Astronom Temukan “Detak Jantung” dari Ledakan Sinar Gamma

4 hours ago 2
Astronom Temukan “Detak Jantung” dari Ledakan Sinar Gamma Ilustrasi ledakan sinar gamma(ESA)

PARA astronom berhasil mendeteksi “detak jantung” pertama dari bintang baru yang tersembunyi di balik salah satu ledakan paling terang di alam semesta. Temuan ini menjadi langkah penting dalam memahami asal-usul dan mekanisme ledakan sinar gamma yang selama ini masih menjadi misteri.

Ledakan sinar gamma atau gamma-ray burst (GRB) dikenal sebagai peristiwa paling terang sekaligus paling ekstrem di alam semesta. Dalam hitungan detik, fenomena ini dapat melepaskan energi yang melebihi total energi seluruh galaksi. Bahkan, dalam waktu singkat, peristiwa ini mampu menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan Matahari selama sepuluh miliar tahun masa hidupnya.

Pada 7 Maret 2023, sejumlah satelit mendeteksi salah satu peristiwa tersebut, yang kemudian diberi kode GRB 230307A. Ledakan ini tercatat sebagai sinar gamma terterang kedua yang pernah diamati dan diperkirakan terjadi akibat tabrakan dua bintang padat, kemungkinan besarnya adalah bintang neutron di galaksi yang sangat jauh.

Anehnya, peristiwa ini berlangsung selama sekitar satu menit. Padahal, berdasarkan teori sebelumnya, ledakan sejenis akibat penggabungan bintang padat seharusnya hanya terjadi dalam waktu kurang dari dua detik.

“Peristiwa ini memberi kami kesempatan langka. Dengan menemukan ‘detak jantung’ tersembunyinya, kini kami tahu sebagian GRB tidak disebabkan lubang hitam, melainkan magnetar yang baru lahir,” ujar Profesor Bing Zhang, Ketua Departemen Fisika University of Hong Kong.

Penelitian dilakukan oleh tim peneliti internasional dari University of Hong Kong, Nanjing University, dan Chinese Academy of Sciences. Mereka menganalisis lebih dari 600.000 data observasi dari satelit GECAM milik Tiongkok dan satelit Fermi milik NASA untuk mencari pola tersembunyi di balik ledakan tersebut.

Sinyal Berulang

Dari analisis tersebut, mereka menemukan sinyal berulang dengan ritme sangat stabil, menandakan bintang itu berputar 909 kali per detik. Getaran ekstrem ini menjadi bukti langsung pertama adanya sinyal periodik dari magnetar milidetik yang tersembunyi dalam ledakan sinar gamma.

Menariknya, sinyal tersebut hanya terdeteksi selama 160 milidetik. Para peneliti menduga, rotasi cepat magnetar menghasilkan pola periodik pada semburan sinar gamma melalui medan magnetnya. Namun, karena pancaran tersebut berubah dengan cepat, sinyal “detak jantung” hanya muncul sesaat sebelum kembali tersembunyi ketika semburannya menjadi simetris.

Ledakan Paling Ekstrem

Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam studi tentang ledakan paling ekstrem di alam semesta. Temuan tersebut menunjukkan bahwa magnetar muda ternyata mampu bertahan setelah penggabungan dua bintang padat.

Selain memperluas pemahaman tentang asal-usul sinar gamma, hasil riset ini juga membuka jalan baru bagi astronomi modern yang menghubungkan sinar gamma, gelombang gravitasi, dan fisika bintang di bawah kondisi paling ekstrem yang pernah diamati manusia. (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Global Food