Gen Z Tinggalkan Gentle Parenting, Pilih Gaya Asuh Hibrida

3 hours ago 1
Gen Z Tinggalkan Gentle Parenting, Pilih Gaya Asuh Hibrida Ilustrasi(freepik)

SETIAP generasi memiliki cara berbeda dalam mengasuh anak. Setelah Generasi X yang dikenal dengan pola asuh yang serba mengatur. Generasi Milenial mempopulerkan gentle parenting, sekarang Generasi Z memilih pendekatan baru yang lebih fleksibel dan realistis.

Penelitian terbaru dari Kiddie Academy menunjukkan orangtua Gen Z tidak melakukan gentle parenting. Serta menggabungkan berbagai gaya asuh sesuai kebutuhan anak. Hanya sekitar 38% orangtua Gen Z dengan anak usia 0-6 tahun yang masih menerapkan pengasuhan lembut secara konsisten.

“Sebagian besar orangtua, sekitar empat dari lima, sepakat bahwa tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua anak,” ujar Casey Miller, CEO Kiddie Academy. Ia menjelaskan mayoritas orangtua Gen Z menggabungkan hingga tiga gaya pengasuhan berbeda dalam praktiknya.

Campuran Gaya Asuh Baru

Survei terhadap 2.000 orangtua di Amerika Serikat menemukan bahwa 54% orangtua Gen Z lebih fokus mempersiapkan anak menghadapi dunia nyata. Sedangkan orangtua milenial menekankan dukungan mental dan emosional.

Gaya yang digabungkan antara lain:

Cycle-breaking parenting

Memutus pola pengasuhan turun-temurun). Gaya ini diterapkan oleh 37% responden.

Attachment parenting

Membangun ikatan emosional kuat). Gaya ini diterapkan oleh 33% responden.

Cause-and-effect parenting

Berbasis konsekuensi nyata. Gaya ini diterapkan oleh 31% responden.

Miller menilai, hasil ini menunjukkan pergeseran besar dalam pola asuh modern. “Gaya pengasuhan sekarang tidak lagi kaku. Orangtua menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan situasi dan kebutuhan anak,” ujarnya.

Mengapa Gentle Parenting Tidak Lagi Diminati?

Menurut Cynthia Vejar, PhD, pengasuhan lembut berfokus pada empati dan komunikasi tanpa hukuman keras. Namun, gaya ini dianggap menuntut banyak tenaga emosional dari orangtua.

“Alih-alih mengejar label tertentu, orangtua sekarang lebih fokus pada perilaku yang paling sesuai bagi keluarga mereka,” jelas Vejar.

Seorang psikoterapis, Lexi Berard, menambahkan, jika gentle parenting kerap membuat orangtua mengalami kelelahan emosional. “Tidak ada gaya asuh yang benar-benar mencegah tantrum. Yang penting adalah bagaimana orangtua meresponsnya,” katanya.

Gaya Asuh Hibrida yang Lebih Seimbang

Gaya hibrida yang sekarang banyak dipilih Gen Z. Dengan menggabungkan berbagai pendekatan untuk mencapai keseimbangan antara empati dan batasan yang jelas.

“Orangtua mempertimbangkan perasaan anak, tetapi tetap menjaga aturan dan nilai keluarga,” ujar psikolog Emily Guarnotta, PsyD. Menurutnya, perubahan ini bukan penolakan terhadap gentle parenting, melainkan evolusi menuju gaya asuh yang lebih realistis.

Guarnotta menilai, pendekatan ini juga lebih berkelanjutan. “Anak tetap mendapat batasan yang jelas, sementara orangtua bisa jadi manusia apa adanya tanpa merasa harus sempurna sepanjang waktu,” katanya. (Parents/Z-2)

Read Entire Article
Global Food