Ilmuwan Sukses Ubah Ginjal Golongan Darah A Menjadi Tipe O Universal

2 weeks ago 14
Ilmuwan Sukses Ubah Ginjal Golongan Darah A Menjadi Tipe O Universal Ilustrasi(Unsplash)

DALAM upaya meningkatkan akses terhadap organ donor, para ilmuwan berhasil mengubah ginjal dengan golongan darah A menjadi tipe. Organ itu kemudian ditanamkan pada seorang penerima yang otaknya telah dinyatakan mati. Penemuan ini dinilai berpotensi memperluas akses pasien terhadap donor organ dan mengurangi waktu tunggu yang selama ini panjang, terutama bagi calon penerima tipe O.

Para peneliti menjelaskan ginjal yang awalnya bertipe darah A berhasil dikonversi menjadi organ tipe O menggunakan enzim, protein yang dapat memicu reaksi kimia dalam tubuh. Ginjal yang telah dikonversi ini berfungsi dengan baik selama dua hari sebelum muncul tanda-tanda penolakan. Hal ini diungkapkan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Biomedical Engineering.

Transplantasi ginjal menjadi pengobatan standar bagi pasien gagal ginjal sejak 1950-an. Namun, prosedur ini selalu dibatasi oleh kebutuhan mencocokkan golongan darah donor dengan penerima, serta mencari organ dengan ukuran sesuai dan jarak yang memungkinkan transplantasi dilakukan tepat waktu. 

Golongan darah O disebut sebagai “universal donor” karena tidak memiliki antigen pemicu respons imun, sehingga dapat diterima oleh penerima dengan golongan darah berbeda, sementara tipe A, B, dan AB akan memicu respons imun orang dengan tipe O.

Transplantasi Tidak Kompatibel

Pada akhir 1980-an, ilmuwan sempat mengembangkan metode transplantasi organ yang tidak kompatibel ABO (ABOi), yaitu organ dari donor dengan golongan darah berbeda ke penerima yang tidak kompatibel. Namun, proses ini rumit dan memakan waktu beberapa hari.

Kemudian, pada 2022, para peneliti menciptakan protokol berbasis enzim yang dapat mengubah organ menjadi “transplantasi universal” yang disebut enzyme-converted O (ECO).

“Proses ECO telah dibuktikan pada paru-paru,” kata Stephen Withers, profesor emeritus biokimia di University of British Columbia. “Kami berharap ini dapat diterapkan pada semua organ lain dan seharusnya bisa!”

Dalam eksperimen tersebut, tim peneliti menggunakan ginjal tipe A yang tidak layak untuk transplantasi dan mengubahnya menjadi ginjal tipe O dengan memfermentasi ginjal menggunakan cairan khusus selama sekitar dua jam. Cairan ini mengandung enzim yang menghilangkan antigen golongan darah yang bisa memicu penolakan.

Ginjal ECO

Untuk menguji efektivitas ginjal ECO, organ ini ditanamkan pada seorang penerima otak mati yang memiliki kadar antibodi anti-A tinggi dengan persetujuan keluarga. Hasilnya menunjukkan ginjal ECO berfungsi normal selama dua hari tanpa tanda penolakan. Respons imun baru muncul pada hari ketiga saat organ mulai memproduksi antigen A kembali. Peneliti menilai dengan metode standar transplantasi, seperti imunosupresi yang optimal, ginjal ECO dapat bertahan lebih lama.

Teknologi ini dinilai sangat penting bagi calon penerima tipe O. Saat ini, orang dengan golongan darah tipe O menyumbang lebih dari 50% daftar tunggu donor organ dan biasanya harus menunggu 2–4 tahun lebih lama dibanding golongan darah lain. Menurutnya, pengembangan metode ECO dapat membantu memperluas akses dan meningkatkan peluang pasien mendapatkan transplantasi tepat waktu.

Meskipun keberhasilan transplantasi ginjal ECO sangat menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa teknologi ini masih dalam tahap awal dan memerlukan pengembangan lebih lanjut sebelum dapat diterapkan secara luas. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Global Food