Dari Transportasi Hijau hingga Kota Bahagia, Transformasi Jakarta Menuju Kota Global 

4 hours ago 2
Dari Transportasi Hijau hingga Kota Bahagia, Transformasi Jakarta Menuju Kota Global  Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, bersama Gubernur Banten Andra Soni, menjajal rute baru Transjabodetabek Alam Sutera-Blok M, Kamis (24/4/2025).(Diskominfotik DKI Jakarta.)

Pengakuan internasional kembali diraih Jakarta. Majalah Time Out menempatkan kota megapolitan berpenduduk 10,68 jiwa ini sebagai salah satu kota paling bahagia di dunia tahun 2025. Dalam daftar 20 kota global, Jakarta menempati peringkat ke-18, mengungguli Valencia dan Glasgow.
     
Selain itu, program lintas wilayah TransJabodetabek dan penambahan bus listrik yang digencarkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno juga berhasil menembus babak final Bloomberg Philanthropies Local Leaders Awards 2025 untuk kategori Clean, Reliable Transportation: Moving People and Goods on Dependable, Low-Emission Networks.
     
Kepada Media Indonesia, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin, menilai dua capaian tersebut mencerminkan arah pembangunan Jakarta yang semakin berorientasi pada kesejahteraan warga. “Jakarta kini bukan hanya pusat ekonomi, tetapi juga kota yang makin nyaman, hijau, dan manusiawi,” ujarnya, Kamis (16/10).
     
Ia mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang terus menghidupkan kota melalui pengembangan budaya, kuliner, serta ruang publik yang inklusif. “Kami di DPRD akan terus berkolaborasi agar kebahagiaan warga tidak hanya dirasakan di pusat kota, tetapi juga merata ke seluruh wilayah Jakarta,” tambahnya.
     
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyambut positif hasil survei Time Out. Menurutnya, arah pembangunan Jakarta difokuskan pada upaya menghadirkan kota yang aman, nyaman, dan membahagiakan bagi seluruh lapisan masyarakat. 
     
“Saya ingin Jakarta menjadi aman, nyaman dan bahagia. Salah satunya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau, sebagai ruang bagi warga untuk saling berinteraksi,” katanya, Senin (13/10). 
     
Prestasi dunia Jakarta disambut suka cita oleh warga. Dita, (30), pekerja swasta asal Morotai, NTT, yang sudah tinggal di Jakarta sejak 2011, mengaku bangga. “Itu hasil yang sangat baik dan membahagiakan. Jakarta kan sibuk banget, tapi ternyata masih dianggap kota bahagia. Saya senang banget dengarnya,” ujarnya.
     
Sementara, Boy Tegar (23), warga asli Jakarta, menyarankan agar Pemprov DKI terus meningkatkan fasilitas publik agar manfaatnya dirasakan lebih merata oleh warga. Di kawasan Jakarta Pusat dan Selatan, misalnya, transportasi umum dan tempat rekreasi sudah banyak sehingga masyarakat bisa melepas penat. "Namun di kawasan lainnya, justru masih jauh dari segi hiburan dan kemudahan beraktivitas," jelasnya.

TRANSJABODETABEK    
Di sisi lain, program TransJabodetabek yang menembus ajang internasional juga menjadi bukti nyata transformasi Jakarta menuju kota berkelanjutan telah diakui dunia. “Melalui TransJabodetabek, Jakarta memperluas layanan publik sekaligus menunjukkan komitmen terhadap mobilitas hijau yang terintegrasi dan rendah emisi,” tutur Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati.
     
Selain transportasi, transformasi juga dilakukan pada sektor ekonomi rakyat. Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan, menyebut proyek hunian vertikal di Rusun Pasar Rumput kini telah terisi 85%, mayoritas dihuni milenial, ASN, dan pekerja swasta. Ke depan, Pasar Jaya menyiapkan beberapa lokasi strategis lain untuk proyek serupa.
     
“Hunian di atas pasar menjadi solusi urban yang efisien. Warga bisa tinggal, bekerja, dan beraktivitas ekonomi di lokasi yang sama,” ujarnya.
     
Pemprov DKI berkomitmen agar pembangunan infrastruktur ramah lingkungan, hunian terintegrasi, serta layanan publik berkeadilan akan terus digerakkan sebagai salah satu perwujudan Asta Cita. Hal ini diharapkan mempercepat laju Jakarta menjadi Kota Global yang tangguh, maju, dan membahagiakan bagi semua. (H-1)

Read Entire Article
Global Food