KLHK Gandeng WWF untuk Tangani Krisis Keanekaragaman Hayati

4 hours ago 1
KLHK Gandeng WWF untuk Tangani Krisis Keanekaragaman Hayati WWF, Pemprov DKI Jakarta dan KLHK jalin kerjasama(MI/Bimo)

WORLD Wide Fund for Nature (WWF) bersama Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjalin kerja sama dalam masalah pengurangan sampah untuk menuju ekonomi sirkular. Namun, KLHK menegaskan agar WWF memusatkan fokus di Indonesia pada penyelamatan biodiversitas, bukan sekadar isu plastik atau perubahan iklim.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nuroqif, di tengah ancaman kepunahan berbagai satwa endemik, penyelamatan keanekaragaman hayati adalah prioritas yang tidak bisa ditunda. Ia melihat performa dan kredibilitas yang dimiliki WWF dengan harapan agar berkecimpung penuh pada biodiveritas di Indonesia.

“Saya sangat ingin WWF Indonesia mampu kemudian menginisiasi kita, bagaimana melakukan penanganan biodiversitas kita yang semakin menurun. Sudahlah yang plastik dan iklim biar yang lain tangani, sehingga ada satu yang fokus terhadap biodiversitas,” ujarnya.  

Biodiversitas sebagai kedaulatan bangsa

Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Namun kekayaan itu kini berada di ambang krisis. Laju deforestasi, perburuan, dan perubahan iklim mempercepat hilangnya spesies-spesies penting yang menjadi penopang ekosistem Indonesia.

Hanif menyebut, sejumlah satwa endemik berada dalam status kritis: Pesut Mahakam hanya tersisa sekitar 62 ekor, Badak Kalimantan terancam punah, Harimau Sumatra tinggal beberapa ratus ekor di alam liar. “Kalau kita diam, spesies-spesies ini akan hilang dalam hitungan tahun. Kita bisa kehilangan bagian dari jati diri bangsa,” tegasnya.

KLHK juga menyinggung fenomena bahwa banyak program pelestarian justru digerakkan oleh lembaga asing, sementara peran lembaga lokal masih terbatas. Hanif menilai, keterlibatan Indonesia harus lebih besar agar pengelolaan kekayaan alam tidak bergantung pada pihak luar.

“Kita dijajah 350 tahun. Jangan sampai sekarang biodiversitas kita juga dijajah karena kita diam saja,” ujarnya. Ia pun menambahkan, “dengan adanya WWF yang memang expert di bidang wild life terkait ini, maka saya sangat berharap banyak ada rekomendasi yang diberikan untuk kembali mencermati biodiversitas Indonesia.”

Menurut Hanif kolaborasi global tetap penting, tapi arah kebijakan harus berakar pada kebutuhan dan konteks Indonesia. “Kita tidak anti kerja sama, tapi arah kebijakan harus dari kita, bukan dari luar. Dunia boleh bantu, tapi kendali ada di tangan Indonesia,” ujarnya.

Pentingnya peran konservasi

Selain itu, KLHK menekankan pentingnya pendekatan sosial dalam konservasi. Penyelamatan satwa tidak bisa dilepaskan dari kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan.

“Kalau masyarakat sejahtera, mereka tidak akan menebang atau berburu. Konservasi bukan soal satwa saja, tapi soal manusia juga,” ucap Hanif.

Kekayaan genetik dan hayati Indonesia adalah aset strategis yang harus dijaga dari eksploitasi dan pencurian hayati. KLHK menegaskan akan terus memperkuat regulasi untuk mencegah pengambilan sumber daya genetik tanpa izin. Sekaligus mendorong penelitian dan inovasi berbasis sumber daya lokal.

“Menjaga alam bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan panggilan sejarah bagi setiap warga negara. Kalau kita tidak selamatkan biodiversitas kita sendiri, siapa lagi? Jangan sampai anak cucu kita hanya mengenal Pesut Mahakam atau Harimau Sumatra lewat foto di buku pelajaran,” tutup Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol.

Read Entire Article
Global Food