
HARGA cabai merah di berbagai pasar tradisional di Kota Batam kembali mengalami lonjakan signifikan. Dalam sepekan terakhir, harga bumbu dapur yang satu ini meroket hingga menembus angka tiga digit, atau lebih dari Rp100 ribu per kilogram.
Di Pasar Tos 3000 Jodoh, cabai merah keriting kini dijual dengan kisaran harga Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. Sementara di pasar kawasan Batam Kota, harga bahkan lebih tinggi lagi, mencapai Rp110 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini membuat masyarakat semakin gelisah. Sejumlah ibu rumah tangga mengeluhkan harga kebutuhan dapur yang terus menanjak dalam beberapa pekan terakhir.
Danni, 34, warga Baloi Indah, mengaku kaget saat berbelanja di pasar pagi tadi. Ia mendapati harga cabai melonjak tajam dibandingkan bulan sebelumnya.
“Biasanya saya beli cabai Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilo. Sekarang sudah Rp90 ribu. Kaget sekali,” katanya, Senin (20/10).
Menurutnya, lonjakan harga yang tak kunjung reda membuat warga terpaksa menekan jumlah pembelian.
“Kalau dulu beli satu kilo, sekarang setengah kilo saja dipikir-pikir dulu. Cabai ini kan bumbu wajib, tapi kalau semahal ini ya susah juga,” keluhnya.
Kondisi serupa juga tampak di sejumlah lapak pedagang. Para pembeli terlihat sibuk menawar harga, sementara sebagian lainnya memilih beralih ke cabai rawit atau cabai kering yang harganya lebih terjangkau.
“Kami sampai berebut membeli cabai yang masih segar. Cabai rawit lebih murah, cuma Rp40 ribu per kilo,” ujar Nani, 24, seorang warga di pasar.
Siti, 40, ibu rumah tangga asal Tiban, mengatakan harga cabai saat ini terasa “pedas” bukan hanya di lidah, tetapi juga di kantong.
“Kenaikannya luar biasa. Kalau dulu seratus ribu bisa dapat banyak bahan masakan, sekarang cuma cukup untuk cabai satu kilo,” tuturnya
Ia berharap pemerintah segera turun tangan menstabilkan harga agar masyarakat kecil tidak semakin terbebani. “Kalau begini terus, mau masak sambal saja mikir. Sekarang beli cabai rasanya kayak beli emas,” tambahnya.
Sementara itu, para pedagang mengaku tidak memiliki banyak pilihan. Kenaikan harga dari pemasok yang sudah terjadi sejak awal bulan membuat mereka terpaksa menyesuaikan harga jual di pasar.
“Kami juga bingung, modalnya sudah tinggi. Cabai ini kiriman dari Medan. Harga di tingkat agen pun mahal, jadi kami tidak berani stok terlalu banyak,” ujar Narno, 35, pedagang cabai di Pasar Jodoh.
Ia menjelaskan, kenaikan harga cabai telah terjadi sejak sekitar tiga minggu terakhir dan hingga kini belum ada tanda-tanda penurunan.
“Awalnya naiknya pelan-pelan, tapi sekarang melonjak drastis. Banyak pembeli yang marah, padahal kami tidak menentukan harga,” katanya.
Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam belum memberikan pernyataan resmi terkait lonjakan harga ini. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Batam, Mardanis, juga belum memberikan jawaban atas konfirmasi yang dikirimkan oleh media hingga berita ini diterbitkan. (H-2)