Djo Rilis Versi Deluxe dari Album The Crux

2 hours ago 2
Djo Rilis Versi Deluxe dari Album The Crux Djo(MI/HO)

DJO, proyek musik dari aktor, produser, dan penulis lagu Joe Keery, yang dikenal lewat serial Stranger Things dan Fargo, akhirnya merilis album The Crux Deluxe lewat AWAL Recordings. 

Album ini dirilis setelah perilisan album The Crux, April lalu, yang mendapatkan sambutan hangat di kalangan kritikus musik. 

Album The Crux sukses mengumpulkan lebih dari 2.7 miliar stream di berbagai platform. Single Basic Being Basic dari album tersebut mendapatkan banyak radio airplay dan lagu End of Beginning, yang viral sepanjang 2024, mendapatkan 3 sertifikasi Platinum. 

Era The Crux juga diwarnai banyak prestasi dalam karier bermusik Djo di antaranya penampilan perdana di festival musik Glastonbury dan Coachella. 

Djo juga berhasil menggelar tur internasionalnya dan tampil di depan 75.000 orang di festival Lollapalooza,. Selain itu, album The Crux berhasil masuk beragam daftar Best of 2025 dari Rolling Stone, Spin, dan Entertainment Weekly.

Menjelang perilisan The Crux Deluxe, Djo sempat merilis sederet single baru sepanjang pekan lalu yaitu Carry The Name, Senin (8/9), It's Over pada Selasa/9), dan Awake pada Rabu (10/9)sebelum akhirnya merilis The Crux Deluxe pada Jumat (12/9).

The Crux Deluxe adalah sebuah companion album 12 lagu yang ekspansif. Album ini ditulis, direkam, dan diproduseri oleh Joe Keery bersama kolaboratornya Adam Thein. 

Berdurasi sama seperti The Crux, edisi deluxe ini menampilkan lagu-lagu yang ditulis bersamaan dengan lagu-lagu yang masuk ke tracklist The Crux dan memang sengaja dipersiapkan untuk versi deluxe ini. 

Hasilnya adalah sebuah album yang mengalir secara organik dari The Crux, lengkap dengan nuansa musik dan tema pembahasan yang sama.

Album The Crux, awalnya, berperan sebagai momen meditatif Djo selepas berakhirnya sebuah hubungan sebelum ia akhirnya menemukan jalan untuk tetap tangguh. 

Konsep The Crux terlihat jelas dari cover albumnya (yang merupakan kolaborasi antara Neil Krug dan Jake Hirshland), yang menunjukkan sebuah hotel tempat semua tamunya hanya datang sesaat dan sedang dalam persimpangan antara sisi spiritual dan emosional mereka. 

Jika The Crux menceritakan tentang tamu-tamu di hotel tersebut di siang hari, album The Crux Deluxe menceritakan apa yang terjadi di malam hari seraya Djo siap menyambut hari yang baru.

Tidak seperti album-album Djo sebelumnya yang menempatkan fokus terhadap synth dan direkam di kamar tidur, album The Crux dan The Crux Deluxe menyajikan permainan gitar yang lembut dan instrumentasi yang mengingatkan kita akan musik pop dekade 1960-an dan 1970-an. 

The Crux bukan hanya album tentang kehilangan dan pengharapan, namun juga album bermuatan komedi dan rasa syukur. Lagu-lagu di dua album ini ditulis di berbagai belahan dunia di masa paling bersinar dalam karir Djo, yaitu saat ia harus bergulat dengan kefanaan dari pekerjaannya yang lain dan merasa jauh dari teman-teman dan keluarganya. 

Ia merekam dua album ini di Electric Lady Studios yang legendaris di New York. Album The Crux dan The Crux Deluxe tak hanya menunjukkan keambisiusan Djo, namun juga bakat luar biasanya sebagai seorang multi-instrumentalist dan penulis lagu.

Di luar musik, Joe Keery akan kembali ke layar kaca kita, tepatnya di musim terakhir seri Netflix Stranger Things pada 26 November 2025 mendatang. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Global Food