Gen Z Memicu Kudeta, Militer Madagaskar Pegang Kendali hingga Dua Tahun

6 hours ago 2
Gen Z Memicu Kudeta, Militer Madagaskar Pegang Kendali hingga Dua Tahun Pendukung bersorak saat anggota kelompok calon oposisi berbaris melalui jalan-jalan distrik Analamahitsy untuk memprotes penyelenggaraan Pemilihan Presiden 2023 di Antananarivo pada 14 November 2023.(RIJASOLO / AFP)

KOLONEL Michael Randrianirina menyatakan telah mengambil alih posisi presiden di Madagaskar. Angkatan bersenjata akan memimpin Madagaskar selama 18 bulan hingga dua tahun sebelum digelar pemilihan umum. Ia mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara dari barak tempat ia memimpin pasukan, Rabu (15/10).

"Harus ada pengambilan sumpah," kata Randrianirina, disaksikan para perwira lain. 

Dia menegaskan akan segera dilantik dan menyebut masa transisi militer akan berlangsung paling lambat dua tahun. Pada Selasa (14/10), ia mengumumkan pengambilalihan kekuasaan oleh militer, menandai berakhirnya kepemimpinan Presiden Andry Rajoelina.

Randrianirina menyampaikan bahwa Mahkamah Konstitusi Tinggi memintanya mengambil alih jabatan kepala negara setelah Rajoelina meninggalkan negara itu. Ia juga memastikan bahwa lembaga-lembaga negara dibubarkan, kecuali majelis rendah parlemen. Sebuah pemerintahan transisi yang dipimpin militer disebut akan mempersiapkan pemilu baru.

Peran Gen Z dalam Gelombang Protes Madagascar

Pengambilalihan kekuasaan ini terjadi setelah gelombang demonstrasi berminggu-minggu yang digerakkan kelompok pemuda yang menamakan diri Gen Z Madagaskar. Mereka menuntut tata kelola yang lebih baik dan peluang ekonomi di tengah kemiskinan yang meluas.

PBB melaporkan sedikitnya 22 korban tewas dalam aksi protes di Antananarivo dan kota-kota besar lainnya di negara yang berpenduduk sekitar 30 juta jiwa itu. Titik balik terjadi pada Sabtu (11/10) ketika Randrianirina dan pasukannya bergabung dengan massa dan mendesak presiden mundur hingga Rajoelina melarikan diri.

"Kami harus bertanggung jawab kemarin karena tidak ada yang tersisa di negara ini, tidak ada presiden, tidak ada presiden di senat, tidak ada pemerintahan," ujarnya.

Andry Rajoelina, yang menjabat sejak 2018, menyatakan ia meninggalkan Madagaskar karena merasa terancam setelah satuan elit militer membelot. Ia menuding pengambilalihan kekuasaan tersebut sebagai upaya kudeta ilegal oleh faksi pemberontak.

Randrianirina sendiri merupakan kritikus keras Rajoelina dalam beberapa tahun terakhir. Pada November 2023, ia ditangkap atas dugaan menghasut pemberontakan dan langsung dijatuhi hukuman percobaan sebelum kembali ke satuan militernya pada Februari 2024.

Kolonel itu mengatakan pihaknya tengah mempercepat penunjukan perdana menteri baru agar krisis tidak berlarut-larut, meski belum menyebut batas waktunya.

Madagaskar kerap mengalami pergolakan sejak merdeka dari Prancis pada 1960. Kudeta militer pada 2009 justru membawa Rajoelina naik sebagai pemimpin transisi. Hingga kini, negara itu masih menghadapi kemiskinan ekstrem, dengan Bank Dunia mencatat penurunan hampir separuh PDB per kapita antara 1960 dan 2020.

Korupsi juga menjadi perhatian utama, dengan peringkat Madagaskar dalam indeks Transparency International turun dari posisi 118 ke 140 dalam laporan terbaru. (H-4)

Read Entire Article
Global Food