Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno .(Ist)
APLIKASI JAM atau Just A Move, inovasi digital karya anak bangsa yang hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern, resmi diluncurkan. Perangkat lunak ini menyediakan berbagai layanan transportasi online dengan rencana ekspansi ke berbagai layanan digital lain.
Menurut Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto S Soerjosoemarno, JAM adalah platform buatan lokal, hadir dengan semangat kemandirian teknologi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat Indonesia.
“Aplikasi ini mengusung konsep ‘satu aplikasi untuk semua kebutuhan mobilitas’, yang akan memudahkan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari,” kata Japto di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila (PP), di Jakarta, Selasa (28/10). Dalam peluncuran ini, Japto didampingi Ketua Umum 234 SC Abishalom Soerjosoemarno dan Ketua MPW PP Banten Johan Arifin Muba.
Sebagai langkah nyata, JAM pun telah berkolaborasi dengan 4.500 Waroeng Pancasila di wilayah Banten. “JAM hadir dan berkolaborasi dengan Waroeng Pancasila. Dengan ini saya luncurkan Warung Pancasila dan Warung Madura yang menjadi Waroeng Pancasila. Jumlahnya sebanyak 4.500 di Banten,” kata Japto sembari menekan tombol peluncuran.
Peringatan HUT ke-66 Pemuda Pancasila juga diisi dengan pemotongan tumpeng dan santunan kepada 66 orang anak yatim, sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan panjang organisasi yang lahir pada 28 Oktober 1959.
Acara tersebut dihadiri ribuan kader Pemuda Pancasila dari seluruh Indonesia. Mereka meruapakan perwakilan dari 36 Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) dan 412 Majelis Pimpinan Cabang (MPC).
Momentum HUT Pemuda Pancasila digelar secara bersamaa dengan pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) XI Pemuda Pancasila yang berlangsung di tempat yang sama.
PERAN SOSIAL
Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila sekaligus Ketua Penyelenggara Mubes XI PP, Ahmad M Ali, menegaskan bahwa usia 66 tahun merupakan perjalanan panjang yang penuh dinamika dan pembelajaran bagi organisasi.
“Perjalanan panjang ini bukan hal yang mudah untuk dilalui. Kami sadar, perubahan zaman menuntut Pemuda Pancasila untuk terus menyesuaikan diri agar tetap diterima di hati masyarakat,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa Mubes XI PP menjadi momentum introspeksi dan pembenahan besar-besaran bagi seluruh kader PP agar mampu memperkuat peran sosial, memperbaiki citra organisasi, dan bertransformasi menjadi kekuatan yang lebih modern dan inklusif.
“Kami bertekad melakukan perbaikan dari dalam, memperkuat disiplin organisasi, dan menjalankan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.
PELINDUNG RAKYAT
Dalam rangkaian Mubes XI dan peringatan HUT ke-66 ini, Ahmad menegaskan komitmen PP untuk kembali kepada jati diri sebagai pengawal Pancasila dan pelindung rakyat.
Organisasi yang dahulu lahir dari semangat mempertahankan ideologi bangsa ini, kini berupaya membangun citra baru sebagai kekuatan sosial yang membela kepentingan masyarakat kecil, sejalan dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial.
“Pemuda Pancasila ingin semakin dekat dengan rakyat. Kami ingin kantor-kantor PP di seluruh Indonesia menjadi rumah rakyat, tempat masyarakat datang menyampaikan persoalan dan mendapat perlindungan,” tandasnya. (P-2)

5 hours ago
1
















































