Hamas Tuduh Israel Lakukan Pembantaian di Gaza

2 weeks ago 12
Hamas Tuduh Israel Lakukan Pembantaian di Gaza Ilustrasi(AFP)

KETEGANGAN di Gaza kembali memuncak setelah Hamas menuduh Israel melakukan “kejahatan dan pembantaian mengerikan” terhadap warga sipil Palestina. Dalam pernyataan resmi yang diunggah melalui aplikasi Telegram, Hamas menyebut serangan udara sejak Sabtu pagi telah menewaskan sedikitnya 70 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Kelompok tersebut menilai serangan yang terjadi menunjukkan “kebohongan” pemerintah Israel di bawah pimpinan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya mengklaim telah mengurangi operasi militer terhadap warga sipil. Hamas pun mendesak komunitas internasional untuk bertindak cepat dalam memberikan perlindungan dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

“Dunia harus meningkatkan solidaritas dengan rakyat Palestina dan menekan penjajah agar menghentikan agresinya di Gaza,” tulis Hamas dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Hamas menyatakan kesediaannya untuk membebaskan seluruh sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza. Namun meminta negosiasi lanjutan terkait sejumlah poin penting dalam rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam pernyataan resminya, Hamas menegaskan kesiapannya untuk membebaskan “seluruh tahanan Israel, baik yang hidup maupun yang telah meninggal, sesuai dengan formula pertukaran yang tercantum dalam proposal Presiden Trump”, dengan syarat kondisi pertukaran tersebut terpenuhi.

Langkah ini diumumkan hanya beberapa jam setelah Trump memberikan tenggat hingga Minggu bagi Hamas untuk menerima proposal perdamaian atau menghadapi “neraka yang belum pernah terlihat sebelumnya”. Setelah menerima respons Hamas, Trump menulis di platform Truth Social, “Saya percaya mereka siap untuk perdamaian yang langgeng.”

Trump juga menyerukan Israel untuk segera menghentikan pemboman di Gaza agar proses pembebasan sandera dapat berjalan dengan aman. “Kami sudah membahas detail yang perlu disepakati,” tulisnya.

Hamas Siap Negosiasi, tapi Tolak Perlucutan Senjata

Tahir al-Nounou, penasihat media untuk pemimpin biro politik Hamas, mengatakan kepada BBC bahwa pernyataan Trump “sangat menggembirakan”. Ia menegaskan Hamas siap memulai negosiasi untuk pertukaran tahanan, mengakhiri perang, dan menarik pasukan pendudukan Israel dari Gaza.

Meski begitu, Hamas tidak secara eksplisit menyetujui seluruh isi rencana perdamaian 20 poin tersebut. Dalam pernyataannya, kelompok itu menyebut akan menyerahkan administrasi Gaza kepada “badan teknokrat independen Palestina” yang didukung konsensus nasional serta negara-negara Arab dan Islam. Namun, Hamas tidak menyinggung tuntutan utama Amerika Serikat agar kelompok itu dilucuti senjatanya dan tidak lagi memegang kendali pemerintahan di Gaza.

Isi Rencana Perdamaian AS

Rencana yang diusulkan Trump mencakup penghentian pertempuran dan pembebasan 20 sandera Israel hidup serta jenazah mereka yang telah meninggal dalam waktu 72 jam, dengan imbalan ratusan tahanan Palestina yang dibebaskan. Setelah kedua pihak menyetujui proposal ini, bantuan kemanusiaan penuh akan segera dikirim ke Jalur Gaza.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina. “Kami dengan tegas menentang negara Palestina,” ujarnya setelah pengumuman bersama dengan Trump pada Senin. (BBc/Z-2)

Read Entire Article
Global Food