Ilustrasi(freepik)
MAKANAN yang disebut “sehat” ternyata tidak sepenuhnya baik untuk tubuh. Sejumlah makanan populer justru bisa berdampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi tanpa cermat.
Berikut lima makanan yang dikenal sehat, namun ternyata berbahaya.
1. Smoothie Tinggi Gula
Smoothie dikenal sebagai minuman praktis yang kaya buah dan sayuran. Namun, banyak smoothie kemasan mengandung gula tambahan. Biasanya dalam bentuk sirup atau konsentrat buah, serta rendah serat. Kondisi ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan gangguan kadar gula darah.
Selain itu, komposisi buah yang lebih dominan dibanding sayuran membuat smoothie tinggi kalori dan memiliki indeks glikemik tinggi. Untuk hasil lebih sehat, disarankan membuat smoothie sendiri menggunakan bahan segar, menyeimbangkan buah dengan sayuran. Serta menambahkan sumber lemak dan protein seperti alpukat atau yogurt Yunani.
2. Saus Salad Kemasan
Salad sering menjadi pilihan utama dalam pola makan sehat, tetapi manfaatnya bisa berkurang karena penggunaan saus kemasan. Sebagian besar saus tersebut mengandung natrium, gula, dan lemak jenuh tinggi yang dapat menjadikan salad sebagai “bom kalori.”
Selain itu, kandungan pengawet dan perisa buatan dapat berdampak buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi jangka panjang. Alternatif sehatnya adalah membuat saus sendiri dari minyak zaitun, cuka, air lemon, dan rempah alami.
3. Camilan Batangan
Bar energi dan protein sering diklaim sebagai camilan bergizi. Namun, banyak produk justru mengandung gula tambahan dan bahan pengawet. Bahkan, beberapa menggunakan protein olahan seperti soy isolate atau whey isolate yang sulit dicerna.
Namun, ada camilan berbahan alami sebagai pilihan alternatif. Seperti kacang, biji-bijian, atau buah kering tanpa gula tambahan. Sejumlah makanan ini dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh.
4. Soda Diet
Meski tidak mengandung kalori, soda diet menggunakan pemanis buatan seperti aspartam dan sukralosa. Kedua pemanis ini dapat mengganggu regulasi gula darah serta meningkatkan keinginan mengonsumsi makanan manis.
Penelitian menunjukkan soda diet berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan pada mikrobiota usus. Air mineral, teh tanpa pemanis, atau air soda dengan tambahan lemon bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
5. Produk Gandum Utuh Olahan
Produk berlabel “whole wheat” tidak selalu berarti sepenuhnya gandum utuh. Banyak di antaranya telah melalui proses panjang yang mengurangi kandungan serat dan nutrisinya. Serta ditambah gula dan lemak untuk memperbaiki rasa.
Untuk pilihan yang benar-benar sehat, dapat mengonsumsi biji-bijian utuh. Seperti quinoa, beras merah, barley, atau oats murni. Karena masih mempertahankan kandungan serat dan vitaminnya.
Tidak semua makanan berlabel “sehat” benar-benar menyehatkan. Produk seperti smoothie kemasan, saus salad, camilan batangan, soda diet, dan gandum olahan sering kali kehilangan nilai gizi aslinya akibat proses industri.
Memilih makanan alami dan minim pengolahan, menjadi langkah terbaik untuk memastikan asupan benar-benar mendukung gaya hidup sehat dan seimbang.
Sumber: SuperAging News

4 hours ago
2
















































