
PRESIDEN Donald Trump menyatakan "banyak" grasi yang diberikan Presiden Joe Biden tidak sah karena ditandatangani dengan "autopen", alih-alih ditandatangani langsung dengan tangan. Trump tidak memberikan bukti atas klaimnya, yang diposting di platform Truth Social.
Namun, BBC Verify menemukan beberapa contoh di mana Biden menandatangani grasi secara langsung dengan tangan, bukan menggunakan autopen.
Selain itu, dalam dokumen pemerintah AS yang disimpan di Federal Register—arsip digital resmi—memang digunakan contoh tanda tangan presiden. Hal ini juga berlaku di era kepemimpinan Trump maupun Biden.
Para ahli hukum mengatakan tidak ada ketentuan dalam hukum AS yang menyatakan grasi yang ditandatangani dengan autopen menjadi tidak sah.
Apakah Biden Menggunakan Autopen untuk Menandatangani Grasi?
Dalam unggahannya di Truth Social, Trump menulis:
"Grasi yang diberikan oleh Sleepy Joe Biden kepada Komite Unselect dari Para Penjahat Politik, serta banyak orang lainnya, dengan ini dinyatakan BATAL, TIDAK BERLAKU, dan TIDAK MEMILIKI KEKUATAN HUKUM karena dilakukan dengan Autopen. Dengan kata lain, Joe Biden tidak menandatanganinya sendiri dan, yang lebih penting, dia bahkan tidak tahu apa-apa tentang grasi tersebut!"
Trump tidak merinci grasi mana yang dimaksud. Namun, sebelumnya ia kerap menyebut komite khusus DPR yang menyelidiki kerusuhan 6 Januari sebagai "komite unselect" dan mengkritik Biden karena memberikan grasi kepada anggota keluarganya.
BBC Verify menelusuri foto resmi Biden di Gedung Putih serta unggahan di akun resmi X Gedung Putih dan menemukan beberapa contoh di mana Biden menandatangani grasi secara langsung dengan tangan.
Pada Oktober 2022, Biden terlihat menandatangani perintah grasi bagi mereka yang dipenjara karena kepemilikan mariyuana. Pada tahun yang sama, ia juga menandatangani grasi untuk para pelanggar non-kekerasan. Tidak diketahui apakah Biden pernah menandatangani grasi hanya dengan autopen.
Pada Mei tahun lalu, CNN melaporkan Biden menandatangani undang-undang perpanjangan pendanaan penerbangan federal selama satu minggu menggunakan autopen.
BBC Verify telah meminta catatan penggunaan autopen dari kantor Biden serta bukti atas klaim Trump kepada Gedung Putih.
Trump tampaknya mengutip klaim dari Oversight Project—sebuah program di bawah lembaga pemikir konservatif, The Heritage Foundation—yang menyatakan grasi Biden pada 19 Januari, termasuk untuk beberapa anggota keluarga dan tokoh politik seperti Anthony Fauci, semuanya memiliki tanda tangan autopen yang identik.
BBC Verify telah meminta Heritage Foundation untuk menjelaskan metode analisisnya. Sebelumnya, lembaga ini menyoroti dokumen-dokumen Biden lain yang diduga memiliki tanda tangan autopen, termasuk tangkapan layar dari Federal Register.
Federal Register merupakan publikasi resmi harian yang mencatat berbagai dokumen presiden dan pemerintah, yang semuanya memiliki tanda tangan standar yang dibuat dari satu contoh asli.
Juru bicara Arsip Nasional AS mengatakan kepada situs pemeriksa fakta Snopes:
"Di awal setiap pemerintahan, Gedung Putih mengirimkan contoh tanda tangan presiden ke Federal Register, yang kemudian menggunakannya sebagai gambar grafis untuk semua dokumen presiden yang diterbitkan."
BBC Verify juga menemukan dokumen yang diarsipkan Federal Register di era Trump memiliki tanda tangan yang identik. Ini termasuk grasi Trump untuk para perusuh 6 Januari.
Trump diketahui menandatangani grasi-grasi ini secara langsung, sebagaimana terlihat dalam sebuah video yang beredar pada Januari.
Apakah Dokumen yang Ditandatangani dengan Autopen Sah Secara Hukum?
Para ahli hukum mengatakan tidak ada aturan dalam hukum AS yang menyatakan bahwa dokumen resmi yang ditandatangani presiden—termasuk grasi—menjadi tidak sah jika ditandatangani menggunakan autopen.
Andrew Moran, profesor politik di London Metropolitan University, mengatakan bahwa presiden-presiden sebelumnya juga pernah menggunakan autopen.
"Untuk dokumen yang kepentingannya lebih rendah, penggunaan autopen bukan hal yang tidak biasa. Tetapi untuk hal sepenting grasi, saya pikir Biden seharusnya menandatanganinya secara langsung," ujarnya.
Sebuah memo dari Departemen Kehakiman AS tahun 2005, yang diterbitkan di era Presiden George W. Bush, menyatakan bahwa presiden tidak harus secara fisik menandatangani undang-undang agar bisa diberlakukan.
"Presiden dapat menandatangani undang-undang dalam arti Pasal I, Bagian 7 Konstitusi AS dengan menginstruksikan bawahannya untuk membubuhkan tanda tangannya pada undang-undang tersebut, misalnya dengan autopen," tulis memo tersebut.
Meskipun George W. Bush tidak menggunakan autopen, Presiden Barack Obama menggunakannya pada 2011. Autopen juga telah digunakan oleh presiden-presiden sebelumnya, termasuk John F. Kennedy dan Harry Truman.
Bisakah Presiden Membatalkan Grasi?
Profesor Erin Delaney, direktur Global Centre for Democratic Constitutionalism di University College London (UCL), mengatakan bahwa jika Trump mencoba membatalkan grasi Biden, itu akan menjadi "pelanggaran norma konstitusional yang tidak tertulis."
Menurutnya, Trump tidak akan bisa membatalkan grasi tanpa mengajukan tuntutan hukum terhadap individu yang telah menerima pengampunan.
Menyerang grasi Biden dengan alasan tanda tangan autopen juga dapat berdampak pada aspek lain dalam pemerintahan AS yang menggunakan tanda tangan otomatis, seperti undang-undang yang disahkan oleh Kongres dan ditandatangani oleh presiden.
Profesor Moran mengatakan pencabutan grasi presiden berikutnya sangat jarang terjadi.
"Secara historis, satu-satunya contoh yang saya ketahui adalah pada akhir kepresidenan Andrew Johnson di tahun 1860-an, ketika ia mengeluarkan beberapa grasi yang kemudian dicabut sebelum diterima oleh penerima. Tapi itu hanya dalam jumlah yang sangat kecil."
"Jika Trump memutuskan untuk mengejar individu-individu yang telah menerima grasi, kasus ini akan masuk ke pengadilan, dan di situlah Konstitusi AS benar-benar akan diuji," pungkasnya. (BBC/Z-2)