Wamen Investasi: Danantara akan Danai Proyek DME

15 hours ago 3
Update Kabar Pagi Jitu Terbaru
 Danantara akan Danai Proyek DME Gedung Danantara.(Dok. MI/Usman Iskandar)

WAKIL Menteri (Wamen) Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu menuturkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan mendanai proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) sebagai energi alternatif pengganti liquefied petroleum gas atau elpiji.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), biaya investasi untuk proyek DME ditaksir mencapai US$11 miliar atau senilai Rp180,7 triliun (kurs Rp16.428).

"Melalui Danantara, pemerintahan ini memiliki pemikiran untuk masuk kepada (proyek) batu bara menjadi produk DME," ujar Todotua dalam acara Mining Forum 2025 secara daring, Selasa (18/3).

Ia menjelaskan proyek DME merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor elpiji yang terus meningkat setiap tahunnya.  Mengutip data ESDM mengenai data impor LPG 2023, produksi elpiji nasional hanya sebesar 1,98 juta metrik ton, sementara kebutuhan nasional mencapai 8 juta ton lebih. Sehingga, Indonesia mengimpor elpiji lebih dari 6 juta ton.

"Kita ketahui kebutuhan elpiji kita setiap tahunnya dari impor dengan angka yang cukup sangat besar. Sementara, DME ini produk substitusi dari produk elpiji yang banyak dikonsumsi masyarakat," jelas Todotua.

Ia menyebut dengan Indonesia memiliki cadangan batu bara besar, dapat mengoptimalkan pengolahan menjadi DME sebagai alternatif energi. Dengan adanya proyek ini, diharapkan impor elpiji dapat berkurang sehingga mengurangi beban ekonomi negara.

"Diharapkan apabila program DME ini bisa kita laksanakan, maka kita bisa mengurangi terhadap impor elpiji yang akan kita lakukan ke depannya," pungkasnya.

Harus Waspada

Terpisah, Policy Strategist Yayasan Indonesia Cerah Wicaksono Gitawan menyayangkan rencana pemerintah yang memprioritaskan proyek-proyek energi fosil mendapatkan pendanaan gelombang pertama Danantara. Menurutnya, proyek DME yang senilai Rp180 triliun dapat dialihkan ke proyek transisi energi.

"Rencana ini disayangkan. Sebenarnya, nilai investasi Rp180 triliun itu m bisa digunakan untuk mendorong percepatan transisi energi. Namun, apakah ada kemauan untuk mendorong transisi energi dan penggunaan energi terbarukan?” ucapnya dalam keterangan resmi.  

Ia kemudian mewanti-wanti adanya kerugian Danantara di proyek energi fosil. Contohnya, proyek gasifikasi batu bara menjadi DME  yang sempat direncanakan PT Bukit Asam (Persero). Diperkirakan akan merugi hingga US$377 juta per tahun, mengacu hitungan Institute of Energy Economic and Financial Analysist (IEEFA). Kerugian ini disebabkan karena biaya operasional yang sangat tinggi, bahkan dua kali lipat lebih mahal dibanding impor LPG

Selain itu, pembiayaan terhadap energi fosil juga dikatakan meningkatkan risiko stranded asset, di mana aset-aset seperti tambang batu bara, kilang minyak, dan infrastruktur pembangkit listrik fosil dapat kehilangan nilai ekonomisnya lebih cepat dari yang diperkirakan. (H-3)

Read Entire Article
Global Food