500 Mahasiswa UIN Gus Dur Dapat Perlindungan Ketenagakerjaan

6 hours ago 1
500 Mahasiswa UIN Gus Dur Dapat Perlindungan Ketenagakerjaan Sebanyak 500 mahasiswa UIN Gus Dur yang tengah melaksanakan KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan menjadi peserta pertama yang terlindungi penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan. (MI/HO)

MAHASISWA Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama antara BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), dan Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan.

Sebanyak 500 mahasiswa UIN Gus Dur yang tengah melaksanakan KKN Tematik Ekoteologi dan Pertanahan menjadi peserta pertama yang terlindungi penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan. 

Program ini sekaligus menjadi model nasional bagi perlindungan sosial mahasiswa yang melakukan kegiatan lapangan, baik KKN maupun pemagangan.

Direktur Human Capital dan Umum BPJS Ketenagakerjaan, Abdur Rahman Irsyadi, menegaskan bahwa program ini merupakan langkah nyata memperluas cakupan perlindungan bagi generasi muda yang bekerja di lapangan.

“Kerja sama dengan Kementerian ATR/BPN dan UIN Gus Dur Pekalongan ini melibatkan 500 mahasiswa dalam tahap pertama. Ke depan, program ini akan diterapkan secara menyeluruh di berbagai universitas Islam negeri di Indonesia,” ujar Abdur Rahman.

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa KKN menjalani pelatihan pengukuran tanah serta praktik lapangan yang berisiko tinggi.

“Dari kegiatan KKN ini tentu ada potensi risiko kecelakaan kerja maupun risiko lainnya. BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen memberikan perlindungan penuh bagi mahasiswa yang terlibat dalam program tematik ini,” tegasnya.

Abdur Rahman menambahkan, regulasi sebenarnya sudah mewajibkan mahasiswa magang dan KKN untuk mendapatkan perlindungan ketenagakerjaan. Namun, belum semua kampus menerapkan.

“Kami terus mendorong kesadaran dari pihak perguruan tinggi, karena kami sudah beberapa kali menerima klaim kecelakaan kerja maupun kematian yang dialami mahasiswa saat magang atau KKN,” jelasnya.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan DIY Hesnypita S menyampaikan bahwa langkah ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi lintas sektor dalam memperluas cakupan perlindungan sosial di tingkat akar rumput.

“Inisiatif ini menegaskan bahwa perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tidak hanya untuk pekerja formal, tetapi juga bagi mahasiswa yang sedang menyiapkan masa depan mereka melalui pengabdian. Ini bentuk kehadiran negara yang nyata,” tutur Hesnypita.

Ia juga mengapresiasi kepeloporan BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan yang berhasil memulai kolaborasi strategis ini.

“Kami berharap model ini direplikasi oleh seluruh cabang di Jateng dan DIY, agar semua mahasiswa KKN dari berbagai kampus dapat bekerja dan belajar dengan rasa aman,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu peserta KKN, Syifaul Fuaddah, mengaku lega dengan adanya perlindungan tersebut. Ia bersama 12 rekannya melaksanakan KKN di wilayah Petungkriyono, daerah dengan kontur alam menantang dan risiko bencana tinggi.

“Senang dan lebih tenang, karena selama KKN keselamatan kami terjaga, apalagi lokasi kami di Petungkriyono yang rawan bencana. Kalau terjadi apa-apa, kami sudah ter-cover oleh BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

Program perlindungan ini menjadi simbol tanggung jawab negara dalam menjaga keselamatan generasi pengabdi, sekaligus langkah inovatif memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan badan penyelenggara jaminan sosial. (Ant/Z-1)

Read Entire Article
Global Food