Trump Yakin Sandera di Gaza Akan Segera Dibebaskan, Israel dan Hamas Siap Berunding di Mesir

2 weeks ago 11
Trump Yakin Sandera di Gaza Akan Segera Dibebaskan, Israel dan Hamas Siap Berunding di Mesir Presiden AS Donald Trump optimistis pembebasan sandera di Gaza akan segera terjadi. Delegasi Israel dan Hamas dijadwalkan bertemu di Mesir.(White House)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keyakinannya pembebasan sandera di Gaza akan segera terwujud. Optimisme itu disampaikan menjelang pertemuan penting antara delegasi Hamas dan Israel di Kairo, Mesir, pada Senin (6/10) waktu setempat.

Pertemuan ini akan menjadi bagian dari upaya mediasi untuk membahas rencana perdamaian 20 poin yang digagas Amerika Serikat. Rencana tersebut mencakup penghentian segera serangan militer, pembebasan 48 sandera, serta penyerahan pemerintahan Gaza kepada teknokrat Palestina.

Trump mengklaim sebagian besar pihak telah menyetujui proposal tersebut. “Kami tidak perlu banyak fleksibilitas karena hampir semua telah sepakat, meskipun pasti akan ada beberapa penyesuaian,” ujarnya kepada wartawan. Ia menambahkan, “Ini adalah kesepakatan besar bagi Israel, dunia Arab, dunia Muslim, dan seluruh dunia.”

Serangan Udara

Meski demikian, situasi di lapangan masih mencekam. Serangan udara Israel tetap berlanjut di beberapa wilayah Gaza meskipun Trump sebelumnya menyerukan agar Israel menghentikan pengeboman. Juru bicara pemerintah Israel, Shosh Bedrosian, menegaskan belum ada gencatan senjata resmi, meski sebagian serangan telah dihentikan.

Laporan dari Gaza menyebutkan serangan udara dan tembakan tank Israel masih terjadi hingga Minggu pagi, menewaskan sedikitnya 65 orang dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan penghentian serangan diperlukan agar pembebasan sandera dapat dilakukan dengan aman.

Pertemuan di Mesir

Delegasi Hamas dipimpin oleh Khalil al-Hayya, yang tiba di Kairo pada Minggu malam. Dari pihak AS, hadir utusan khusus Steve Witkoff, menantu Trump Jared Kushner, serta Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Pertemuan ini disebut-sebut sebagai yang paling krusial sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu.

Menariknya, respons Hamas terhadap proposal perdamaian ini dinilai lebih moderat dari biasanya. Kelompok tersebut tidak menyertakan “garis merah” tradisionalnya, seperti penolakan total terhadap pelucutan senjata. Menurut sumber diplomatik Palestina, tekanan dari mediator Qatar, Mesir, dan Turki berperan besar dalam melunakkan sikap Hamas.

Namun banyak warga Gaza khawatir bahwa kelambanan dalam mencapai kesepakatan hanya akan memperpanjang penderitaan mereka. Lebih dari 67.000 warga Palestina telah tewas akibat operasi militer Israel sejak perang meletus pada Oktober 2023.

Trump menegaskan, bila Hamas tetap bersikeras mempertahankan kekuasaan di Gaza, maka kelompok itu akan menghadapi “penghancuran total.” Ia juga mempublikasikan peta awal penarikan pasukan Israel dari beberapa wilayah Gaza. Meski peta itu menunjukkan sekitar 900.000 warga Palestina belum diizinkan kembali ke rumah mereka.

Kini, seluruh mata dunia tertuju pada Kairo. Harapan tipis muncul bahwa pertemuan ini, di tengah ketegangan dan kelelahan perang, bisa menjadi langkah pertama menuju perdamaian yang telah lama dinantikan. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Global Food