Dampak Serangan Israel ke Qatar dan Antisipasinya

3 hours ago 2
Dampak Serangan Israel ke Qatar dan Antisipasinya Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman.(Al Jazeera)

AWALNYA tanggapan Qatar terhadap serangan Israel terhadap satu gedung di ibu kota negara tersebut, Doha, pada Selasa (9/9) yang menewaskan lima orang Hamas dan seorang petugas keamanan lokal hanya terbatas pada kecaman lisan. Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengecam serangan tersebut dan mengatakan negaranya meminta pertanggungjawaban Israel atas dampaknya.

Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman mengatakan kepada wartawan bahwa Qatar tidak akan gentar dengan serangan itu. Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, dan Turki pun mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan di Doha.

Serangan Israel di wilayah Qatar, menurut pengamat geopolitik Kolonel Dedy Yulianto yang menjabat sebagai Analis Madya Humas Kementerian Pertahanan, ada dua sisi. Serangan dilancarkan oleh Israel di Doha Qatar menargetkan pejabat senior Hamas sebagai negosiator untuk membahas proposal perdamaian Gaza yang diajukan oleh Amerika Serikat. Kedua, Hamas memiliki markas politik di Doha sejak 2012.

Dedy menambahkan ada alasan Israel melakukan serangan tersebut yakni sebagai kesempatan melumpuhkan struktur komando Hamas, baik secara politik maupun militer. Serangan ini juga dapat dilihat sebagai tekanan psikologis dan strategis terhadap Hamas, karena Israel mengirimkan pesan bahwa tidak ada tempat yang aman. Serangan ini juga upaya Israel untuk mengubah dinamika negosiasi yang dipimpin oleh Qatar yang menjadi mediator utama antara Israel dan Hamas, tetapi hubungan diplomatik akan memburuk akibat serangan ini.

Presiden AS Donald Trump sangat menyayangkan dan marah atas kejadian serangan Israel ke Doha. Washington berharap awalnya ingin mencegah Hamas pindah ke Iran, pendukung kuat kelompok militan, yang juga beroposisi terhadap Israel dan AS. Di Doha, Washington berasumsi, akan lebih mudah untuk memantau kelompok tersebut, karena Pangkalan Militer terbesar Amerika dikawasan Timur Tengah ada di Doha Qatar.

Pelanggaran kedaulatan Qatar

"Serangan Israel ke Doha apapun alasannya merupakan pelanggaran kedaulatan Qatar dan hukum internasional. Serangan ini juga berisiko membahayakan upaya perdamaian karena dapat memicu eskalasi konflik lebih lanjut," ujar Dedy dalam keterangan tertulis, Senin (15/9). Apalagi dalam waktu dekat Qatar akan menggelar KTT Darurat Arab-Islam dan berupaya menggalang dukungan di kawasan dan dunia setelah serangan udara Israel terhadap pertemuan Hamas pekan lalu.

Serangan Israel terhadap Qatar dianggap sebagai eskalasi paling dramatis karena menargetkan negara yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di kawasan. Iran dan sekutunya memandang itu sebagai tantangan langsung. Iran akan mendorong proksi-proksinya (Hizbullah, Houthi, dan milisi Irak) untuk meningkatkan serangan dengan roket dan drone ke Israel.

"Serangan Israel itu meningkatkan risiko perang regional yang meluas dan ketegangan di Timur Tengah secara langsung berdampak pada ekonomi global, terutama harga minyak dan stabilitas rantai pasokan. Hal ini mendorong negara-negara besar seperti AS, Tiongkok, dan Rusia untuk mengambil peran yang lebih aktif," tuturnya.

Secara keseluruhan, meskipun tidak ada jaminan akan terjadi perang besar-besaran, kemungkinan eskalasi sudah sangat tinggi. Serangan Israel ke Qatar dan negara-negara lain mengubah dinamika konflik, mengarah lebih berbahaya dan tidak terduga.

Formula menghindari peningkatan eskalasi

Ada beberapa formula, menurut Dedy, untuk menghindari peningkatan eskalasi yakni peran cepat pihak-pihak netral seperti negara Eropa, AS, dan PBB dengan cara diplomasi dan mediasi dengan penguatan peran Qatar sebagai mediator utama. Hal ini penting karena Qatar memiliki jalur komunikasi yang unik dengan Hamas yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Kedua, mendorong dilaksanakan dialog langsung antara Israel dan Qatar untuk meredakan ketegangan. Ketiga, pengekangan diri sebagai kunci utama untuk mencegah eskalasi secara militer. Qatar harus menghindari respons militer yang tergesa-gesa. Begitu pula, Israel harus menghentikan serangan-serangan sejenis yang menargetkan individu atau kelompok di wilayah negara berdaulat.

Keempat, peningkatan bantuan kemanusiaan untuk menghindari krisis kemanusiaan dengan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan wilayah lain yang terkena dampak akan membantu meredakan ketegangan dan menunjukkan niat baik. Kelima, peran komunitas Internasional dengan mendorong PBB untuk mengeluarkan resolusi yang mengutuk serangan tersebut dan mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan. Resolusi ini harus mencakup seruan untuk gencatan senjata permanen dan solusi damai jangka panjang. (I-2)

Read Entire Article
Global Food