
KECINTAAN Erna Suseno terhadap seni batik berjalan seiring dengan keinginannya agar batik bisa digemari generasi milenial dan Gen Z. Perempuan asal Yogyakarta ini pun segera membangun jenama bernama Ethnic Gendhis dengan karya berupa produk artisan batik tulis sebagai pilihan mode generasi muda.
Bukan hanya menciptakan produk dengan menyasar konsumen milenial dan Gen Z, Erna juga mengajak anak-anak muda sebagai pengrajin batik supaya bisa menciptakan motif dan desain yang sesuai dengan selera generasi muda. Ia juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang ingin tetap bisa berkarya dan menambah pendapatan di tengah tanggung jawab mengurus anak dan keluarga. Sejak berdiri pada tahun 2018 silam, produk Ethnic Gendhis yang berasal dari Yogyakarta telah dinikmati konsumen dari dalam hingga luar negeri seperti Malaysia, Australia, Kanada hingga Belgia.
“Saya merintis usaha Ethnic Gendhis ini sejak tahun 2018. Sebelumnya, saya bekerja sebagai seorang pegawai. Namun, karena saya tidak bisa meninggalkan keluarga, akhirnya saya memutuskan untuk pensiun dini dan mulai menekuni batik," kata Erna Suseno yang disampaikan dalam keterangan BRI, Jumat (14/2).
Motivasi awal Erna membangun bisnis batik, tidak hanya didasari oleh kesukaan pada seni batik, tetapi juga rasa prihatin terhadap generasi muda terutama Gen Z yang kurang tertarik dengan batik. Dari situlah, ia ingin berbuat sesuatu supaya anak-anak muda Gen Z bisa lebih menghargai batik dan menggunakan batik.
“Saya akhirnya menciptakan batik dengan motif-motif yang menarik bagi mereka, dengan desain yang eye-catching. Warna-warna yang digunakan menyisipkan motif tradisional, kemudian dipadukan dengan pola-pola kontemporer. Tujuannya agar anak-anak muda tertarik dan mau mengenakan batik," ungkapnya.
Dukungan
Sebagai UMKM yang dibina oleh Rumah BUMN yang dikelola BRI, Erna mengakui bahwa BRI telah memberikan berbagai dukungan penting bagi perkembangan bisnis Ethnic Gendhis.
"Saya pernah mengikuti pelatihan dari Rumah BUMN BRI yang ada di Yogyakarta. Saya ikut beberapa pelatihan, termasuk dapat sertifikasi untuk desain, dari tingkat pemula sampai advance. Banyak pelatihan yang diberikan BRI, saya ambil yang sesuai dengan kebutuhan saya," kata Erna.
BRI tidak hanya memberikan dukungan dalam hal pelatihan keterampilan dan manajerial, tetapi juga membantu pemasaran produk melalui berbagai kegiatan pameran dan business matching. Erna bersyukur bisa kembali mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pameran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang diselenggarakan di ICE BSD pada 30 Januari-2 Februari 2025. Secara khusus, dirinya juga mengapresiasi dukungan BRI yang bisa membawa 1.000 UMKM dan memfasilitasi semua kebutuhan UMKM.
"Kami senang bisa diajak mengikuti pameran kali ini. Pameran ini jadi kesempatan brand saya lebih dikenal luas. Saya juga bisa ketemu sama banyak pelaku UMKM yang hebat-hebat. Bisa berkenalan, ngobrol langsung dan saling memberikan energi positif," ungkapnya.
Seperti diketahui, BRI telah sukses menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang resmi ditutup pada Minggu (2/2). Melalui inisiatif strategis ini, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun. “Penyaluran kredit BRI didominasi oleh segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97% dibandingkan dengan total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp1.110,37 triliun”, ucap Direktur Utama BRI Sunarso.(M-2)