Fokus Jalin Kolaborasi, BEM UNJ Nyatakan Vakum dari BEM SI Rakyat Bangkit

4 hours ago 1
Fokus Jalin Kolaborasi, BEM UNJ Nyatakan Vakum dari BEM SI Rakyat Bangkit Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) Andhika Natawijaya menegaskan posisi BEM UNJ dalam BEM SI Rakyat Bangkit kini berada dalam status vakum. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan arah pergeraka(Dok. Universitas Negeri Jakarta)

KETUA Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ) Andhika Natawijaya menegaskan posisi BEM UNJ dalam BEM SI Rakyat Bangkit kini berada dalam status vakum. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan arah pergerakan mahasiswa UNJ agar lebih independen dan berpihakpada isu-isu nyata di masyarakat.

Menurut Andhika, langkah tersebut merupakan hasil evaluasi internal dan dorongan dari berbagai BEM Fakultas di lingkungan UNJ. Ia menjelaskan, BEM UNJ kini ingin memperluas ruang gerak dengan membangun kolaborasi bersama elemen masyarakat sipil, termasuk organisasi non-pemerintah (NGO), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga bantuan hukum (LBH).

"Kami ingin kembali pada pergerakan mahasiswa yang sesungguhnya, yang tidak hanya berada di dalam wadah BEM SI Rakyat Bangkit, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat," ujar Andhika dikutip dari siaran pers yang diterima, Senin (20/10).

Saat ini, sambung Andhika, BEM UNJ tengah menjalani proses peleburan diri dengan gerakan masyarakat untuk memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial.

Desakan untuk memisahkan diri dari BEM SI Rakyat Bangkit muncul dari delapan Ketua BEM Fakultas UNJ yang menandatangani pernyataan sikap bersama pada 17 Agustus 2025. 

Dalam dokumen tersebut, para Ketua BEM Fakultas mengajukan tiga tuntutan utama. Pertama, mendesak BEM UNJ untuk menarik diri dari BEM SI Rakyat Bangkit dan tidak tergabung dengan aliansi manapun. Kedua, mendorong BEM UNJ agar fokus membangun iklim pergerakan yang kolektif dan progresif di lingkungan kampus. Ketiga, menuntut BEM UNJ mengedepankan prinsip demokrasi dan keterlibatan publik dalam setiap pengambilan keputusan yang berdampak luas.

Menurut Andhika, dari delapan fakultas di UNJ, sebagian besar aktif menyuarakan aspirasi agar BEM UNJ tidak lagi berafiliasi secara langsung dengan aliansi eksternal.

"Badan-badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang paling aktif adalah mereka yang sejak awal ingin kami vakum atau memisahkan diri dari BEM SI Rakyat Bangkit," ujarnya.

Atas dasar masukan dari tingkat fakultas, BEM UNJ memutuskan untuk tidak lagi aktif secara struktural dalam BEM SI Rakyat Bangkit. Keputusan ini, kata Andhika, bukan berarti keluar secara resmi, melainkan menempatkan posisi UNJ dalam status statis, tidak terikat namun juga tidak menutup kemungkinan evaluasi di masa mendatang.

Dalam pernyataan sikapnya, delapan BEM Fakultas UNJ menilai bahwa keterlibatan dalam BEM SI Rakyat Bangkit berpotensi mengaburkan independensi gerakan mahasiswa. Mereka menilai, keberadaan aliansi lintas kampus tersebut bisa membuka ruang bagi intervensi kepentingan politik tertentu.

Aliansi mahasiswa, lanjut pernyataan itu, seharusnya menjadi ruang bebas dari kepentingan politik dan menjadi wadah murni untuk memperjuangkan isu rakyat. Namun, dalam praktiknya, aliansi semacam BEM SI Rakyat Bangkit kerap dinilai rentan menjadi alat kepentingan elite tertentu.

Dengan posisi barunya, BEM UNJ berkomitmen untuk mengarahkan energi mahasiswa pada gerakan yang lebih kontekstual dan berakar pada persoalan sosial masyarakat. Andhika menegaskan bahwa langkah vakum dari BEM SI Rakyat Bangkit bukan bentuk perpecahan, melainkan proses refleksi dan restrukturisasi pergerakan mahasiswa UNJ agar lebih relevan dan berdampak.

"Kami ingin membangun gerakan yang kolektif, terbuka, dan berpihak pada masyarakat. Vakum ini bukan akhir, tetapi awal untuk memperkuat jati diri mahasiswa UNJ sebagai bagian dari perubahan sosial," tutup Andhika. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Global Food