Farmakolog Molekuler Dexa Medica Masuk 3 Besar Saintis Bidang Farmasi di Indonesia

2 hours ago 1
Farmakolog Molekuler Dexa Medica Masuk 3 Besar Saintis Bidang Farmasi di Indonesia Farmakolog molekuler Dexa Medica yang juga menjabat sebagai Guru Besar Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Prof. Raymond R. Tjandrawinata.(Dok Dexa Medica)

FARMAKOLOG molekuler Dexa Medica yang juga menjabat sebagai Guru Besar Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Prof. Raymond R. Tjandrawinata, kembali mengukir prestasi akademik. Berdasarkan hasil pemeringkatan terbaru AD Scientific Index 2026 yang dirilis pada Oktober 2025, Raymond berhasil meraih predikat sebagai saintis bidang farmasi terbaik ke-3 di Indonesia.

“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pengakuan ini. Dalam bidang Farmasi dan Ilmu Farmasi, saya menduduki peringkat 3 ilmuwan di Indonesia, termasuk dalam 5,5% teratas di Asia, dan 8,96% teratas di dunia,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis yang diterima, Selasa (21/10).

Sebagaimana diketahui, Prof. Raymond sendiri telah memimpin riset biomolekuler bersama tim Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) sejak 2005 silam. Melalui riset yang memanfaatkan biodiversitas Indonesia, berbagai produk Obat Modern Alami Integratif (OMAI) fitofarmaka kini tidak hanya memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 80%, tetapi juga telah berhasil menembus pasar global dan menjadi simbol kemandirian farmasi nasional. 

Selain fokus pada riset OMAI fitofarmaka, dirinya juga dikenal sebagai ilmuwan dengan kontribusi besar di bidang kimia farmasi dan bioteknologi. Tercatat, dirinya memiliki sebanyak 64 paten yang diakui di Indonesia maupun di luar negeri. Capaian ini memperlihatkan sinergi antara riset ilmiah dan inovasi industri yang konkret, sejalan dengan Core Purpose Dexa yakni Expertise for the Promotion of Health.

Kini, Prof. Raymond juga aktif meneliti aspek hukum dalam dunia farmasi dengan tengah menyelsaikan program doktor hukum di Universitas Pelita Harapan, dengan fokus pada keterkaitan antara kebijakan paten, inovasi medis, dan keadilan sosial dalam akses terhadap teknologi kesehatan.

Berbagai karya ilmiah Prof. Raymond di bidang hukum kesehatan telah dimuat dalam jurnal internasional, antara lain International Journal of Science and Society dan Journal of Law, Politics, and Humanities. Melalui publikasi ini, ia menegaskan pentingnya hukum yang progresif dan utilitarian dalam mendukung inovasi farmasi, perlindungan hak intelektual, serta percepatan akses masyarakat terhadap teknologi medis modern.

Nama Prof. Dr. Raymond R. Tjandrawinata mengemuka setelah pada 2025 terpilih sebagai Full Member Sigma Xi, The Scientific Research Honor Society. Bagi Indonesia, capaian ini bukan sekadar pengakuan personal, melainkan simbol kehadiran putra bangsa di forum ilmiah tertinggi dunia.

Pencapaian Prof. Raymond R. Tjandrawinata di AD Scientific Index 2026 menegaskan reputasinya sebagai ilmuwan multidisipliner Indonesia yang tak hanya berpengaruh secara akademik, tetapi juga visioner dalam membangun ekosistem riset nasional yang berorientasi pada kemandirian, keberlanjutan, dan daya saing global. (E-4)

Read Entire Article
Global Food