Hari Jantung Sedunia: Urgensi Cegah Risiko Penyakit Jantung dengan Menjaga Kesehatan Ginjal

6 hours ago 1
 Urgensi Cegah Risiko Penyakit Jantung dengan Menjaga Kesehatan Ginjal Kolaborasi AstraZaneca dan Good Doctor dalam tatalaksana penyadaraan penyakit ginjal di Masyarakat.(Freepik)

HARI Jantung Sedunia, yang diperingati setiap 29 September, tahun ini merayakan edisi ke-25. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk memperkuat kesadaran publik tentang penyakit jantung dan pembuluh darah, serta mengedukasi pentingnya menjaga kesehatan jantung.

Kesadaran ini perlu terus didorong karena penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Faktanya, satu dari lima orang berpotensi mengalami kematian dini akibat penyakit kardiovaskular, angka ini lebih tinggi daripada jumlah gabungan kematian akibat kanker dan penyakit pernapasan kronis. Meskipun demikian, hingga 80% kasus penyakit jantung dan stroke dapat dicegah.

Di Indonesia, penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018, prevalensi penyakit jantung mengalami kenaikan signifikan, dari 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018.

Selain berdampak pada angka kematian, penyakit jantung juga menimbulkan beban ekonomi terbesar dalam sistem pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Data terkini menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk penanganan penyakit jantung mencapai Rp17,6 triliun dan merupakan kasus terbanyak yang dibiayai oleh BPJS Kesehatan, yakni sebanyak lebih dari 20 juta kasus.

Tren peningkatan kasus penyakit jantung, beserta tingginya beban berat biaya penanganan, menjadi alasan penting untuk memperkuat upaya menjaga kesehatan jantung. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah meminimalisasi faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap munculnya penyakit ini.

Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular. Pasien PGK menghadapi risiko lebih tinggi mengalami stroke atau serangan jantung di usia muda, sebagai akibat dari perubahan sirkulasi darah yang disebabkan oleh gangguan ginjal.

Selain itu, PGK dan penyakit kardiovaskular memiliki faktor risiko bersama, seperti diabetes dan hipertensi6

Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak berbagai organ tubuh, termasuk jantung dan ginjal. Di sisi lain, hipertensi memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah, jantung, dan organ lainnya. Kerusakan ginjal akibat tekanan darah tinggi dapat mengganggu penyaringan darah, sehingga memperburuk kesehatan ginjal dan jantung.

Studi lain menunjukkan, pasien PGK memiliki peningkatan risiko kardiovaskular yang bermanifestasi sebagai penyakit arteri koroner, gagal jantung, aritmia, hingga kematian jantung mendadak. Pada kelompok pasien ini, penyebab utama kematian bukanlah karena gagal ginjal stadium akhir (PGK stadium 5) itu sendiri, melainkan karena penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah).

Bahkan, pasien PGK memiliki kemungkinan 20 kali lebih tinggi untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan gagal ginjal itu sendiri.

Risiko kejadian kardiovaskular meningkat seiring dengan penurunan fungsi ginjal, dengan laju filtrasi glomerulus di bawah 60 (eGFR < 60), serta tingginya kadar albumin dalam urin (albuminuria). Seseorang dengan eGFR < 60 selama tiga bulan berturut-turut dapat didiagnosis mengalami PGK.

Dengan kata lain, PGK tidak hanya berdampak buruk terhadap kesehatan ginjal, tetapi juga membawa risiko serius terhadap kesehatan jantung.

Menyadari luasnya dampak buruk PGK, AstraZeneca dan Good Doctor berkolaborasi untuk memperkuat tatalaksana ginjal melalui digitalisasi. Kolaborasi yang telah berlangsung sejak tahun lalu ini, berhasil meningkatkan kesadaran jutaan masyarakat terhadap PGK, sesuai dengan tujuan utama kemitraan ini.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, mengatakan, “Kolaborasi AstraZeneca dan Good Doctor dalam tatalaksana penyakit ginjal kronis sejak tahun lalu telah memberikan dampak positif kepada masyarakat luas. Keberhasilan ini memang menjadi penanda penting kolaborasi AstraZeneca dengan Good Doctor. Namun, tidak membuat kami berpuas diri. Sebagai perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada kardiovaskular, ginjal, dan metabolisme, momentum Hari Jantung Sedunia justru menjadi pemacu bagi kami untuk terus meningkatkan sinergi ini ke hasil yang lebih baik bagi pasien penyakit ginjal kronis. Melalui tatalaksana penyakit ginjal kronis yang komprehensif meliputi edukasi, skrining hingga pengobatan, penyakit ginjal kronis ditempatkan dalam lingkup yang lebih luas, termasuk kaitannya dengan penyakit kardiovaskular.”

Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PGK melalui kolaborasi ini diawali dengan program edukasi. Studi menunjukkan bahwa pendidikan dini dan berkesinambungan dapat membantu memberdayakan pasien dalam mengelola faktor risiko, seperti hipertensi dan diabetes, lebih baik, sehingga memperlambat perkembangan penyakit serta menurunkan risiko komplikasi.

Sebaliknya, kurangnya edukasi terbukti berkaitan dengan hasil klinis yang lebih buruk, termasuk tingginya angka inisiasi dialisis yang tidak terencana dan peningkatan angka kematian.

VP of Medical Operations PT Good Doctor Technology, dr. Ega Bonar Bastari mengatakan, “Sebagai faktor krusial dalam keberhasilan penanganan penyakit ginjal kronis, edukasi sudah seharusnya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Digitalisasi layanan kesehatan yang disediakan oleh Good Doctor tidak hanya dapat mengakomodasi kebutuhan ini. Kolaborasi kami dengan AstraZeneca sejak tahun lalu menjadi satu bukti keberhasilan layanan kesehatan dengan digitalisasi. Kami mencatat bahwa edukasi yang kami lakukan telah meningkatkan kesadaran jutaan orang terhadap penyakit ginjal kronis. Masyarakat luas makin memiliki ketertarikan dan merasa terkait dengan isu penyakit ini. Keterkaitan yang kemudian mendorong mereka melakukan skrining melalui tautan “Yuk, Cek Risiko Penyakit Ginjal Anda. Skrining dalam tautan yang khusus disediakan dalam kolaborasi ini memiliki keakuratan yang tinggi karena telah diverifikasi oleh tim dokter kami yang senantiasa berpedoman pada standar medis tertinggi.”

Capaian yang menunjukkan lebih dari 12 juta orang telah teredukasi PGK, lebih dari 400.000 orang memiliki keterhubungan dengan isu penyakit ini, dan lebih dari 70.000 di antaranya terdorong untuk melakukan skrining melalui tautan “Yuk, Cek Risiko Penyakit Ginjal Anda” menjadi makin bermakna bagi AstraZeneca dan Good Doctor pada Hari Jantung Sedunia tahun ini.

Selain itu, terjadi peningkatan consultation rate hingga sekitar 40% dari total pengguna skrining risiko yang mendapatkan hasil sedang hingga tinggi. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang lebih peduli dan mengambil langkah proaktif untuk mendapatkan saran medis melalui skrining risiko ini.

“Capaian yang meneguhkan komitmen kami untuk terus berinovasi dalam memperluas dan meningkatkan efektivitas pelayanan kesehatan tidak hanya untuk pasien ginjal kronis, tetapi juga untuk penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan diabetes. Tiga penyakit tidak menular yang berkorelasi erat dengan penyakit ginjal kronis,” tutup dr. Ega.

Diharapkan, dengan optimalisasi pengobatan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap PGK, masyarakat dapat lebih menjaga keseimbangan fungsi tubuh sekaligus mengurangi risiko gangguan jantung. Setiap detak jantung adalah lambang kehidupan yang harus dijaga. Selaras dengan tema peringatan Hari Jantung Sedunia ke-25 tahun ini, “Don’t Miss a Beat,” setiap denyut jantung memiliki arti penting. (RO/Z-10)

Read Entire Article
Global Food