan kesempatan langsung bagi pelaku usaha untuk menjajaki kemitraan konkret di berbagai sektor strategis. (E-2)

Read Entire Article
Global Food