
SEKTOR hulu migas membuktikan tidak hanya berkutat pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi juga menjadi perhatian.
Di sela-sela kunjungan ke stasiun produksi migas South Sumatra Block (SSB), 19-20 Oktober 2025, Media Indonesia berkesempatan melihat langsung beberapa program pemberdayaan masyarakat. Sebagai informasi, SSB merupakan salah satu tulang punggung pasokan gas domestik di bawah pengelolaan PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P).
Kunjungan pertama adalah melihat kisah sukses kemandirian kaum perempuan Desa Giriyoso di Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Melalui bantuan dan pelatihan dari Medco E&P, para perempuan melalui program Kelompok Wanita Tani mampu menambah pendapatan rumah tangganya dengan mengolah hasil pertanian menjadi produk olahan.
Melalui pendampingan berkelanjutan, para ibu rumah tangga di desa tersebut kini tak hanya mahir menanam dan mengolah hasil kebun, tetapi juga mampu membangun usaha kecil yang bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitar.
Dari pelatihan tentang pengolahan hasil pertanian, kini tumbuh beragam produk olahan desa, mulai dari serbuk minuman herbal, keripik tempe, hingga abon lele. Siti Kalimah, perwakilan Kelompok Wanita Tani Desa Giriyoso, mengatakan bahwa selain dipasarkan di warung-warung dan kantin PT Medco, pihaknya juga menyuplai untuk program makan bergizi gratis (MBG).
“Khusus keripik tempe, kita dapat pesanan untuk MBG seminggu dua kali untuk dua dapur. Per minggunya 25-38 kilogram. Dari MBG saja, per 25 kilonya itu dapat Rp500.000 bersih,” ungkapnya saat ditemui di Desa Giriyoso, Minggu (19/10).
Berdiri sejak 5 tahun lalu, Kelompok Wanita Tani Desa Giriyoso hanya salah satu dari sekitar 20 kelompok binaan PT Medco di wilayah itu. Setiap kelompok biasanya terdiri dari 6 orang.
Di Giriyoso, dukungan Medco E&P diwujudkan melalui pelatihan keterampilan, bantuan alat produksi, hingga pendampingan pemasaran agar produk-produk lokal memiliki nilai jual dan daya saing. “Yang terpenting itu kami dapat pelatihan. Pelatihan membuat minyak VCO (virgin coconut oil), membuat serbuk, kompos, pelatihan packaging, dan lain-lain,” katanya.
Selanjutnya kami menemui Bustam, kakek 64 tahun pembudi daya madu di Desa Aur Duri, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Bustam merupakan bagian dari Kelompok Budi Daya Lebah Madu Karya Maju Bersama binaan KKKS Medco E & P Lematang (Medco E&P).
Sebelum dibantu Medco, ia mengaku sulit dalam hal permodalan. Ditambah risiko serangan beruang yang acap kali merusak kotak-kotak budidaya lebah.
"Kotak-kotak ini kan kalau sudah hancur oleh beruang, kami kan nggak bisa bikin lagi karena modal kotak ini kan besar. Semenjak dibina oleh PT Medco, kita difasilitasi segala, mulai kotak dan seluruhnya," ujarnya saat ditemui, Senin (20/10).
Ternak lebah kini menjadi solusi bagi petani di sana sebagai mata pencarian untuk bertahan hidup. Para petani tersebut beternak lebah secara berkelompok. Mereka menyiapkan kotak pemeliharaan lebah dan ditempatkan pada lokasi peternakan dengan jarak standar sesuai jenis lebah.
Madu yang dihasilkan berasal dari Lebah Madu jenis Apis Cerana. Lebah ini bisa dibudidayakan secara tradisional maupun modern dalam kotak yang bisa dipindah-pindahkan. Lebah yang berada di dalam kotak diternakan sekitar 2 sampai dengan 3 minggu.
Umumnya petani yang berternak lebah, melakukan panen secara serentak di lokasi ternak lebah maupun di perkarangan rumah masing-masing. Setelah dikumpulkan, madu dimasukkan kedalam botol 450 gram.
"Dari kotak besar dia bisa lima kiloan (hasil panen). Kalau yang kecil 2 kilo. Harga per kilonya Rp130 ribu," ujarnya.
Vice President Onshore Asset Medco E&P Irfan Eka Wardhana mengatakan, sebagai bagian dari industri hulu migas nasional, perusahaannya menjalankan tanggung jawab sosial dengan prinsip keberlanjutan.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Heru Setyadi menekan kolaborasi antara SKK Migas dan Medco E&P di Musi Rawas memperlihatkan kegiatan industri hulu migas dapat berjalan seiring dengan pembangunan masyarakat.
"Upaya ini mencerminkan peran strategis industri migas dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga keberlanjutan pembangunan di sekitar wilayah operasi," ujar Heru. (E-4)