USAid Hancurkan Dokumen Rahasia di Tengah Restrukturisasi Besar Pemerintahan AS

11 hours ago 4
USAid Hancurkan Dokumen Rahasia di Tengah Restrukturisasi Besar Pemerintahan AS USAid dilaporkan telah menghancurkan dokumen rahasia dalam jumlah besar di kantor pusat mereka di Washington DC.(Media Sosial X)

PEJABAT di Badan Pembangunan Internasional AS (USAid) mulai menghancurkan dokumen rahasia di Gedung Ronald Reagan, Washington DC. Menurut email internal yang diperoleh The Guardian, proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin penghancur kertas (shredder) dan dikumpulkan dalam kantong khusus untuk membakar dokumen dengan label "SECRET" atau 'burn bags'. 

"Silakan hancurkan sebanyak mungkin dokumen terlebih dahulu menggunakan shredder, dan gunakan burn bags jika shredder tidak tersedia atau perlu istirahat," tulis Sekretaris Pelaksana USAid, Erica Y Carr dalam email tersebut, yang juga menyertakan instruksi rinci tentang cara menyegel dan memberi label burn bags dengan benar.

Waktu pelaksanaan penghancuran dokumen ini terjadi di tengah kontroversi terkait penutupan USAid secara efektif, menyusul upaya pemerintahan Trump untuk merombak badan independen ini melalui inisiatif yang disebut "Departemen Efisiensi Pemerintah" (Doge).

Doge dipimpin Elon Musk, yang diberi tugas untuk memangkas jumlah pegawai pemerintahan federal dan mengurangi pengeluaran negara. Di tengah kekacauan besar yang melanda pemerintahan AS akibat langkah-langkah yang diambil Doge, USAid menjadi salah satu lembaga yang paling terdampak.

Pemotongan anggaran besar-besaran di USAid memengaruhi proyek-proyek di seluruh dunia, dengan banyak yang dihentikan sementara, ditutup, atau mengalami pengurangan dana drastis. Langkah ini telah menuai kecaman luas, tidak hanya dari pekerja USAid tetapi juga dari sektor pembangunan internasional, yang memperingatkan dampak buruknya terhadap populasi paling rentan di dunia.

Email USaid (The Guardian)

Ketika lembaga federal dibubarkan atau direstrukturisasi, dokumen mereka biasanya dipindahkan ke lembaga penerus atau Arsip Nasional dan Administrasi Catatan (Nara) sesuai dengan Undang-Undang Catatan Federal (FRA). Selama penarikan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan pada 2021, Nara mengingatkan pentingnya pembuangan dokumen sensitif dengan aman dan sesuai hukum.

Namun, kepatuhan terhadap FRA dalam kasus ini menjadi tanda tanya besar, karena undang-undang tersebut secara eksplisit melarang penghancuran dokumen pemerintah sebelum masa penyimpanannya berakhir—biasanya minimal tiga tahun. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa tindakan ini dapat menghilangkan bukti penting yang dibutuhkan untuk permintaan informasi berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi (Foia) dan penyelidikan pengawasan di masa depan.

Kantor Inspektur Jenderal USAid tahun lalu mengumumkan memulai penyelidikan terhadap pengiriman dan penggunaan terminal Starlink milik Musk oleh pemerintah Ukraina.

Anggota Demokrat dari Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, pada Februari lalu, menuntut jawaban terkait akses Doge ke kantor pusat USAid dan catatan lembaga tersebut, meskipun mereka tidak secara spesifik membahas kemungkinan penghancuran dokumen.

Masih belum jelas apakah protokol manajemen dokumen yang tepat telah diikuti selama proses ini, atau apakah ada dokumen yang seharusnya disimpan malah dihancurkan.

“Jika Anda membutuhkan burn bags tambahan atau spidol Sharpie, silakan hubungi saya atau Tim Keamanan Informasi SEC,” bunyi email tersebut. (The Guardian/Z-2)

Read Entire Article
Global Food