Angka Putus Sekolah di NTT Masih Tinggi, Australia Perkuat Dukungan Pendidikan Dasar

3 hours ago 1
Angka Putus Sekolah di NTT Masih Tinggi, Australia Perkuat Dukungan Pendidikan Dasar Minister Counsellor for Governance and Human Development Kedutaan Besar Australia, Tim Stapleton Bersama sejumlah bupati menyampaikan keterangan kepada wartawan seusai Rapat Ke-2 Komite Pengarah INOVASI Fase 3 di Kupang, Rabu (15/10/2025).(MI/Palce Amalo)

Melalui program INOVASI Fase 3 (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia), Australia bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa sekolah dasar, khususnya dalam literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

Hal ini disampaikan Minister Counsellor for Governance and Human Development Kedutaan Besar Australia, Tim Stapleton, seusai Rapat Ke-2 Komite Pengarah INOVASI Fase 3 di Kupang, Rabu (15/10).

“Australia dan Indonesia sudah menjalin kemitraan erat selama lebih dari 75 tahun, dan pendidikan selalu menjadi salah satu sektor utama. Pendidikan yang bermutu adalah fondasi kemajuan bangsa, dan kami senang bisa mendukung upaya Indonesia, termasuk NTT, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Stapleton.

Menurutnya, NTT menjadi salah satu provinsi prioritas karena menghadapi tantangan besar dalam bidang pendidikan dasar.

“NTT memiliki kebutuhan pendidikan yang tinggi. Kami melihat banyak kemajuan, terutama lewat program yang membantu guru dan kepala sekolah meningkatkan kualitas pengajaran,” jelasnya.

Salah satu bentuk inovasi yang dinilai berhasil adalah penggunaan bahasa ibu di jenjang PAUD dan SD sebagai jembatan menuju bahasa Indonesia, yang terbukti meningkatkan kemampuan membaca anak-anak.

“Transisi dari bahasa ibu ke bahasa Indonesia membantu anak-anak memahami bacaan lebih cepat dan menumbuhkan kepercayaan diri dalam belajar,” tambahnya.

Fokus Tekan Angka Putus Sekolah

Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), Egusem Pieter Lio, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Australia yang dinilai berdampak langsung pada upaya menekan angka putus sekolah di daerahnya.

 “Kami berterima kasih atas kerja sama dan perhatian yang sudah terjalin. Saat ini di TTS masih ada sekitar 22.000  anak yang putus sekolah. Pemerintah daerah telah membentuk tim dan mengambil langkah konkret untuk mengatasinya,” katanya.

Ia menjelaskan, langkah tersebut melibatkan kerja sama lintas organisasi perangkat daerah (OPD), pendataan menyeluruh, serta program tambahan seperti pemberian makanan bergizi gratis di sekolah.

“Langkah-langkah ini kami lakukan untuk memastikan anak-anak kembali bersekolah dan tidak lagi tertinggal,” lanjutnya.

Kemitraan di Nagekeo Tingkatkan Mutu SDM

Sementara itu, Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus, menyebut kemitraan pendidikan antara Indonesia dan Australia telah membawa perubahan positif di wilayahnya.

“Kemitraan ini menyentuh langsung inti pembangunan sumber daya manusia. Tanpa pendidikan, kita tidak bisa menciptakan SDM unggul. Berkat program INOVASI, standar pelayanan minimal di bidang pendidikan dasar kami meningkat signifikan,” ujarnya.

Donatus menuturkan, pendampingan terhadap guru serta penerapan metode pembelajaran berbasis bahasa ibu terbukti efektif mempercepat kemampuan literasi siswa.

“Dalam waktu tiga sampai empat bulan setelah pendampingan, kemampuan membaca anak-anak meningkat tajam. Ini hasil yang membanggakan dan bisa dijadikan model di daerah lain,” tuturnya.

Rapat Komite Pengarah INOVASI Fase 3 turut dihadiri oleh Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, Wakil Bupati Timor Tengah Utara Kamilus Elu, dan Wakil Bupati Sumba Barat Timotius Tede Raga.

Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Toni Toharudin, memberikan arahan secara daring mengenai strategi penguatan pembelajaran dasar di daerah. (PO/E-4)

Read Entire Article
Global Food