Prabowo: Investasi Asing Harus Dijaga Bersama

4 hours ago 1
 Investasi Asing Harus Dijaga Bersama Presiden Prabowo Subianto menyapa warga dari atas mobilnya seusai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta(MI/Usman Iskandar)

PRESIDEN Prabowo Subianto menyatakan pentingnya dukungan terhadap investasi asing sebagai bagian dari upaya mempercepat kemakmuran nasional. Pesan itu disampaikan dalam sambutannya pada acara peresmian pabrik Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11).

Menurut Prabowo, kehadiran investor asing harus dipandang sebagai kemitraan yang saling menguntungkan, bukan ancaman. Ia menilai, kepercayaan yang diberikan investor kepada Indonesia merupakan kehormatan yang harus dijaga.

"Kita harus dukung investasi asing, mari kita memberi manfaat bersama. Kehormatan kita adalah mitra siapa pun," ujar Prabowo.

Dia turut menekankan agar semua pihak memastikan iklim investasi tetap kondusif dan bebas dari gangguan. "Mereka datang ke kita, investasi uang yang mereka cari dengan susah payah, mereka percaya sama kita. Kita harus amankan, kita harus jaga, supaya mereka nyaman di sini," kata Prabowo. 

Ia juga menyatakan, hubungan antara pemerintah dan investor harus didasarkan pada prinsip saling menghormati dan memberi manfaat bersama. Bagi Prabowo, kepercayaan menjadi fondasi penting dalam membangun kerja sama ekonomi yang sehat.

"Kalau kita konsisten dengan kebenaran, ketertiban, keadilan, dan tegakkan hukum, maka akan tumbuh kepercayaan dari mana saja," tuturnya. 

Prabowo menambahkan, bangsa yang terbuka terhadap perdagangan dan hubungan baik dengan semua pihak akan lebih cepat menuju kemakmuran. Ia juga mendorong agar Indonesia tak ragu meniru praktik-praktik baik dari negara lain.

"Enggak usah malu-malu, orang berbuat yang baik, ya kita contoh yang baik," pungkasnya.

Adapun proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar US$3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun. Itu menjadikannya salah satu investasi petrokimia terbesar di kawasan Asia Tenggara, serta merupakan kompleks Naphtha Cracker pertama di Indonesia dalam 30 tahun terakhir.

Ketika beroperasi penuh, pabrik tersebut akan menghasilkan produk hilirisasi migas senilai US$2 miliar per tahun yang US$1,4 miliar di antaranya merupakan substitusi impor dan US$600 juta berkontribusi pada peningkatan ekspor nasional.

Di pabrik tersebut, bahan baku berupa Naphta (3,200kTA) (LPG 0~50%) menjadi Produk Hulu dan Produk Hilir. Adapun produk hulu berupa Ethylene (1,000kTA), Propylene (520kTA), Mixed C4 (320kTA), Pyrolysis Gasoline (675kTA), Pyrolisis Fuel Oil (26kTA), dan Hydrogen (45kTA), serta produk hilir berupa High Density Poly Ethylene (250kTA), Linear Low Density Poly Ethylene (200kTA), Poly Propylene (350kTA), Butadine (140kTA), Raffinate (180kTA), Benzene, Toluene, Xylene (400kTA).

Produk-produk tersebut akan menjadi bahan baku penting pembuatan botol plastik, kabel, bumper mobil, peralatan medis, ban, karet sintesis, pembasmi serangga, dan cat. (Mir/M-3)

Read Entire Article
Global Food